9 Om Om

Entah apakah itu aku atau bukan, setiap kali aku bercermin aku merasa jika aku bukanlah aku. Entah berapa banyak sifat yang ku ubah, tapi aku senang jika kalian ikut senang....

------

Seakan-akan hari tidak ada jadwal istirahat nya bagi Chessy dia membawa beberapa ayam goreng untuk berlatih menari, membuat schedule baru dan lain lain. Dan jika kalian tahu itu lebih sulit di banding yang kalian pikir.

Chessy harus mengerjakan tugas tugas kuliah yang telah dia tunda. Dia bahkan harus berdiskusi dengan Sooya si anak cerdas itu. Rose sih gak masalah dengan tugas tugas nya, terlahir dengan otak cerdas begitu mudah bagi Rose.

Jenn sedari tadi mengeluh karena perbuatan ibu nya. Entah dari member lainnya semua bahkan tidak mengerti hubungan Jenn dengan keluarga nya itu. Setiap kali Jenn selalu bilang jika dia merasakan kesepian. Sama seperti Chessy

Ada masa-masa di mana Chessy merasa kesepian. Saat usia nya empat tahun, Cheasy telah di tinggal Ayah nya yang entah pergi kemana ibunya hanya bilang jika ayah nya telah meninggal. Seakan akan Chessy tidak mengerti saat itu.

Ibu Chessy merasa kasihan pada anak nya, dan tidak ingin juga hidup dalam kesepian. Dia memutuskan untuk menikah dengan seseorang yang dia cintai. Menjadi anak pertama memang menyulitkan bagi Chessy, tidak ada teman curhat dan cara bagaimana berekspresi.

"Chessy. Kamu mau makan dulu?" Tanya Rosa.

Sudah bisa di tebak anak itu pasti telah menyelesaikan pekerjaan nya. Mata mereka sama sama di lingkari oleh garis hitam. Sangat sulit untuk mereka tutupi dengan make up. Sooya membukan Ayam goreng itu dan mulai membagikan nya.

Drt. Drt. Drt. Ponsel Chessy berdering dan menunjukkan nama Adam di sana. Sooya memelotot, jarang sekali Chessy bicara dengan pria. Memang banyak para pembenci yang melakukan nya pada mereka. Tapi seperti nya nomor ibu berbeda.

Chessya segera mematikan ponsel nya, dan menatap Sooya yang telah menatap nya aneh.

"Kamu harus berhati hati Chessya." Kata Sooya.

Chessy mengangguk, segera memakan makanan yang ada di depan nya saat itu juga. Mengunyah nya dengan semangat, terutama Rosa memang obat stres adalah makanan.

.

.

.

.

Di sisi lain Adam yang terus terusan menelepon Chessy hingga kuota nya habis dan Taehyung mulai lelah menatap sahabat nya itu. Bahkan sedari tadi makanan nya hanya di liat liat saja tidak di sentuh bahkan mencicipi nya.

Jimmy yang mulai sedikit kesal karena tingkah sahabat nya yang tidak kunjung makan itu, bahkan sampai menendang kursi milik nya sendiri.

"Okay! Pergi saja sono lo!" Teriak Taehyung.

Adam hanya manyun tapi akhirnya memakai masker nya dan memakai beberapa alat penyamaran. Dia memakai wig panjang dan kacamata hitam serta kumis tipis. Lalu memakai jaket yang sedikit kumel dan tidak ber-merk.

Jangan lupa, sandal jepit sangat di butuhkan. Berkali kali dia bingung harus pergi ke mana. Dan dia tidak menyangka jika tidak ada satupun orang yang menyadari jika dia adalah bintang global yang bersinar.

Lampu hijau menandakan dia harus segera menyeberang di zebra cross. Dia bisa menatap semua mobil di sana, dan tidak menyangka jika salah satu orang yang selama ini dia cari ada di sana.

Dengan cepat Adam mengejar mobil yang sudah berjalan itu dengan sepeda pancal yang entah milik siapa itu. Dia terus mengayuh nya dan itu benar benar di luar kendali nya.

