111 Kenapa baru sampai?

Sementara di tempat lain,Kiran,Yani dan juga Reyhan sedang singgah dulu untuk makan di warung yang terletak di pinggir jalan.

"Ki bagai mana jika mas Arjun udah sampai lebi dulu,apa mas Arjun ga akan marah,,? soalnya ini udah jam setengah 10 malam loh."Kata yani di sela-sela menyantap nasi gorengnya.

Kiran mengangkat bahunya sambil menyantap juga nasi gorengnya.

"Aku kan punya alasan yan,mobil Reyhan mogok terus kita singga makan dulu."Jawab Kiran kemudian meminum teh hangatnya.

Reyhan hanya mendengarkan saja sambil makan.Dia tak berniat untuk ikut dalam pembicaraan Kiran dan yani.Namun Reyhan sebenarnya sedari tadi terus terbayang saat kiran memeluknya saat mobil mereka mogok.Dirinya merasakan kenyamanan saat gadis itu memeluknya.

"Andai saja gadis ini belum memiliki suami,aku pasti akan menjadikannya milikku."Batin Reyhan meratapi nasipnya.

Suasana warung makan yang cukup sederhana itu semakin larut malah semakin ramai.Bahkan terlihat banyak pembeli yang rela mengantri untuk membeli nasi goreng yang di beri nama Nasi Goreng Pak De itu.

"Kalian ke mobil saja!! aku mau membayar malanan kita dulu."Ucap Reyhan.

Kiran dan yani mengangguk bersama seraya tersenyum kemudian pergi ke mobil.Reyhan mengambil dompetnya di saku celananya dan segera membayar makanan mereka setelahnya dia pun segera pergi ke mobilnya.

"Oh iya ka Rey,udah mau jam 10 malam.Sebaiknya ka Rey dan Yani nginap aja dulu di rumah aku."Kata Kiran begitu Reyhan masuk kedalam mobil.

Reyhan menatap Kiran di kaca spion mobil sambil tersenyum Sambil menghidupkan mesin mobil dan menjalankannya.

"Tidak ki,,,,aku dan Yani akan nginap di rumah aku.Tapi kalau Yani mau nginap di rumah kamu tak apa-apa.Besok pagi aku akan menjemputnya lagi."jawab Reyhan melirik Yani sekilas yang duduk di sampingnya.

"Ka Rey punya rumah juga di kota ini ya,,?" tanya kiran ingin tahu.

"Iya,,,,,setelah Ayah aku meninggal,aku dan bunda memutuskan untuk pinda ke desa.Bunda begitu terpukul dan selalu menyendiri sejak kematian ayah aku.Jadi aku memutuskan untuk membawah Bunda untuk tinggal di desa biar bunda bisa sedikit melupakan rasa sedihnya."Jelas Reyhan sambil tetap fokus menyetir.

Kiran dan yani mendengarkan dan ikut merasa sedih.

"Kenapa diam,,,?" Reyhan bertanya karna kiran dan yani hanya diam saja.

"Ga pa pa ka."Jawab kiran.

"Oh iya yan,kamu nginap bersama Kiran saja.Soalnya di rumah aku tak ada orang.Apa kamu ga takut bermalam bersama aku di rumah kosong..? Aku ini laki-laki normal dan bisa melakukan sesuatu bila bersama dengan seorang gadis."Ucap Reyhan menggoda yani.

Yani menatap ke arah Reyhan dengan tajam dan ingin sekali memukul kepala pria itu.

Reyhan malah tertawa melihat Reaksi yani begitu juga dengan kiran.

"Otak ka Reyhan udah mulai mesum."Ucap Yani dengan kesal membuang muka memandang ke kaca mobil.

Reyhan malah terus tertawa sambil matanya tetap memandang kedepan.

"Aku bercanda Yan,mana mungkin aku berbuat jahat terhadap seseorang yang sudah aku anggap adik sendiri."Reyhan mengusap puncak kepala yani dengan lembut.

Kini yani memalingkan wajahnya sambil tersenyum ke arah Reyhan.

Kiran hanya geleng-geleng kepala sambil senyum-senyum mendengar dua orang yang duduk di depannya itu.Mereka bertiga terus mengobrol hingga tak terasa mobil Reyhan telah berhenti di depan pintu gerbang.

"Pa satpam,pak..."Teriak Kiran dari dalam mobil namun kepalanya dia keluarkan sedikit daru jendela mobil.

Tak lama seorang satpam muncul,namun belum membukakan pintu gerbangnya.Satpam itu memperhatikan mobil Reyhan karna tak mengenali mobil itu.

"Pak ayo.bukain pintunya..!! ini aku kiran pak."Kata kiran lagi dari balik jendela.

"Eh non kiran toh."Dengan buru-buru satpam itu membukakan pintu gerbang.Karna suasana yang sedikit gelap sehingga satpam itu tak mengenali Kiran.

Reyhan memasukan mobilnya ke pekarangan rumah yang begitu luas dan bangunan rumah yang terlihat sangat mewah.

Saking mewahnya Rumah itu.Yani sampai tak mengedipkan matanya.Dia malah bengong duduk di dalam mobil memperhatikan rumah yang di depannya itu.Berbeda dengan Reyhan,dia tak terkejut sama sekali karna dirinya juga orang yang berada bahkan kediamannya pun tak kalah mewahnya dari rumah milik Arjun.

"Ayo kita masuk dulu..!!" kata Kiran yang sudah mau turun dari mobil.

Reyhan mengikuti Kiran sedangkan yani masih bengong saja di dalam mobil hingga membuat Reyhan dan kiran yang sudah di luar mobil merasa heran.

Reyhanpun membuka pintu mobil yang di samping yani kemudian manarik yani untuk keluar.

Reyhan mengernyitkan keningnya melihat yani yang terus memandang ke arah rumah Kiran.

"Yani hei,,,,ayo masuk." ucap Reyhan namun tak di gubris oleh yani.

"Wooooww,,,,kia ini rumah kamu,,? besar sekali ya.Pasti kamu cape ya ngurusin rumah segede ini.Pesawat saja kayanya bisa mendarat di halaman rumah kamu ini."Ucap Yani yang terlihat seperti orang bodoh.

Reyhan geleng-geleng kepala melihat tingkah yani sedang kiran hanya tersenyum.

"Ini bukan rumah aku yan,lebih tepatnya rumah mas Arjun.Ayo masuk dulu.!"Kiran memegang tangan yani menganjaknya masuk.Dan Reyhan mengikuti dari belakang.

Kiran membuka pintu rumah yang memang tidak terkunci dan mengajak Reyhan dan yani untuk masuk.

Mungkin karna sudah larut sehingga para pelayan sudah beristirahat.

Dari jauh Kiran dapat melihat seseorang yang sedang duduk di ruang keluarga dengan posisi menyandarkan kepalanya di sandaran sofa.Kiran dapat menebak orang itu yang tak lain adalah Arjun."Ternyata mas Arjun sudah sampai."Batin Kiran.

Kiran menarik napasnya pelan dan berjalan ke arah ruang keluarga bersama Reyhan dan yani.

"Kenapa baru sampai? dari mana saja?" ucap Arjun tanpa mengubah posisinya yang sedang menyenderkan kepalanya di sandaran sofa dengan mata terpejam.Arjun tahu kedatangan mereka.

😊😊😊😊😊

Maaf ya buat semuanya yang sudah menunggu kelanjutan ceritaq.Aku minta maaf karna upnya kadang lama.😘😘😘😘

avataravatar
Next chapter