33 Kenapa Diam?

Sekarang aku dapat merasakan uang hasil kerja keras ku, tidak peduli seberapa banyak kata kecewa yang kalian ucapkan. Yang penting aku telah berhasil membuat hati orang tua ku bahagia.

---------

Adam terus memutarkan bibir nya, mencium Chessy hingga Chessy tidak tahu harus berbuat apa lagi, rasanya rasa ketakutan semua nya hilang begitu saja. Adam melepaskan pelukan dan ciuman nya itu, dia duduk di sebelah Chessy sekarang.

Dan mereka sama sama tenggelam dalam kesunyian, rasanya mereka benar benar tidak tahu harus berbuat Chessy lagi. Adam masih terus menatap Chessy, dan sepertinya Chessy harus segera pergi dari tempat ini.

"Kamu mau aku memakai kan nya?" Tanya Chessy yang menawarkan diri nya untuk membantu memakai kan baju itu. Adam mengangguk, setelah itu Chessy pergi keluar dengan alasan ingin ke indomaret.

Adam mengangguk mengijinkan dia keluar sebentar. Sebenarnya Chessy mau ngikutin luka di perut dan lengan Adam akibat dia hajar tadi. Tidak parah sih hanya lecet lecet biasa saja, tapi itu tetap saja membuat Chessy tidak enak hati.

Chessy membuka baju Adam dan memperlihatkan perut dengan penuh ABS itu tanpa ijin. Adam terkejut sedikit, tapi membiarkan Chessy melakukan nya. Dia mengoleskan salep itu ke perut Adam dan tertawa kecil karena itu.

"Kenapa perut mu lucu?" Tanya Chessy tanpa dia sadari kalimat itu keluar dengan sendiri nya.

"Bilang saja kalau kamu menikmati nya kan? Kamu suka kan? Hahaha…" tawa Adam dengan mengejek Chessy.

"Kamu kali!" Ketus Chessy.

Mereka kembali diam dalam seribu bahasa nya, hingga akhirnya Adam menceritakan tentang comeback nya nanti di bulan September mendatang. Mendapati hal itu Chessy sedikit tertarik dengan musik yang di bawakan oleh grup nya Adam kali ini.

"Itu sangat bagus. Kamu bisa terkenal dengan lagu seperi itu." Kata Chessy.

"Makasih Chessy… aku akan mengalahkan grup mu. Hahahaha." Tawa Adam.

Dan tanpa sengaja Chessy lagi lagi memegang benda itu, benda yang ada di bagian bawah perut Adam. Wajah mereka sama sama merah dan diam lagi, mereka diam dan secara perlahan lahan tangan Chessy menghindari benda itu.

Tapi Adam langsung mencegah tangan Chessy dan tetap membiarkan tangan itu ada di tempat yang telah terlanjur dia letakkan.

"Mmm… ma-ma-maaf kan aku. Aku… tidak sengaja." Kata Chessy. Adam mengangguk dan melepaskan tangan Chessy.

"Sudah malam, lebih baik kamu pulang. Ayo, pakai riasan mu lagi kita akan pulang." Kata Adam, Chessy mengangguk.

Mereka kali ini diam lagi sama sama tidak bicara dan terus jalan seolah olah tidak terjadi apa apa tadi itu, Chessy menatap Adam yang sangat tampan dan terlihat begitu lucu dengan gaya rambut nya yang saat ini.

Chessy bahkan tidak bisa mengalihkan pandangan nya dari sana. Dan ciuman yang dia rasakan tadi itu seolah olah Adam adalah orang pertama yang melakukan nya itu pada Chessy.

"Mmm… apakah aku boleh bertanya sesuatu?" Tanya Chessy.

"Boleh, Tanya kan saja." Kata Adam sambil meminum kopi nya.

"Kamu… sudah memiliki pacar? Maksud ku, di usia kita kan banyak sekali orang yang telah memiliki pasangan." Kata Chessy sedikit menghilangkan rasa curiga Adam.

"Belum. Aku masih belum menemukan nya. Karena… aku bingung harus memilih wanita seperti apa." Kata Adam dengan menatap Chessy balik.

Chessy juga menceritakan tentang nya yang belum di diperbolehkan untuk berkencan sebelum dia bisa mandiri, menghasilkan uang banyak, dan menghasilkan uang tanpa agensi sendiri. Dan itu semua dilakukan oleh agensi Chessy supaya semua orang yang bekerja di sana bisa profesional.

