7 Gugur Satu Tumbuh Seribu

Saat kalian mulai melangkah jauh, bayangan juga menjadi semakin panjang, semakin kalian berbohong, semakin banyak topeng. Entah apa yang di rasakan Chessy, semakin jauh dia melangkah, semakin banyak kebohongan yang ia buat.

--------

Rosa masih sakit dan sekarang dia ada di rumah sakit gedung GY entertainment. Sedari tadi Chessy berusaha untuk menghangatkan tangan Rosa yang dingin bagaikan bongkahan es.

Chessy sedikit senang karena sebentar lagi adalah summer, dia paling menyukai di mana cuaca panas yang mulai datang dan membuat salju salju mencair. Gunung es mencair, dan pemandangan pantai yang indah.

Jenn datang dengan menyerahkan foto Chessy dan Adam yang sempat geger karena anak anak kampus memotret Chessy dan Adam

Jenn menarik tangan Chessy dan meninggalkan tubuh Rosa yang sangat dingin itu. Sooya dan Jenn duduk di hadapan Chessy sekarang, menatap member paling muda di grup nya.

"Chessy... kamu tahu kan? Baru berapa tahun grup kita debut?" Tanya Sooya dia berusaha untuk tidak menyakiti hati Chessy

"Hampir dua tahun...." Kata Chessy

Jenn dan Sooya saling tatap, sebenarnya dia tidak ingin menasehati Chessy. Karena mungkin bisa jadi foto itu hanyalah editan, tapi setelah Bambang kemarin telepon, dan menyatakan jika itu bukanlah editan.

"Kenapa kamu bisa dekat dengan anak itu? Maksud ku... Aku tahu kamu seperti apa Ches. Jadi... bisakah kamu menjelaskan nya? Rumor itu akan melesat ke publik jika kamu tidak menjelaskan nya." Kata Jenn sambil memberikan foto itu.

Chessy bingung kenapa semua orang heboh hanya karena kemarin di kantin dia jatuh. Padahal juga Chessy gak kenal sama si yang nama nya Adam Adam itu.

Sooya menatap Chessy dengan mata indah nya. Lalu Chessy menggeleng.

"Aku tidak mengenal nya Kak. Saat itu hanya jatuh, dan seluruh kampus heboh hanya karena aku jatuh." Jujur Chessy

Chessy langsung pergi saat kakak kakak nya itu hendak menasehati nya lagi. Sebenarnya Chessy adalah anak yang sulit di atur, dia tidak ingin kehendak nya di larang larang orang. Dan sekarang dia sangat badmood karena manager nya melarang nya untuk sekolah.

Bukan melarang, tepat nya lebih baik Kuliah Chessy di adakan di rumah saja. Home schooling, tapi Chessy menolak nya. Dia ingin merasakan bagaimana menjadi seorang mahasiswi.

Dia menatap tubuh lemas Rosa yang semakin dingin. Dan mata nya tertuju pada sesuatu yang tidak wajar di tangan kiri Rosa. Semacam bekas luka di tangan kiri nya.

Chessy menarik tangan itu, semua orang tahu jika Rosa adalah seorang kidal, dan sangat aneh menatap memar di telapak tangan itu. Berwarna biru lebam dan Chessy baru sadar juga jika hampir di seluruh tubuh Rosa ada bekas pukulan.

Apakah dia baru sadar sekarang? Ada apa dengan saudara nya ini? Apakah dia terluka?

"Chessy?" Tanya Rose yang sadar jika ada seseorang yang memegang tubuh nya.

Chessy langsung meletakan tangan kecil itu. Duduk di sebelah nya dengan tatapan sedih, apakah dia baru sadar dengan semua luka itu? Kenapa Rosa bisa mendapatkan luka itu?

"Hmm... kenapa kau membawa ku kerumah sakit? Aku benci rumah sakit. Chessy ya.... bawa aku pulang ayo..." Rengek Chaeyoung.

Chessy menggeleng dan menjelaskan bagaimana parah nya sakit Rosa itu. Dia bilang jika Rosa mengidap Tipus, karena kelelahan bekerja.

"Baiklah, aku akan bilang manager Kim. Tunggu disini dulu!" Pinta Chessy. Rosa mengangguk dan senang karena akhir nya dia bisa pulang.

