19 Hampir Ketahuan Gegara Adam!

Chessy terus berpikir kenapa dia ada di dunia ini? Seakan akan tujuan utama nya hilang sejak ia menginjak lantai debut nya. Chessy terus naik tangga tapi dia makin lupa apa sebenarnya tujuan dia datang ke lantai itu dan apa tujuan dia naik tangga itu?

-----

Chessy segera membangun kan Adam yang masih terbaring lemas di lantai nya. Tiba tiba saja seseorang membuka pintu itu....

"Chessy?" Tanya Rose yang sambil memakan chiki nya.

Bruak! Chessy menjatuhkan semua pakaian nya yang ada di sana untuk menutupi badan Adam secara seluruh nya. Rose yang ada di sana langsung menatap Adam dengan kecurigaan nya.

"Itu siapa Chessy?" Tanya Rose.

"Duh kan! Baju gue jadi jatuh semua nya! Sana!! Pergi lo!" Teriak Lisa yang langsung mengusir Rose.

"Eh, eh... maap Chessy. Gue kira tadi lo ngomong sama orang lain, sorry sorry..." kata Rose yang langsung menutup pintu ruang pribadi Chessy.

Adam langsung duduk ketika tahu dia di tindihin semua baju baju Chessy, dan membuat nya tidak bisa bernapas. Chessy menatap Adam dengan mata berapi-api. Sekarang semua member sudah ada di dalam rumah, gimana cara nya ngeluarin Adam kalau yang lain pada ghibah di luar ruang ini?

"Chessy!! Cepet keluar Chessy!" Teriak Sooya yang terus mengetuk pintu nya.

"Iya eonnie, masih nata baju!" Balas Chessy.

Chessy menyuruh Adam untuk memakai baju nya dulu karena baju Adam ketinggalan di luar. Lalu Chessy memasukkan pakaian nya secara asal asalan.

"Jangan kemana mana! Awas aja kalo elo tiba tiba muncul!" Kata Chessy yang benar benar mewanti wanti Adam supaya tidak membongkar semua nya.

Chessy membuka pintu kamar nya dan menatap semua para kakak kakak nya yang telah ada di sana dan melihat Chessy dengan aneh. Terutama Rose yang ada di sana. Karena gugup Chessy jadi nya duduk agak nggak nyaman gitu.

Sooya menatap nya juga, seperti robot yang ingin menembakan peluru nya dan membuat Sooya ingin mati rasa nya.

"Ehem. Kamu tadi bawa siapa itu? Kata Rose dia yakin liat cowok di ruangan mu!" Kata Jenn dengan mata nya yang telah mengisyaratkan tanda marah.

Chessy meneguk air liur nya sambil bilang kalau dia gak bawa siapa siapa ke apartemen ini. Dan mengatakan bisa jadi Rose salah melihat.

"Enak aja! Gue liat sendiri kok!" Ketus Rose.

Jenn menengahi adik adik nya yang sedang bertengkar dan sekarang malah jambak jambak an.

"Oke, kita buktikan saja. Apakah Chessy salah atau tidak." Kata Jennie yang berusaha menengahi adik adik nya itu.

Chessy menggeleng, sambil bilang kalau ruangan nya masih berantakan banget. Dan bilang jika mereka berani masuk, satu orang harus membayar dia 50 juta sekaligus.

Jenn mengangguk dengan menyerahkan nomor rekening nya, Rose menatap Jenn dengan mata terbelalak. Tidak percaya dengan yang di katakan oleh Jenn.

"Eonnie kamu memang kaya..." kata Rose.

"It's easy to me..." kata Jenn.

Rose bertepuk tangan, gembira dengan apa yang di katakan oleh Jenn, kakak terkaya nya itu. Chessy mendekatkan tubuh nya pada Sooya.

"Eonnie, ku mohon bela aku. Jika tidak perilaku mu selama di kampus akan ku bongkar. Soal main game online bareng, kamu tau kan? Kak Jenn paling benci dengan itu!" Bisik Chessy.

Sooya langsung menggeleng, dan menghadang pintu itu.

"Jen! Liat tuh Chessy! Dia nangis... karena dia takut kalau barang barang mahal nya lo injek injek!"

"Bayangkan deh, kalau itu barang barang lo gimana perasaan lo! Liat tuh Chessy nangis Jen..." Kata Sooya yang berusaha membuka sedikit hati jenn terbuka.

Jenn melihat Chessy yang menunduk sambil menahan tangisan nya, Jenn jadi tahu gimana perasaan nya, karena ngumpulin barang barang kayak gitu tuh emang sulit banget.

