webnovel

PENOLAKAN

habis sholat isya,kulipat mukenaku dan kugantung dilemari.

"kryiuuk"ah,perut lapar,makan dulu deh.

belum sampai dapur,ibu memanggilku dari ruang keluarga.perasaan takut dan was-was soal perjodohan siang tadi menghampiri benakku.

"duduk!"perintah ibuku.

"kamu sudah tua,pacar juga gak punya..kamu harus nurut,nikah sama pilihan ibu!"terangnya.

kuhanya diam menatapnya,bila menjawabpun percuma,suaranya malah 2kali lebih keras dan panjaaang banget.

ah,kucoba mencari celah dulu.

"umur 23 itu termasuk perawan tua..ada emang tetangga kita di umur ini yg belum menikah! sahara yg bloon aja bisa menikah,jodohnya ganteng juga kaya.

kamu...?"gelengan dan tatapan ibu tajam padaku. sakit sih dengernya...tp,gimana lagi..kenyataannya juga gitu kok.

diumur 23 thn aku belum laku(emang barang dagangan ..laku).bukannya memberi dorongan dan do'a yg baik malah hinaan,tambah kesel kan😑.

"ini,anak surabaya...ganteng..anak juragan kos,tuan tanah.udah kerja pabrik pula...gajinya UMR,cukup buat menghidupi kamu".kata ibuku berapi2 sambil menunjukka 4 buah foto pria.

kuambil foto itu,satu berpakaian ala ustadz.ada juga dalam pakaian buruh pabrik.ada nih yg menarik ..dia duduk diatas jet sky dipinggir pantai.

dan yg terakhir berpakaian secara prajurit.maklum,calon mertuaku seorang prajurit.

sebetulnya,aku lumayan tertarik.dari foto2 itu aku mulai bisa menilai klo dia gak terlalu fanatik terhadap agama,bisa membaur jadi apa saja,hmmm termasuk pintar kurasa.bila dilihat dari foto.

tp,aku lupa..klo ada pepata don't judge a book by its cover(dan inilah yg mungkin aku sesali).

"aku belum mau nikah."tolakku.

"pingin kerja dulu,ijasahku buat apa?"entah hanya alasan ini yg kubisa.

"mau kerja kemana? pakaian saja kamu gak punya?"bentak ibuku..

yah..kusadari,aku gak punya pakaian..hanya 3 pasang pakaian plus yg melekat ditubuhku ini.inipun pakaian bekas ibuku dan seragam sekolah SMU.

"beri aku uang,buat melamar kerja.."rengekku.

"nanti klo dah keterima saya balikin".pintaku lagi.

"gak ada uang,besok buat beri beras saja nunggu bapakmu pulang!"teriakan beliau lebih keras lagi.

yah,jangankan buat beli pakaian.kadang,minta uang 5000 saja g dikasih,maksud hati buat foto copy dan beli kertas hvs.

apa yg harus kulakukan?.dalam diam kuberfikir.

"sudah,tidur sana! nasi tinggal sedikit,buat ayahmu nanti klo pulang!"tambahnya lagi.

yaah...alamat nahan lapar lagi,minum air putih aja yg banyak.

"ingat ya...pokoknya harus setuju untuk nikah TITIK."tegas.

memang,dirumah ini...wanita dan orang yg tak menghasilkan uang bagaikan sampah,dianggap beban dan gak berguna.bagaimana aku bisa mencari kerja,sepatu saja gak punya.

pakaian merupakan bekas ibu dan lusuh.

buat beli alat tulis dan foto copy gak dikasih.dan gak ada buat ongkos tuk cari kerja kekota.

aku bisa apaaa?...

mau kerja apaaa?..

siapa yg mau memperkerjakan orang seperti aku?

aku gak punya teman di desa ini,atau dikota ini.maklum sedari kecil sampai dewasa aku berpindah-pindah kota.dan sangat jauh juga,perlu waktu 20 jam naik bus.dan juga klo mau pergi kesana juga percuma mungkin,kebanyakan temen SMU ku adalah anak orang kaya dan pintar yg pastinya kuliah diuniversitas negeri yg bonafit.klo aku nekat kesana,uang darimana juga..mentok nih kepala..

apa aku harus menikah saja,mungkin lebih enak dari pada disini.aku bisa terbebas dari sumpeknya desa ini.merasa terkekang,terpenjara dan gak bisa bergerak kalau lama tinggal disini.

au ah nanti aja...tidur dulu..

kupejamkan mataku berusaha gak memikirkan apapun yg terjadi hari ini.

sering dalam tiap do'aku terselip agar lebih didekatkan jodohku,jika aku merasa lelah dan capai menghadapi hidup ini.mungkin dengan menikah aku akan bebas dari siksaan psikis yang kualami.merasa tak dihargai keluarga,tak diinginkan,dianggap beban dan wanita yg memalukan cukup mengguncang mental seseorang.tapi,aku terima semua hinaan ini dengan ikhlas,kuanggap semua ini adalah cambuk bagiku tuk membuktikan bahwa wanita itu kuat....

wanita sangatlah berharga...

