114 Dia Sudah Kembali,,,

Kini mereka telah sampai di pekarangan panti asuhan.

Kiran merasa ragu untuk turun mengingat kondisinya saat ini yang begitu berantakan.

"Ayo kita turun."Ucap Aris yang melihat kiran hanya diam saja.

"Eh iya,,,,,"Jawab kiran dengan ragu.

Kiran menarik napasnya panjang setelahnya keluar dari mobik bersama Aris.Sedangkan di belakang mereka,sudah ada Reyhan dan Yani yang sedang menunggu.

"Ayo,,,,"Ajak Kiran melihat ke arah Reyhan dan yani.

Kiran berjalan lebih dulu."Aku harus tenang,,!! ibu ga boleh tahu dengan keadaanku."Batin Kiran.

Kiran pun kembali menarik napasnya dan menghembuskannya perlahan.

Aris yang sedari tadi memperhatikan sikap kiran yang terlihat sangat ragu untuk masuk ke panti,semakin yakin ada sesuatu yang sedang di sembunyikan kiran.

Kiran mengetuk pintu rumah panti dengan tangannya yang gemetar.

Tok tok tok,,,,,

"Asalamualaikum,,,,,,,"Ucap Kiran.

Namun belum ada jawaban.

Kiran kembali mengetuk pintu sembari terus mengucapkan salam.

Tak berapa lama,terdengar suara seseorang dari dalam membalas salam.

"Waalaikumsalam,,,,,"

Pintu pun terbuka,terlihat mbok ina yang sedang membuka pintu sangat terkejut melihat kedatangan Kiran di tengah malam seperti ini.

"Mbok ina,,,,"Ucap kiran setelahnya mencium tangan wanita yang sudah berusia lebih dari 50 tahun itu.

"Nak kiran,,,,ayo masuk dulu."Ucap mbok ina pada semuanya.

Mereka duduk di ruang tamu,sedangkan kiran masih berdiri bersama mbok ina.

"Biar mbok bangunin ibu dulu ya,,," kata mbok ini lagi yang di anggukan kepala oleh kiran.

Kiran kemudian duduk di samping Aris dan pada saat itu juga Aris dapat melihat memar di wajah kiran.

"Kenapa dengan wajah kamu ini kia,,,?" tanya Aris dengan wajah khawatirnya sambil memegangi pipi kiran yang terdapat bekas tamparan.

Kiran langsung menepis tangan Aris dengan pelan dan menutupi pipinya dengan tangannya sendiri tanpa mau melihat ke arah Aris sedikitpun.

"Mengapa kamu diam saja kia,,,?" Jawab aku."Kata Aris yang semakin khawatir.

"Aku---aku ga pa pa ris,,ini hanya,,,,," Perkataan Kiran terhenti saat bu Aliya baru saja datang.

"Kiran sayang,,,," kata bu Aliya melihat harus ke arah putri angkatnya itu.

Kiran langsung berdiri,dan memeluk ibunya yang sudah sangat dia rindukan itu.

"Ibu,,,,kia kangen sama ibu." ucap Kiran dengan suara bergetar menahan tangis masih dengan memeluk bu Aliya.

Bu Aliya mengusap punggung Kiran dengan lembut "Ibu juga kangen sekali sama kamu.Kamu kemana saja...?" tanya bu Aliya kemudian dan sambil melepaskan pelukannya.

Kiran menunduk,tak berani menatap Ibunya.Apa lagi di tambah sekarang air matanya sudah tak bisa di tahannya.Dia tak mampu menahan lagi kesedihannya.

Kiran menghapus air matanya sambil menunduk.Bu Aliya yang mengetahui kiran sedang menangis,memegang dagu kiran dan mengangkat wajahnya.

"Kenapa kamu menangis sayang,,? Kamu kemana saja selama 1 bulan lebih,,? kamu bahkan tak ada kasih kabar ke ibu.Ibu bertanya ke mertua kamu,mertua kamu saja tak tahu kamu pergi kemana.Ibu begitu sangat mengkhwatrikan kamu nak.Ibu tahu,kamu begitu sangat terguncang sejak kepergian nak Arjun,ibu tahu nak,kamu begitu sedih."Kata Bu Aliya sambil mengusap wajah Kiran dengan lembut dan menghapus air mata Kiran.Seketika saja mata bu Aliya terbuka lebar kala melihat memar di wajah Kiran.

"Kenapa dengan wajah kamu,,,?"Bu Aliya menatap kiran dengan serius.Kiran semakin gugup,tak tahu harus berkata apa.

