12 Bertepuk Sebelah Tangan

Lika liku perjalanan memang terlihat begitu menyulitkan, kerikil kerikil yang kecil kadang kadang bisa membuat seseorang terjatuh. Apakah hidup terlalu menyulitkan? Hahaha... Lebih baik jika kalian kasihan diam saja. Tidak perlu mengatakan kata kata yang menyakitkan.

--------

Chessy dan Rose hari berikut nya masuk kampus bareng Jenn sekarang. Karena Sooya masuk kelas di siang hari, dia tetep nganter sih, sebagai ibu dari anak anak nya. Azek!

Seperti biasa banyak sekali mahsiswa yang meminta tanda tangan, foto, dan bla bla bla.... Seseorang meminta Chessy dan Rose untuk pergi ke taman belakang kampus. Menatap sekelompok teman teman mereka yang telah menyiapkan beberapa peralatan di sana.

Yoona belum masuk kampus juga. Keadaan nya masih parah dan dalam masa pemulihan, Chessy dan Rose sayang nya sulit sekali untuk datang ke rumah nya. Adam memberikan kado ulang tahun untuk Chessy, Chessy cuma menyeringai dan segera duduk di karpet yang telah mereka beber.

Jae menghidupkan laptop nya dan menyalakan lagu baru dari NCT. Mereka berpikir sambil mendengarkan musik, ini adalah hal yang sangat wajar bagi para anak anak kuliah broadcast dan dance.

"Kita hanya punya Chessy untuk bagian dancer nya, apakah kita perlu menambahkan satu anggota dancer lagi?" Tanya Jae.

Adam menggeleng tegas.

"Chessy sudah sangat cukup untuk kita. Lihatlah... dia penari yang handal!" Kata Adam. Chaeun juga mengangguk setuju.

Dengan cepat mereka telah berkonsentrasi bagaimana cara nya untuk bisa membuat koreografi dan lagu yang cocok untuk di cover. Ada yang berpikir untuk membuat lagu sendiri, dengan cepat Chessy berpikir beberapa gerakan yang telah dia pikir kan.

Enak sekali mendapatkan tugas ini, mereka jadi tidak perlu bersusah payah untuk mengikuti pelajaran di kampus nya. Beberapa kali Dosen Kang telah datang untuk mengecek bagaimana perkembangan para murid didik nya.

Oh ya, jangan salah Dosen Kang menang terlihat sangat jadul, tapi dia sangat pintar menari tarian India dan bisa menyanyi lagu Trot dengan baik.

"Chessy, kamu melakukan nya dengan baik!" Kata Chaeun memberikan semangat pada Chessy.

Sebagai anak yang ramah dan sopan Chessy mengangguk dan tersenyum cerah. Dia paling suka di sesorang memuji dia dengan tarian yang dia bawakan itu. Rose terus menempatkan tangga nada yang dia buat dengan Adam

Jae juga berpartisipasi dalam pembuatan nya. Dan Chaeun juga, di saat yang lain sedang sibuk bekerja. Chessya pamit ingin beli beberapa botol mineral, apakah dia tidak salah lihat? Bukankah itu Kai sunbaenim?

Chessy menepuk pipi nya. Kenapa Jenn ada di sana? Apakah mereka akrab? Memang Jenn adalah penggemar berat exo sejak sebelum debut. Tapi Chessy tidak akan menyangka jika mereka bisa dekat seperti itu.

Seseorang mengejutkan nya. "Dor!!" Teriak Jimin dengan memberikan nya minuman dingin. Chessy mengatakan terimakasih dan tidak bisa beralih pandangan. Sedang apa kira kira si Jenn itu? Kenapa dia jadi bersikap seperti cewek malu?

Prok! Jimmy membuat Chessy kaget.

"Chessy. Jangan di minum!" Kata Jimmy menghentikan tangan Chessy yang telah membuka botol itu.

"Itu buat Rose. Tapi jangan bilang dari gua." Kata Jimmy.

"Oh oke. Tapi seinget gua---"

Jimmy udah keburu lari ke arah kelas nya karena melihat dosen Kang yang berjalan ke arah nya. Chessy membungkuk sopan dan segera belok kanan untuk pergi ke kantin.