,seorang wanita bisa lebih sukses dan unggul dari pada pria,...

dan pasti aku akan tunjukkan kalau aku bukanlah beban,bukanlah sampah dan aku bukanlah orang yang menggantungkan nasibku pada orang lain.pasti akan kubuktikan!

------------

keesokan harinya,setelah rutinitas pagiku,kubangunkan ibuku untuk meminta uang belanja.sebelum itu,aku ceklish dulu kegiatan yang harus aku seleseikan sebelum membangunkan sang bunda ratu...

ok,teh-kopi cek...

lantai sudah bersih dan di pel juga...

perabotan juga barang pajangan sudah ku lap pakai serbet...

taman depan,samping,belakang sudah kusapu..

yup,gak ada kesalahan,dan gak ada omelan dipagi hari tentunya...

jangan salah ya...rumahku sangat besar, yang dibangun sewaktu perusahaan ayahku masih berjaya.tapi,karena krisis moneter,bangkrut dan terjual semua.tinggal rumah ini saja yang tersisa.dan ayahku kerja serabutan,makelar untuk memenuhi kebutuhan hidup,yang mana hasilnya tidak pasti.dan tidak nampak tanda2 akan bangkit kembali.

"Bu..sudah pagi,mau belanja"kuketuk pelan pintu kamar tidurnya.

"aku belanja sendiri!"sahutnya dari dalam.

kumelangkah kedepan televisi dan menghidupkannya,mencari berita gosip selebriti atau film kartun sambil menunggu ibu.

"aaaah,sini..aku mau nonton,pergi sana!"suara keras adik kecilku,abbas, terdengar nyaring ditelingaku,sambil mendorong tubuh mungilku kesamping dan mengambil tempat dudukku.

"aku duluan kan?"kataku pelan mencoba tuk bertahan.

"halaaa..berani sama aku,cewek tuh gak pantas berada disini...tempatnya tuh didapur,dasar gak berguna,hanya beban,menghabiskan jatah nasi saja.menikah sana,kamu bisa minta suamimu,bisa hidup sesuai dengan hatimu, malu-maluin saja..perawan tua,apa yang telah kamu berikan untuk keluargamu,hanya malu perawan tua gak laku!

pergi..pergi...kalau tidak...saya aduin ke ibu nih?"ancam abbas.ya...aku sudah lama tidak bisa nonton tv,mereka menguasainya.kadang kala,aku mencuri kesempatan tuk menontonnya ketika mereka keluar.

itu adalah surga bagiku jika tidak ada orang dirumah ini.aku bahagia....

kadangkala aku merenung,kenapa adikku seperti itu padaku?

pernahkah dia berfikir kata-katanya menyakitiku?pernahkah dia berfikir sebagai adik haruslah menghargai dan menghormatiku?

pernahkah terbersit dihatinya tuk bicara secara baik-baik dan memikirkan jalan keluarnya?memberi solusi padaku,meski kutahu umurnya sudah 18 dan lulus SMU,harusnya dia lebih dewasa sebagai saudara laki2 yang mewajibkan dirinya memberi perlindungan pada saudara perempuannya.

Diam,ku pandangi sosoknya.aku tidak mau menunjukkan air mataku didepannya.pantang bagiku menunjukkan tangis dan kesedihanku didepan orang lain lebih-lebih mereka yang membuliku.ya...kehidupan dirumah ini begitu menyesakkan,begitu menyakitkan,kenapa aku seorang wanita tidak dapat perlindungan yang layak?

mengapa hanya hinaan dan cemoohan yang selalu kuterima.

"apa sih pagi-pagi sudah ribut"suara menggelegar ibuku terdengar dari belakang kami.

"ini mam,orang tak berguna ini,ganggu aja...suruh ngepel kek?"aduh abbas pada ibuku,dia sangat dimanjakannya dan dituruti kemauannya.bahkan bila adikku membully ku,beliau malah membully ku juga.

"kamu,gak berguna...keluar sana...!"teriaknya mengusir.