"Ini bu,,,,itu kecedot pintu mobil."Kata kiran dengan asal sambil tersenyum tipis."Maafkan Kia bu,,,,karna selama ini kia ga kasih kabar ke ibu." kata Kiran menatap ibunya dengan mata sembabnya.Kiran mencoba mengalihkan perhatian ibunya agar tak bertanya lagi.Memang selama Kiran berada di desa,kiran sema sekali tak memberikan kabar ke bu Aliya.

"Iya sayang,,,,Kamu harus kuat dan terus berdoa semoga Suami kamu bisa cepat di temukan dan dalam keadaan hidup."Kata Bu Aliya lagi yang sudah tak mempertanyakan tentang memar di wajah kiran.

Kiran tertunduk kembali mendengar perkataan ibunya yang memang belum mengetahui apa-apa.

"Tapi bu,,,,mas Arjun,,,,,"

"Sudah,,,,Kita duduk dulu."Potong Bu Aliya.

"Dia sudah kembali..Mas Arjun Sudah kembali bu,dan sekarang dia sudah berada di kediamannya."Ucap Kiran dengan sekali tarikan napas.

Bu Aliya begitu kaget begitu juga dengan Aris sedangkan Reyhan dan Yani nampak biasa-biasa saja.

"Kamu---kamu ga bohong kan nak,,,?" tanya Bu Aliya yang ingin memastikan.

Aris yang tadinya duduk,kini dia sudah berdiri.Dia juga ingin memastikan perkataan Kiran.

"Iya bu,,,,mas Arjun sudah kembali."Kiran menceritakan semuanya,bagai mana dan dimana dia bertemu dengan Arjun.Dia bercerita panjang lebar.Sekaligus memperkenalkan Reyhan dan yani.

"Oh,,,,,,sekarang aku tahu kia apa yang kamu sembunyikan.Pasti wajah kamu,,,,,,"perkataan Aris terhenti saat Kiran menatapnya dengan tatapan memelas.

Aris menarik napasnya dengan kasar.Kalau sudah melihat wajah kiran memohon padanya,dia pasti tak akan tega."Mengapa kamu harus terus menutupi kesalahan Arjun kia,,,? sampai kamu rela terus terusan di sakiti oleh pria itu."Batin Aris merasa kesal.

Untung saja bu Aliya tak terlalu memperhatikan perkataan Aris mungkin karna merasa senang mendengar kabar Arjun yang sudah kembali dalam keadaan baik-baik saja.

"Syukur alhamdulilah,,,Terus mengapa kamu tak kembali ke rumah suami kamu nak..?"Bu Aliya bertanya sambil menatap Kiran dengan tatapan penuh curiga.

"Eh,,,,eemmmmm.Itu bu,ini sudah sangat larut.Jadi kia pikir sebaiknya kia ke rumah mas Arjun besok saja."Jawab kiran berbohong dan berharap ibunya mempercayainya.

Dan benar saja,bu Aliya mempercayai perkataan Kiran.

Mereka mengobrol sampai begitu larut.Dan mbok ina sedang menyiapkan kamar untuk Reyhan tidur.Sedangkan Yani akan tidur bersama Kiran.

"Kamarnya sudah siap bu,,," kata mbok ina yang baru datang.

"Iya mbok,makasih.Ya sudah,kalian tidur sana..! ini sudah sangat larut."Suruh Bu Aliya yang di anggukan mereka semua.

"Kalau gitu Aku permisi pulang ya bu."Pamit Aris.

"Ga nginap sini aja nak..?" tanya bu Aliya.

Aris menggeleng."Tak usah bu,,,Besok aku akan mampir lagi."Kata Aris tersenyum ramah.

"Oh ya sudah,,,,"

"Aku permisi."Aris pamit pada semua orang setelahnya dia pergi meninggalkan panti.

Kiran dan yani pergi ke kamar mereka begitu juga dengan Reyhan yang di antarkan oleh bu Aliya.

"Anggap rumah sendiri ya nak."Kata bu Aliya begitu sampai di depan pintu kamar yang akan di tempati oleh Reyhan.

Reyhan mengangguk tersenyum ramah."Iya bu,,,,makasih.

"Ya sudah,ibu tinggal ya."Bu Aliya meninggalkan Reyhan.Reyhanpun masuk kedalam kamar karna matanya juga sudah begitu sangat mengantuk.

😊😊😊😊😊

Jangan lupa mampir ke Cerita aku yang lainnya ya dengan judul Cinta Sebening Embun....makasih😉😊😊

avataravatar
Next chapter