1 cinta Hadir di perantauan

sebut saja namaku Herman,usia ku di kala itu 18th,aku berasal dari keluarga yang bisa di bilang golongan menengah kebawah.selepas dari bangku SMK negeri ,aku memutuskan untuk pergi merantau ke Aceh tepatnya di daerah malikusaleh.sewaktu pertama aku sampai di malikusaleh ,hati ku sangat senang dengan keramahan warga Bireun.aku di malikusaleh tinggal bersama paman dan bibiku,mereka sangat baik dan perhatian kepada ku.sudah seminggu lebih aku tinggal bersama paman dan bibiku,selepas hari berikutnya paman mengantar ku untuk bekerja di salah satu kilang padi di kampung itu.tepat di malam Minggu kedua aku di malikusaleh ini ,tidak biasanya aku duduk dibangku bertiga bersama temanku di depan halaman rumah paman.terdengar suara motor datang dari arah belakang kami,lantas tidak lama terdengar suara seorang ibu menghampiriku lalu menanyakan pamanku,dengan sopan dan cepat aku menjawab ibu itu"oh ya Bu,paman ada di dalam bersama bibi".lantas ibu itu mengucap salam ,lalu masuk kedalam rumah.aku menoleh ke arah motor yg datang tadi ,kulihat ada seorang gadis di atas motor tersebut.aku hanya tersenyum melihat gadis itu,dia pun membalas balik senyumku.tapi kedua teman ku mencoba menggoda gadis itu,tapi tidak direspon oleh gadis itu.tak lama aku mendengar suara gadis itu yang mencoba memanggil ku dengan menyebut warna baju yang ku kenakan,lalu aku menoleh ke arahnya dan bertanya"maaf kamu memanggil saya ya??" tanya ku kepadanya.lalu dia menjawab"iya Abang,namanya siapa bang??".

setelah kujawab semua pertanyaannya,lalu dia memperkenalkan namanya"namaku cut ,bang.nama panjang ku cut Haliza".Tak berapa lama ibunya keluar dan pamitan kepada paman dan bibiku,lalu cut segera menghidupkan motornya.entah kenapa tiba tiba dia turun dan berlari ke dalam rumah pamanku,selang beberapa menit dia keluar dari pintu dan memberikan secarik kertas kepadaku.lalu dia berbisik "ini nomor hp ku bang ,jangan beritahu ke teman teman Abang ya." terus aku menjawab:"ya ,tenang aja cut."

keesokan harinya kami berkomunikasi satu sama lain melalui handphone,hingga 3 bulan tak terasa aku di malikusaleh dan tak terasa juga selama itu kami berkomunikasi melalui handphone.pada suatu malam jam 7 aku menghubungi nya dan mengatakan kepadanya,bahwa aku akan pulang besok ke medan.lalu terdengar Isak tangis dari handphone dan tak lama dia mematikan handphone nya,jam 8 malam dia datang bersama ibu nya kerumah paman ku,lalu dia mencari ku di dalam rumah.aku pun keluar dari kamar ku untuk menemuinya, lalu dia mengajakku ke halaman luar rumah.dia berkata,apa kamu serius mau pulang besok?? kujawab"iya ,kenapa??".

kapan kamu kembali??? tanya nya.

aku mungkin ga akan kembali ke Malikusaleh!! jawabku.

kemudian dia berbicara ingin menjadi pacarku selamanya ,aku pun menjawab :aku pun ingin menjadi pacarmu selamanya,malam ini kita resmi pacaran sampai selamanya,kata ku kepadanya. lalu dia memeluk ku dan menangis tersedu sedu,bang jangan pernah lupakan cut ya !! ungkapnya

aku ga akan pernah lupa kamu cut Haliza,kamu akan selalu ada di dalam hatiku selamanya". ucapku kepadanya

keesokan paginya dia datang kerumah pamanku lalu ikut mengantar ku ke terminal,sesaat sebelum akan naik bus. dia menarikku dan memeluk diriku sambil menetes kan air mata,aku mencoba menenangkannya lalu mengecup dahinya.

lalu aku berkata padanya ,cut jaga hatimu buat abang,begitu pun Abang akan jaga hati ini untuk dirimu".setelah sampai di Medan aku tak pernah berkomunikasi dengan dia karena kartu handphone ku terblokir.

hingga saat ini pun di tahun 2020 aku tak pernah berjumpa bahkan bertemu dengan dia,sudah 13 tahun berlalu pertemuan kami.

mungkin lewat tulisan ini aku berharap bisa bertemu dengan dia,dia yang bernama cut Haliza asal Malikusaleh.

aku tidak tau, apakah dia sudah menikah atau belum?? mudah mudahan saja dia membaca tulisan kisah ku ini.

to be continue.....

salam,

herman

avataravatar