"bikin repot dan kesel saja"gerutunya.

kulangkahkan kaki kedapur,dan keluar lewat pintu belakang menuju kebun kopi milik tetangga dibelakang rumah.

menangis....kukeluarkan seluruh rasa kesalku lewat tangis.kecewa...tapi aku bisa apa?aku merasa sendiri,tak ada teman tuk diajak bicara...

aku merasa kesepian meski hidup ditengah keluarga besar..

aku merasa tidak berharga meski aku hidup sebagai satu2nya perempuan dikeluarga ini.mau minta perlindungan?pada siapa?ayahku???

aku malas.karena nanti pasti mereka bertengkar.aku gak mau ibuku malah tambah menyakitiku bila ayah tidak ada dirumah.padahal,ayah sering menghabiskan waktunya diluar rumah.

aku sendiri...aku tak berharga...aku kesepian....apa yang harus kulakukan?

hati kecil ingin memberontak,tp...apalah daya,tak ada daya dan kekuatan tuk berusaha.jadi,diam dan menyimpan segala kekecewaan dalam hati itu adalah pilihan yang paling baik saat ini.

terkadang dalam hati bertanya-tanya,mengapa mereka memperlakukanku seperti ini...apakah salahku pada mereka?

sebuah pertanyaan yang sulit kujawab...dan kutak tahu harus mencari jawabannya kemana..

tak terasa,adzan dhuhur telah tiba,untung tadi pagi aku sempet makan nasi dengan garam sebelum membangunkan ibuku,kalau tidak,pasti cacing dalam perut ini teriak-teriak minta diisi.

kutunaikan dulu kewajibanku.meninggalkan segala kegundahanku dibelakang.

"semangat,pasti ada jalan yang baik didepan!"menyemangati diri lebih baik dari pada terlena dalam kesedihan.

"ayo..mengadu ke ALLAH SWT, yg hidup dan memberi kehidupan"yah..saya cenderung tak menunjukkan wajah sedihku dihadapan orang lain.bagi orang luar yang mereka tahu adalah aku yang suka tersenyum dan ceria.aku yang ketawa terbahak-bahak dan konyol,sering lempar candaan..

tapi,itu semua hanyalah topeng,topeng tuk menutupi kesedihanku,topeng tuk membuatku bahagia yang kuinginkan,dan topeng tuk menipu diriku sendiri.

sore harinya,aku baru pulang.ketika kubuka pintu rumahku,teriakan dan sumpah serapah yang mampir ditelingaku.hinaan dan cemoohan gak pantas karena tidak segera pulang.dan tahukah anda,punishment yang bakal kuterima? tidak ada makan malam.

ok,fixed...hari ini kelaparan lagi...

pukul 9 malam i,entah kenapa,mereka sudah tidur semua,tinggal nunggu ayahku pulang.kutak berani tidur bila ayah belum pulang,siapa yang bakal bukain pintu?dan kalau yang buka ibuku,bakal kena omel dan siraman air seember ntar...hmmm dingin..malees

tiba-tiba ada ketukan pintu.

ah,ayahku pulang.segera kuberlari kepintu agar aku cepat tidur.

"mereka sudah tidur?"bisik ayahku.

"huh uhh"anggukku pelan.

"ini ada pangsit,makan diem-diem ya..jangan sampai mereka tahu,cepetan,diteras saja makannya"disodorkannya sebungkus pangsit dihadapanku.beliau keluar lagi.

"15 menit lagi aku kembali"ucapnya sambil lalu.

entah aku harus menangis atau gimana,melihat ayahku yang ingin menyayangiku tapi takut istri.sering kali beliau menyelipkan makanan untukku.bahkan membelaku jika aku dibully didepannya.meski konsekuensinya kadang bertengkar dengan ibuku,tapi,aku gak suka itu.jadi,aku meminta ayahku tidak untuk terlalu membelaku,nanti pasti tambah parah bully -annya..

aku juga males manambah konflik dirumah.

kumakan pangsit itu cepat-cepat dengan linangan air mata yang deras membasahi pipiku.mengapa,aku seperti pencuri...mengapa hanya untuk makan saja perlu sembunyi..

apakah hidupku akan berubah nanti?

----

3 hari berlalu sejak perjodohan itu.

dan tiap hari perlakuan mereka semakin menyesakkan hati.mereka memaksa aku tuk menerima perjodohan itu,mungkin mereka pikir dengan membuat hidupku tersiksa dan merana,mereka ingin aku menyerah.tapi,tidak...

aku masih bertahan dan mencari celah tuk berbicara dengan ayah agar mendukungku bekerja.

"kamu gak boleh kerja,aku malu..menikah saja ya?"ucapan ayah ini bagaikan petir menyambar hidupku.aku gak mau menikah,dan orang yang kuanggap bisa melindungiku,harapan terakhirku ternyata gak bisa kuandalkan.

"kamu boleh keluar rumah jika menikah,dan bukan kerja..aku gak setuju"lanjutnya.aku diam dan perlahan membuka bungkusan didepanku.

malam ini aku sedang makan pangsit didapur,dan ibu juga saudaraku sudah tidur.kulihat jam didinding menunjukkan pukul 11,kesunyian menemani kami.

tiba2 dari belakang kami,ada suara menggelegar yang mengejutkan dari ibuku.