"Eh... maafin aku ya Chessy.. maaf... ya udah deh, aku gak bakalan buka. Cepet di rapikan deh. Rose! Mau makan di supermarket?"

"Ayok!" Kata Rose yang seakan akan lupa dengan tadi hanya karena makanan.

Sooya dan Chessy kompak melakukan tos.

"Memang nya ada apa di kamar mu?" Tanya Sooya uang sebenarnya juga penasaran.

"Sebenarnya.. aku meminjam dua jaket Jenn tapi lupa ku kembali kan!" Kata Chessy yang berbohong. Dan untung nya Sooya percaya, lalu keluar dengan bilang kalau dia ingin pergi ke warnet dengan teman teman nya.

Chessy mengunci pintu kamar nya supaya tidak ada orang yang masuk ke dalam nya, lalu Chessy membuka pintu ruang pribadi nya dan menatap Adam yang masih duduk di tempat nya itu.

"Adam, lu pergi gih! Sana! Udah gak ada orang! Ayo Adam!" Kata Chessy sambil berusaha membuat Adam hingga berdiri.

Tapi sayang nya gagal. Adam memasang tubuh nya dengan kuat, Chessy bener bener merasa dosa gede sekarang. Udah melakukan hal gitu dan trus terusan berbohong pada kakak kakak nya. Rasa nya Chessy pengen bunuh diri deh.

"Mau lo apa sih Dam? Gue kesel beneran lo Kook!" Ketus Chessy.

"Kiss... kalo ko ngelakuin itu. Gue bakalan pergi!" Kata Adam dengan senyum an nya itu.

Chessy terkejut dan mengerut kan kening nya saking kaget nya. Dia gak nyangka karena Adam segila itu, tapi karena Chessy anak yang otak nya normal, dia hanya diam dan menatap Adam saja, sampai anak itu keluar sendiri dari tempat nya.

Tapi kayak nya Adam sabar banget hingga Chessy yang juga jenuh. Chessy menatap Adam dengan kesal, dia benar benar kesal karena kenapa Adam mengancam nya dengan hal itu?

Chessy memajukan tubuh nya, saat dia ingin mencium Adam, tapi Adam menahan bibir Chessy.

"Bukan di pipi, di bibir...." kata Adam dengan menunjukkan bibir nya.

"Lo mabuk apa yah! Ya ogah lah gue! Sana!! Pergi!" Teriak Chessy yang terus menerus mengusir Adam.

Tapi orang yang di usir kayak nya gak peduli banget. Ngebiarin, Chessy terus mengomel sendiri.

Chessy menghembuskan napas nya kesal, akhirnya dia maju lagi, andai aja di apartemen ini cuma ada dia doang. Dia gak ngurus mau Adam di sana berapa tahun pun.

Chessy memajukan bibir nya, tapi terdiam saat dia hampir mengecup bibir itu. Sedangkan Adam terus menatap mata Chessy, entah apa yang dinginkan oleh Adam rasa nya Adam bener bener menantikan nya.

"Lo inget ya kook. Gue terpaksa melakukan nya! Awas aja lo bilang yang enggak enggak!" Kata Chessy.

Adam mengangguk dan tersenyum lagi, Chessy membuka mulut nya dan mengecup bibir Adam dengan mata nya yang tertutup. Adam memeluk Chessy dan membaringkan nya di lantai.

Chessy terkejut karena lagi lagi Adam membohongi nya, Chessy menggigit bibir Adam hingga berdarah.

"Aw!" Kata Adam kesakitan.

"Ya lo sih! Kata nya cuma nyium doang! Kenapa pake ada adegan tiduran juga?" Tanya Chessy kesal.

Dia mengambil kapas dan mengobati nya, saat di suruh untuk pulang, Adam tetap tidak mau karena Chessy menggigit nya.

"Itu bukan ciuman!" Ketus Adam dengan mengerucutkan mulut nya pertanda kesal.

Chessy menatap Adam yang gak enak karena udah buat bibir nya berdarah. Chessy berjinjit berusaha menyeimbangkan tinggi nya dengan Adam, lalu dia mengecup bibir Adam. Chuup... Adam terkejut karena saat dia membuka mata nya, Chessy telah melakukan apa yang dia minta.

Chessy tidak terlalu pandai dalam mencium nya tapi Chessy telah cukup untuk membuat nya senang. Chessy terus berjinjit hingga kaki nya lelah, dan dia melepaskan ciuman itu.

"Udah sama pergi! Capek gue gegara lo!" Ketus Chessy.

"Makasih Chessy... Gue bakalan bawa kursi setiap kali lo mau cium gue. Biar lo gak capek!" Kata Adam yang rasa nya ingin banget Chessy tendang rasa nya.

avataravatar
Next chapter