"Mmm… aku pernah memiliki pacar ketika SMP tapi dia benar benar tidak seru. Dia terlalu banyak gaya dan suka uang. Aku mencintai perempuan yang apa ada nya, tidak aneh aneh dan baik hati." Kata Adam.

"Aku suka pria yang terlihat dewasa." Kata Chessy yang teringat Jongi, alias Adam yang selalu menyamar menjadi orang dewasa. Menjadi om om. Chessy hanya ingin memancing Adam.

Adam menatap Chessy dan dalam hati nya dia merasa sedikit kecewa. Karena dia kira Chessy akan senang cowok yang seusia nya. Yang seumuran, tapi Chessy berkata lain.

Chessy melambaikan tangan nya dan segera masuk ke dalam asrama nya.

"Jaga kesehatan mu…" kata Chessy sambil terus melambaikan tangan nya. Adam mengangguk, selama di lift dia menghapus semua riasan nya dan masuk ke dalam asrama nya tanpa mendatangkan kecurigaan dari sikap nya.

Rose tiba tiba memandangi cermin dan berusaha untuk menghapus make up nya, lalu dia menatap Chessy dengan mata nya yang sipit itu.

"Selama ini aku menggunakan riasan agar mata ku terlihat sedikit besar. Chessy ya… apa yang terjadi ketika aku memakai wajah asli ku?" Tanya Rose dengan wajah nya yang polos tapi tetap saja cantik.

Chessy menggeleng, dia duduk di sebelah Rose sekarang, dan Rose malah menatap wajah Chessy yang tampak begitu cantik meski tanpa banyak riasan di wajah nya, dan itu sekali lagi membuat Rose sedikit iri dengan Chessy.

"Kamu sangat cantik Rose… bercermin lah, kamu sangat cantik meski tanpa riasan apa pun." Kata Chessy sambil terus mengelus elus pipi Rose.

"Aku akan menjalani diet. Mereka tidak suka melihat pipi jelek ini!" Ketus Rose yang lalu pergi dari kamar itu, dan menuju kamar Sooya.

Chessy menghembuskan napas nya, setiap kali di asrama ini dia selalu menjumpai keluh kesah yang di rasakan oleh setiap member nya. Semua nya saling berdiskusi dan memberikan solusi terbaik nya dan tentu itu membuat mereka tahu sekarang harus menjadi seseorang yang seperti apa.

Dia tahu Rose tidak secantik dia, tapi menurut standart kecantikan, Rose sudah sangat cantik Chessy jadi kesel dengan semua orang yang menginginkan hal yang sempurna di mana mana. Syukurnya, agensi mereka tidak terlalu memaksakan artis nya untuk diet, operasi plastik dan lain lain nya.

Itu semua membuat Chessy dan lain nya sedang berada di bawah agensi ini. Chessy menyalakan laptop nya dan mulai mengerjakan tugas tugas nya, pukul 7 malam nanti dia harus pergi lagi untuk kuliah malam bareng Jenn, karena itu Chessy sedang sibuk mengerjakan tugas tugas yang belum terselesaikan tadi pagi.

Tok tok tok…

Seseorang mengetuk pintu Chessy, dia berteriak dan menyuruh seseorang itu untuk masuk karena pintu tidak di kunci. Itu adalah Jenn dengan penampilan nya yang sudah kasual banget, gaya gaya anak yang mau kuliah.

"Wooo… eonnie mau kemana? Ada majalah pemotretan lagi?" Tanya Chessy dengan polos sambil terus mengetik di tuts keyboard nya.

"Enak saja pemotretan! Ayo! Ini sudah setengah 7 manager Kim bilang jika jalanan macet. Sebaiknya kamu kerjakan itu di mobil. Cepat Chessy!" Pinta Jenn.

Chessy mengangguk, berganti pakaian yang tidak terlalu bagus tapi cantik ketika dia pakai.Dia juga membawa laptop dan masker nya.

"Manager Kim kita sudah siap." Kata Jenn, dia segera membukan pintu untuk Jenn, dan Chessy, lalu segera jalan di jalanan yang penuh dengan kendaraan itu.

avataravatar
Next chapter