"bagus ya...bagus...kasih makan terus saja dia tiap malam.biar tambah gemuk dan gak laku.merasa disayang ya?nanti kalau besar kepala jadi nglunjak.berani bantah"teriaknya keras.

tiba2 dari belakang abbas datang

"walaaah,makan sendiri..sini buat aku saja"ucapnya sambil mengambil jatah pangsitku.

"jangan...kamu punya bagian sendiri"rengekku tak rela mempertahankan pangsit yang tinggal setengah.

"gak,satu kurang kenyang aku..sini"...ditariknya piring itu dan dibawa pergi kedepan tv.

"itu punya kakakmu nak,jangan diambil."pinta ayahku.kucegah dia bangun dan kucengkeram lengannya...menggeleng

"sudahlah...males ribut..sudah malem...aku sudah kenyang kok"jelas saja aku kenyang...pinta ayahku tuk menikahi pemuda kota itu cukup membuatku kenyang.mau tidur saja...males ..lagi gak mau mikir...

dengan lunglai beliau masuk kedalam kamarnya .

"inget ya...jangan manja,kamu mau menikah.belajar hidup rajin dan susah."pelototan ibuku menemani langkahnya menyusul ayahku.

kurebahkan tubuhku disofa tempat tidur nyamanku.mencoba tuk menutup mata dan melupakan semua yang terjadi.tapi,sekeras apapun,aku gak bisa lupa...rasa sesak merasa dianak tirikan mulai kurasakan,tak terasa air mata ini meleleh.perlahan kutarik selimutku menutupi kepalaku dan kubenamkan tangisku dalam bantal.

mungkinkah menikah ini jalan keluarku?

semakin hari,perlakuan mereka sungguh tambah parah.jika tetap bertahan,apakah yang kudapatkan?kapankah mereka akan berubah?

atau,mungkinkah hari-hari kedepan semakin parah?

gak ada harapan yang baik dirumah ini.hanya stuck disini,jalan ditempat nasibku cenderung kemunduran..

nabi muhammad saja berhijrah ke madinah ketika kebuntuhan dan siksaan kaum kafir qurasy makin nyata.

mungkinkah aku juga harus berhijrah?

melarikan diri?

tp,bila aku melarikan diri,yang menanggung dosa adalah ayahku, secara aku adalah tanggung jawab beliau.aku gak mau buat ayahku berdosa karena tingkah lakuku.

mungkin menerima pernikahan ini tidak buruk.entah kehidupan macam apa yang bakal aku lalui.bahagia atau tersiksa aku gak tahu.meski gak ada cinta dihati,mungkin bisa kucoba.padahal hatiku masih dipegang temen SMU-ku,masih susah melupakan dia,karena dipojok hatiku yang terdalam masih berharap untuk ketemu lagi dimasa depan.

bagaimana jika aku menikah ini untuk membuang status perawan tuaku.secara aku gak cinta dia,aku akan bertindak konyol dan jahat sehingga dia akan menceraikanku.lalu,aku akan dapat uang gono-gini dan memulai tuk menata hidupku.waaah,terdengar bagus tuh...dari pada disini,menyesakkan.bodoh amat dengan calon suamiku,siapa suruh memilih aku,.. dan maaf niatku tuk menikahimu hanya untuk memanfaatkanmu..tp,aku gak ada jalan lain.aku gak berniat menghabiskan seluruh hidupku bersama orang yang gak kucinta..

gak mau menyia-nyia kan hidupku.

mungkinkah ini jalan terbaik?

ya..kuharap jalan yang terbaik.

ok,kumantapkan hatiku,

menikah dalam 6 bulan cerai...

MISI DIMULAI...MISI JADI JANDA DLM 6 BULAN..

WKWKWKWKWKWK

----@@

aline...jangan berfikiran buruk ya....ntar kualat lho...

sekarang sih gak cinta...

ntar cinta mati dan gak mau pisah nyahok ya😉

jalanin aja line,urusan nanti ya..nanti lah...siapa tahu dia baik hati...😁

author hanya ngingetin doang

---

gimana thor,gak cinta sih,lagian kayak siti nurbaya aja dijodohin.kayak gak ada yg naksir aku aja.gini2 banyak yg naksir,cuma...ibuku agak pemilih..

---

alaaaa ..alasan doang...buktinya gak dapet2😜

---

ya..thor...jangan gitu lah...gak ku akui sebagai sobat lho...ntar nangis cariin aku😉

---

udah jangan bawel...tidur sono dah malem...dan bener ya...nikah..jangan kabur..💃

-----

hallo...maaf banyak typo-nya..

penulis amatir...lagi belajar..mohon komen dan masukkan ya..terimah kasih..

Next chapter