11 AKRAB

Hari hari di basement gedung itu, aku menjadi sedih setiap kali memikirkan nya. Berapa banyak keringat yang ku keluarkan untuk menari dan menyanyi? Aku merasakan bahagia sekali pasti nya...

------

.

.

.

Chessy dan Rose sekarang akan berangkat kuliah, Sooya telah mengambil kunci mobil nya. Sopir mereka sedang sakit, dan... Chessy tidak percaya jika Sooya akan menyetir sekarang.

"Tidak apa apa. Siapa yang jago main game?" Tanya Rose yang berusaha menenangkan Chessy

Mereka segera masuk ke dalam mobil mereka, memakai sabuk pengaman dan mengunci nya dengan aman. Chessy dan Rose sengaja duduk di belakang, biar yang kecelakaan nya para Sooya aja, gak usah ajak ajak mereka.

Jalanan sangat lancar sekali, tidak ada kata macet. Segera keluar dari mobil dan memakai payung mereka, kontras mereka langsung jadi pusat perhatian seluruh kampus. Beberapa anak bersorak riang menatap blackout yang baru saja sampai.

Mereka dengan sopan dan ramah nya membungkuk dan melambaikan tangan mereka.

"Lihatlah... anggun sekali mereka." Kata anak laki laki di sana.

"Oh My God! Sooya ya! Saranghae!" Teriak salah satu pria yang lebih tua daripada Jisoo.

Sooya hanya mengangguk, sedangkan Chessy dan Rose kompak tertawa melihat kelucuan itu. Setelah berusaha lama melewati lautan manusia itu, jam kelas telah berdering membuat semua kumpulan manusia bubar.

"Chessy, Rose kalian di panggil di ruangan dosen Kang." Kata Sasa yang langsung berlari lagi dengan buku yang dia rangkul.

Ruangan dosen Kang. Sedikit menyeramkan masuk ke dalam ruangan itu, karena Chessy dan Rose tahu jika siapa pun yang berhadapan dengan dosen itu. Kiamat seakan akan terasa semakin dekat.

Dengan tingkah sopan sekaligus kikuk, Rose dan Chessy membungkuk sopan berkali kali. Menatap Dosen Kang yang terlihat begitu menyeramkan. Kumis panjang nya dan kacamata minus nya itu adalah salah satu pendukung kenapa dia terlihat begitu menyeramkan.

"Pagi pak... kalah boleh tau... Kami di panggil karena ada apa ya Pak?" Tanya Rose sambil terus menggosok gosok telapak tangan nya.

Dosen Kang hanya melirik Rose dan Chessy, menyeramkan selebaran nilai nilai di sana. Rose mengecek nikki nya sendiri, dan tidak ada yang salah dengan nilai nya. Bagus semua, tapi kenapa Dosen Kang memanggil mereka? Apa mereka ada salah?

Chessy meneguk air liur nya takut dengan tatapan seram itu.

Orang yang ada di depan nya hanya bertepuk tangan dan tertawa dengan riang gembira. Brak! Dosen Kang memukul meja dan memajukan muka nya tepat di muka Chessy dan Rose.

Mereka refleks mundur. Hampir saja mereka terjatuh.

"Luarrrr biasa! Nilai kalian yang paling bagus. Amajing... Tapi.... ada yang kurang, kita panggil tiga anak lagi." Kata Dosen Kang.

Rose dan Chessy yang menahan napas sedari tadi langsung menghembuskan nya dengan lega. Fyuh... akhirnya gak ada apa apa. Dosen Kang hanya memuji mereka.

"Ha? Yoona? Ya udah Yoona di ganti Jaehyun aja. Kok bisa sih tangan nya patah! emang nya kenapa kok bisa sampai patah ha?!"

Chessy dan Rose saling tatap. Apa? Dia tidak salah mendengar? Tangan Yoona patah! Kenapa bisa? Perasaan kemarin Yoona baik baik saja.

"Baiklah. Kalian bisa masuk kelas dulu saja, setelah jam kelas habis kalian datang kesini lagi." Kata Dosen Kang.

"Baik Pak." Ucap Chessy dengan sopan.