****

Saat Chessy pulang dan menatap tubuh lemas Rosa itu, dia mengatakan jika ada yang aneh dengan beberapa luka di bagian tubuh Rosa

Tapi Rosa hanya tersenyum seakan akan dia tidak ingin membahas nya. Chessy mengambil ponsel Rosa di mobil dan mencari nomor telepon kakak nya.

Untung nya dengan mudah Chessy bisa mendapatkan nomor itu, Allice.

"Hallo kak. Aku Chessy, teman nya Rosa. Kakak pasti tau kan?" Ucap Chessy dari panggilan telepon nya. Dia ada di ruangan tamu.

"Ada apa Chessy? Apakah ada yang penting?" Tanya Alice kakak Rosa itu.

"Aku boleh bertanya? Luka... luka di tangan dan beberapa di tubuh Rosa... jika aku boleh tahu apa penyebab nya?" Tanya Chessy sedikit takut dan ragu.

Kak Alice hanya diam hingga akhirnya dia menjawab.

"Sepertinya kamu perlu bicara dengan Rosa. Jika hari itu dia tidak menceritakan nya. Aku akan menceritakan pada mu esok." Kata Kak Alice dan panggilan itu langsung mati.

Chessy menatap Kamar Rosa yang memang terlihat begitu gelap. Akhirnya Chessy memutuskan untuk masuk ke dalam kamar itu.

Rosa suka dengan kamar yang cenderung lebih gelap, meski banyak lampu disana karena Rosa takut kegelapan. Chessy menatap teman nya itu yang sudah tertidur. Dia jadi tidak enak untuk menanyakan nya.

"Ada apa Chessy?" Tanya Rosa yang sadar jika seseorang menunggu nya di sana."

Chessy tersadar jika teman nya ini sangat peka dengan lingkungan nya, padahal Chessy berusaha untuk tidak bernapas. Tapi Rosa masih bisa mendengarkan nya.

"Aku... boleh bertanya sesuatu? Maksud ku... apakah aku boleh menanyakan hal itu?" Tanya Chessy lalu duduk di kasur Rosa.

Chessy menunjukkan beberapa luka luka di tubuh Rosa yang dia sembunyikan. Lalu Chessy menatap semua salep untuk luka luka itu dan dia menemukan keanehan.

Itu semua salep bukan lotion.

"Apakah kamu penasaran? Tapi aku berusaha untuk melupakan nya. Jadi... akan sulit jika aku menceritakan nya." Kata Rosa.

"Baiklah jika itu akan sulit untuk mu."

Rosa menahan tangan Chessy untuk tidak pergi. Akhirnya dia menceritakan itu dengan berusaha untuk duduk.

"Semua nya berawal dari aku yang duduk di kelas lima. Semua orang menganggap ku anak yang aneh karena menulis dengan tangan kiri, karena berbicara sendiri, dan tingkah ku yang begitu ekstrovet. Saat itu aku telah berusaha untuk menjadi diri ku sendiri dan berusaha untuk tidak mempedulikan ucapan orang lain."

"Tapi sepertinya mereka begitu membenci ku karena gambaran ku yang bagus. Karena semua keahlian ku. Dan semua kekayaan ku. Aku pernah di lempar tomat, batu, pensil, dan beberapa anak memukul ku ketika di aku pertama kali masuk SMP."

"Akhirnya aku memutuskan untuk putus sekolah dan melanjutkan hidup ku dengan masuk ke GY. Papa ku tidak lagi menuntut ku untuk masuk dunia hukum, dan saat aku bertemu dengan mu Chessy... Aku mengerti kenapa ada sebutan 'Gugur Satu, Tumbuh Seribu'"

Kata Rosa dengan memegang kepala dan tangan nya yang ada bekas luka itu.

Chessy menatap Rosa tidak menyangka. Dia akhirnya paham kenapa dia tidak memiliki teman sama sekali ketika awal masuk masa pelatihan.

"Kenapa kau tidak berusaha untuk menjelaskan nya dari dulu? Aku akan memberikan pelajaran untuk teman teman mu itu!"

Rose tertawa riang melihat Chessy yang suka bercanda itu.

"Apa yang di maksud dengan suka bicara sendiri?" Tanya Chessy.

"Aku tidak tahu. Tapi mereka terus terusan mengikuti ku dan mengajak ku berbicara." Balas Rosa, dan sekarang mereka tertidur di kasur itu.

avataravatar
Next chapter