Dia memesan botol air putih dingin biasa, hanya saja dia ragu ragu untuk memberikan Rose coca cola dari Jimmy. Karena setahu dia... Rose tidak menyukai nya, yah tidak terlalu. Hanya di saat saat tertentu saja.

"Hey, minum dulu gih biar gak serik." Kata Chessy. Jungkook menerima nya lebih dulu.

"Ya! Aku kan gak suka coca cola! Sini!" Kata Rose.

Saat dia ingin mengambil botol Chessy, Chessy keburu meneguk nya hingga jadi dikit dan hampir habis.

"Hey!" Teriak Adam yang tiba tiba air mineral nya yang belum dia teguk di sahut orang lain.

Jae sedikit sedih karena dia telah meminum minumannya nya lebih dulu. Chesy menatap Rose, dia jadi merasa bersalah pada Jimmy. Lihatlah, di botol cola itu bahkan telah di beri hati warna ungu, tapi malah gak di minum.

.

.

.

Mereka telah selesai, dan karena banyak nya jadwal yang tabrakan setelah empat jam berlatih, mereka pulang. Chessy masih mengemasi barang barang nya, sedangkan Rose telah pulang dulu karena ada jadwal tampil di acara apalah itu nama nya...

Sedangkan Chessy masih menata barang barang di sekitar nya, Chaeun tetap ada di sana.

"Kenapa tidak pulang?" Tanya Chessy. Yang di tanya hanya menggaruk garuk kepala nya.

"Gue nunggu lo aja dulu...." Kata Chaeun. Chessy hanya ber-oh saja. Lalu mereka jalan, tapi sayang nya Chaeun malah di jemput manager nya.

Bambam juga gak bisa di telepon lagi, biasa nya Bambam yang jadi ojek privat Chessy. Tapi kayak nya masih sibuk sama gebetan nya tuh, Mina.

"Yo! Jeon Adam!" Teriak Chessy melambaikan tangan nya pada orang yang ada di sana.

Adam langsung berlari, dan mau tidak mau Jimmy juga ikut berlari.

"Chessy, makasih yah minuman nya. Gue bakalan simpan botol nya kok." Kata Jungkook sambil memegang botol itu.

Jimmy menatap botol itu dengan aneh, menyaut nya tanpa perasaan bersalah. Sedangkan Adam menahan amarah nya.

"Hey! Ini kan dari gue buat Rose!" Ketus Jimmy yang meminta penjelasan dari Chessy.

"Eh bang... maaf in gue bang. Ternyata Rose gak suka soda." Kata Chessy.

Adam menahan tawa nya, menarik tangan Chessy seolah olah mereka adalah pasangan kekasih. Sedangkan Jimmy meratapi nasib nya, itu sama saja dengan cinta yang bertepuk sebelah tangan menurut Jimmy.

Chessy dan Adam bersembunyi di balik mobil seseorang. Menyerahkan rambut pasangan untuk Chessy.

"Mau makan ramen gak? Ga ada jadwal kan?" Tanya Adam.

Chessy hanya mengangguk saja, semenjak saat mereka jalan jalan di apartemen baru Chessy, mereka jadi lebih dekat saja.

Mereka keluar dari sana dan berjalan melewati Jimmy seperti orang lain. Jimmy menatap mereka, merasa aneh lalu menarik ingus nya.

"Kayak Adam tapi kok wajah nya burik?" Kata Jimmy lalu menarik ingus nya lagi. Menangis dan terus menarik ingus nya.

Chessy sangat senang di saat saat seperti ini, bebas dari publik meski dalam kondisi yang berbeda. Tidak masalah menjadi buruk, yang penting dia merasa terus bahagia.

Sama hal nya dengan Adam dia merasa selama hidup muda nya, dia tidak pernah melakukan hal hal seperti ini. Semua nya terasa hilang saat melakukan masa pelatihan.

Dan luar biasa nya mereka tidak di ketahui siapa pun. Tidak ada juru kamera yang diam diam memotret mereka, meski begitu mereka tetap waspada. Adam dan Chessy makin akrab karena sama sama berada di situasi yang sama.

avataravatar
Next chapter