2 Tak Kenal Maka Tak Sayang

Halo salam kenal ya makasih udah mau mampir ke cerita aku ini adalah cerita perjalananku sebelum ke Jerman kalau kalian ada pertanyaan atau mau sharing tentang Aupair boleh banget follow ig aku atau chat pribadi ya...

instagram : @putri_nuky

whatsapp : 081222549500

Namaku Nuky. Aku berasal dari Surabaya. Namun saat aku menginjak SMA aku pindah ke desa Blitar. Blitar adalah desa dari mamaku. Memang berat untuk meninggalkan semua teman temanku namun mau bagaimana lagi. Aku harus menurut apa kata orang tua.

Oh iya, papaku adalah seorang drummer. Namun papaku mengidap penyakit Stroke, akhirnya papaku gak bisa kerja lagi. Jadi mama dan aku yang berusaha mencari nafkah untuk mencukupi keluarga.

Mamaku seorang pembuat kue dan tukang masak panggilan untuk acara di kampung. Aku anak pertama dari 2 bersaudara. Aku punya adik namanya Resha dia juga pindah sekolah sejak kelas 5 SD. Namun sayang dia hanya mampu sekolah sampai SMP karena terbatas biaya.

Saat SMA aku sekolah di salah satu SMA negeri di Blitar. Aku masuk ke kelas Enrichment. Kelas itu seperti kelas unggulan karena memang ada program pelajaran tambahan di sore hari dan mewajibkan mempunyai leptop untuk menunjang media pembelajaran.

Naik ke kelas 2 mulai pembagian kelas IPA atau IPS. Dan karena uang SPP Enrichment makin mahal mama memintaku untuk pindah ke kelas biasa dan masuk ke kelas IPS.

hemmhh Okelaah ....

lagi - lagi aku harus nurut aku menuruti apa yg di bilang mamaku.

Menginjak kelas 2 aku harus beradaptasi dengan cibiran teman - teman di kelas. Banyak yg mencibir kalau aku anak pindahan yang miskin sampai gak bisa bayar SPP Enrichment.

Namun waktu terus berlalu aku mulai terbiasa dengan cibiran mereka dan perlakuan mereka terhadapku. Di kelas masih ada GANK satu sama lain.

Sebut saja mereka GANK cantik. Memang GANK ini terdiri dari cewek - cewek idaman sekolah saat itu. Dan mereka juga terkenal karena mereka anak orang kaya.

Aku duduk sebangku dengan Icha yang juga anak pindahan namun dia dari Kalimantan. Icha anaknya pendengar yang baik. Dan sebangku di belakangku ada Laura dan Luvita. Mereka semua adalah sahabatku saat itu. Kami sering berbagi apapun, bercerita tentang apapun dan kita sepakat untuk merahasiakan semua permasalahan kita. Mereka yang terus support aku di kala ada yg mencibirku.

Setiap pagi mamaku membuat kue panada dan kue cuncum untuk ku jual ke kelas. Aku tidak malu berjualan di sekolah karena aku berpikir aku berjualan dengan halal.

Aku rela melakukan ini demi mencukupi kebutuhan keluarga. Dan yg terpenting kesembuhan papaku. Adikku pun demikian dia juga berjualan kue di sekolahnya.

Suatu hari kepala sekolahku ganti, suatu pagi aku bertemu dengan kepala sekolah yg baru. Beliau menanyakan tentang daganganku lalu orang tuaku dan cita citaku. Dan tiba tiba beliau memasukkan aku kedalam siswa berhak menerima bantuan sekolah. Dan dari situ aku makin giat untuk belajar. Dan alhamdulillah itu bisa meringankan biaya pengeluaran keluarga. Untuk dipakai berobat papaku.

Segala pengobatan dan saran dari tetangga ku ikuti. Perlahan papaku mulai sembuh. Dan papa mulai bisa ke surabaya lagi untuk mengisi event / Job. Namun disisi lain aku menimbun hutang dimana mana. Dari mulai saudara sampai ke koperasi dengan menggadaikan bpkb kendaraan yg ada. saat itu kami hanya punya smash dan mobil daihatsu tua tahun 95 warna merah hati.

Namun dikala papa ada Job pasti salah satu dari aku atau adikku ikut mengawal papa. Karena papa Blitar - Surabaya mengendarai motor Smash waktu itu.

Kita pasti membantu papa membawa barang. Kadang baju, Sepatu buku lagu atau stick Drumm. Teman - teman papa salut dengan kami. Namun kami pantang untuk di kasihani.

Berulang kali papa meyakinkan teman temannya kalau papa masih bisa kerja walaupun harus pulang - pergi Surabaya Blitar dengan kondisi papa yg belum sehat 100%. Tapi papa berusaha baik - baik saja di depan teman - temannya. salut sama perjuangan semua papa seluruh dunia untuk mencukupi kebutuhan keluarga. sayangi papa kalian apapun keadaannya ya guys sebelum nyesel gak bisa ketemu selama - lamanya :)

avataravatar
Next chapter