1 Bahasa Jerman? Boleh Juga

Di sekolah SMA ini awal aku mengenal bahasa Jerman. Dari kelas 1 - 3 aku suka belajar bahasa Jerman. Aku merasa bahasa Jerman unik. Dan guru yg mengajar juga sangat sabar.

Frau Siti begitu sapa guru bahasa Jerman di sekolahku. Dan selama mengajar Frau Siti tidak pernah marah. Kami mendapatkan bahasa Jerman hanya seminggu sekali. Namun aku sangat menanti jadwal bahasa Jerman ini. Awalnya suka bahasa Jerman karena media pembelajarannya dengan buku yg bergambar dan dengan istilah yg menurutku unik untuk di dengar dan di ucapkan. Dan memang aku ingin menguasai bahasa asing selain bahasa Inggris. Setiap materi yg di pelajari di sekolah selalu aku ingat dan aku terapkan dirumah. Dan aku juga mulai suka nonton youtube dengan kata kunci "GERMANY". Untuk memacu semangatku belajar bahasa Jerman.

Saat aku menginjak kelas 3 guru - guru mengadakan sosialisasi tentang kampus. Dan banyak juga alumni yg datang ke sekolah untuk menjelaskan tentang kampus mereka ke murid kelas 3. Dari kampus negeri hingga swasta mulai berdatangan ke sekolah. Aku menyadari kekuranganku dalam pelajaran adalah menghitung. Lalu aku menyisihkan uang untuk mengikuti kursus untuk ujian nasional. Setiap selasa dan Jumat aku Icha dan Laura mengikuti Les itu. Luvita tidak ikut karena rumahnya terlalu jauh dari tempat les. Dari situ aku bekerja keras supaya dapat nilai bagus. Dan saat nilai ujian keluar benar saja perkiraanku nilai pelajaran menghitung yg paling rendah.

Suatu ketika guru guru mengadakan sosialisasi dengan murid mengenai SNMPTN aku ikut masuk kedalam ruangan Aula. Dan dari situ beliau menjelaskan tentang bagaimana cara mendaftar di perguruan tinggi negeri beserta beasiswanya. Saat itu aku masih bingung untuk memilih jurusan karena aku tidak mau salah jurusan kelak di kemudian hari. Setelah sosialisasi itu selesai, aku menghampiri guru BK guna untuk meminta saran.

Jurusan apa yang pas untukku dari nilai rapot. Guru BK bertanya padaku,

"minat di bidang apa?"

"bahasa Inggris bu." jawabku

Namun beliau mengarahkan aku untuk mengambil Jerman. Mengingat lulusan bahasa Jerman masih sangat sedikit. Dari situ aku mulai berpikir untuk tetap mengambil bahasa Inggris atau Jerman. Pilihan hanya ada 3 saat itu. dan aku memilih :

1. Sastra Jerman Unesa

2. Pendidikan Bahasa Jerman UM

3. Pendidikan Tata Boga UM

Saat aku tanya sama mama papa mereka setuju aku ambil bahasa Jerman. Dan akhirnya aku menerima dengan pilihan orang tua.

Selama menunggu pengumuman aku juga mengurus persyaratan Bidik Misi. aku harus menghabiskan waktu untuk pulang pergi Surabaya - Blitar untuk bertemu teman - temanku. Rasa rindu yg mendalam terbayarkan dengan bertemu mereka. Aku rela naik kereta dan membawa baju banyak untuk menginap lama dirumah nenek. Aku rindu tidur bersama nenek. Jalan - jalan sama nenek. karena memang dari kecil aku lebih banyak dengan nenek.

Hingga tiba hari ulang tahunku yg ke 18 tahun. Hari itu pas hari aku disuruh kembali ke kantor kecamatan. Hari itu semua terasa aneh.

Mama dari pagi sudah pergi ke rumah saudara hanya tinggal aku dan papa berdua di rumah. Aku meminta papa untuk mengantarkan aku. Tapi papa bilang "MALAS" dan dengan nada datar khas dari papaku.

Akhirnya aku berangkat sendiri tapi juga ngomel selama perjalanan. Setelah pulang dari kantor kecamatan aku tertidur karena capek. Dan saat aku bangun ada mama yang telah membawa kue ulang tahun dan ada Laura membawa kado. Aku sangat senang hari itu dan aku berdoa agar aku keterima di Universitas negeri dan bisa ke Jerman. Saat aku membuka kado dari Laura ternyata sebuah Topi macan bertuliskan SID. Hahaha Laura memang tau sekali selera ku.

avataravatar
Next chapter