Mereka segera berlari, pergi dari ruangan mematikan itu. Beberapa anak anak yang lainnya mengucapkan selamat, sesuatu membuat Chessy dan Rose berhenti. Apa mereka tidak salah melihat? Dengan siapa kakak nya itu bicara?

"Hey... siapa nama nya?" Bisik Chessy. Rose mengangkat bahu nya, memotret Sooya yang sedang mengobrol santai dengan cowok yang kayak nya akrab banget.

"Chessy? Hey! Chessy!" Teriak Mina.

Chessy dan Rose kompak menyuruh nya untuk menutup mulut itu. Mina langsung menutup mulut nya. Akhir akhir ini Mina jadi akrab dengan Chessy, entah karena apa itu bisa terjadi.

Mina berkata jika Chessy telah di cari dosen nya, karena itu Mina langsung teriak setelah melihat Chessy ada di sana. Rose juga di tarik tangan nya oleh Eunha menyuruh nya untuk segera masuk ke dalam kelas.

Setelah berjalan akhir nya dia segera sampai ke kelas, dan banyak sekali orang di sana menatap Chessy. Pret!! Terompet di tiup dan membuat Chessy kaget.

"Happen Birthday To You.... Happy Birthday Chessy...." Semua nya mengucapkan selamat ulang tahun pada Chessy. Saat dia chek kalender, perasaan ulang tahun nya telah lewat.

Jadi siapa yang ulang tahun? Memang sih ini tanggal 27 tapi bulan Juli bukan Maret.

"Pak, tapi saya tidak ulang tahun hari ini." Kata Chessy.

Pak Ahn menyerahkan kertas yang berisi kan biodata Chessy. Ada yang salah di biodata itu, astaga! Siapa yang mengganti bulan kelahiran nya menjadi bulan Juli? Sialan!

"Saya... di bulan Maret Pak." Kata Chessy yang langsung menyerahkan KTP nya.

"Ha? Yah... gak apa apa deh lagi pula sudah terlanjur. Selamat ulang tahun Chessy...." Kata Pak Ahn yang sedikit malu.

Hari itu pun Chessy mendapat kan hadiah yang banyak sekali di seluruh kampus. Bahkan Rose membantu membawakan nya. Saat jam kelas berakhir mereka pergi ke ruangan dosen Kang. Dan sudah ada tiga orang di sana.

Awal nya ada satu orang. Tapi di depan ruangan itu.

"Rose... minta nomor nya dong... please lah!" Kata Jimmiy yang ada di luar ruangan itu, memohon mohon supaya Rose memberikan nya nomor telepon nya.

Tapi saran Jenn adalah lebih baik tidak mendengarkan orang kayak Jimmy begini. Lebih baik Rose sekarang masuk saja ke dalam ruangan yang mengerikan itu.

Dosen Kang menyambut mereka dengan ramah, seolah olah ini bukan kan Dosen Kang yang biasa nya.

Di sana ada Jaehyun, Adam, dan Chaeun yang telah duduk di sana. Tersisa dua kursi lagi. Dosen Kang segera menyuruh Chessy dan Rose untuk duduk.

"Karena kalau di liat liat kalian ini tuh serasi banget. Kalian akrab kan?" Seloroh Dosen Kang.

Boro boro mereka akrab! Setiap hari aja selalu berantem padahal cuma masalah sepele. Bahkan menjatuhkan penghapus saja mereka telah berantem selama 5 hari.

Dosen Kang menjelaskan tujuan dia mengumpulkan mereka ke sana. Tujuan nya adalah membuat pentas musik yang di padukan dengan menari, karena nilai mereka yang paling bagus.

Setelah berdiskusi, rencana nya mereka ingin segera mengajak ketemuan. Entah di mana tempat nya itu, Chessy masih berpikir. Tidak mungkin di apartemen nya.

"Tidak mungkin di agensi lo dan agensi nya Jae. Gimana kalau di agensi Chaeun aja? Lumayan kan yah?" Tanya Adam.

"Boleh aja sih, tapi kita gak bisa lama lama. Karena apa... karena kita itu sibuk." Kata Chessy.

"Iya iya deh... gue juga sibuk kalih!" Ketus Adam juga.

avataravatar
Next chapter