Rantai sepeda putus, dan dia kehilangan jejak nya.

"Huh! Seharusnya pakai taxi saja! Bodo kau Adam!" Kata Adam sambil mengetuk ketuk kepala nya.

"Eh? Ngapain mikirin dia! Pulang aja lah!" Ketus Adam yang dia juga tidak tau perasaan apa itu.

Semua nya berawal dari Bambang yang menceritakan tentang Chessy, bukan tidak tau apakah saat itu ada angin apa, hujan apa, tapi seakan akan Adam menemukan seseorang yang terasa istimewa.

Sebelum dia menjadi idol banyak sekali wanita yang tertarik dengan nya, dia hanya pernah dua kali berpacaran dan tidak ada yang istimewa di sana. Putus adalah jawaban nya, hubungan Adam dengan para pacar nya dulu terasa seperti tong yang dalam nya kosong.

Sesuatu membuat mata Adam terbelalak. Apakah dia tidak salah melihat? Bukan kah itu Chessy? Adam melangkah mundur dan bersembunyi di sana. Dia melihat Chessy yang keluar dari apartemen.

"Pantas saja asrama dulu nya kosong... udah pindah." Kata Adam.

Dia berusaha tidak membuat suara langkah kaki. Jam berapa sekarang? Baru jam delapan kok, masih sepi. Mereka ada di kawasan yang benar benar sepi, cerita nya tuh Adam khawatir dan...

Biasalah cowok ada sedikit rasa lebih nya. Dia pengen bicara dengan Chessy. Tapi juga tidak tahu harus membahas apa dan dia terlalu takut untuk memulai pembicaraan nya.

Kemana Chessy pergi? Tidak ada manager di sana dan tidak ada bodyguard juga. Adam menatap sekitar nya. Seperti nya akan aman untuk dia beraksi.

"Chessy!!" Teriak Adam yang langsung loncat di hadapan Chessy

Buk! Buk! Buk!

"Hey! om om bangsat!" Teriak Chessy yang terkejut dengan orang yang ada di samping nya. Tangan Adam yang meraih bahu Chessy itu di tepis dan berganti menjadi hantaman bertubi-tubi dari seorang Chessy.

Dan satu hal lagi, Adam lupa kalau dia jadi om om sekarang. Tampilan nya...

"Awh. Ini... ini gua. Adam." Kata Adam sambil melepas kan wig nya.

"Anjir! Wajah lo kenapa tuh?!" Teriak Adam juga.

Adam juga menyamar, dia memakai bedak yang banyak banget kayak badut dah tuh wajah. Dia memakai lipsik merah pekat dan tak lupa tompel besar di sana.

Penampilan nya sangat seram sekarang. Mereka adalah Idol dan tidak menutup kemungkinan jika mereka harus berjalan hanya dengan masker. Semua orang akan tahu jika itu adalah idola mereka.

Adam terbaring lemas dengan darah di hidung nya, dan lebam di lesung pipi kanan nya. Yang lebih parah lagi, Chessy gak sadar kalau kuku panjang nya ngeliat wajah Adam sedikit beset di sana.

"Eh. Eh. Maaf in gue kook. Sini bangun." Chessy menarik tangan Adam dan dia benar benar merasa menyesal sekarang.

Dengan cepat Chessy mengambil kotak P3K di lemari nya Jenn. Entah sejak awal mereka ketemuan, mereka sering berantem dan luka adalah penyebab di antara mereka berdua.

"Sini, gue obat in. Maaf ya gara gara gue lo jadi gini kan." Kata Chessy yang sekarang mengobati bibir Adam yang terus mengalir kan darah.

Dalam hari Adan tak menyangka tubuh kurus ini ternyata menyimpan begitu banyak tenaga bahkan bisa membuat nya runtuh hanya sekali tendangan. Sungguh membanggongkan untuk Adam yang ikut bela diri juga.

avataravatar
Next chapter