webnovel

Perjalanan Cinta Riza

Riza dengan sabar menunggu kalimat yang akan diucapkan sahabatnya. "Aku suka kamu, Za" Semburat merah jambu kembali menghiasi pipi Riza, ia terkejut dan tak kuasa menahan glenyer yang tiba-tiba muncul di hatinya saat Akmal mengungkapkan perasaannya. "Aku tahu ini tak boleh karena kita tidak diperbolehkan untuk berpacaran. Tapi aku tak kuasa lagi untuk menyimpan rasa ini. Rasa yang tiba-tiba datang sejak pertama kali kita bertemu." Akmal tersenyum getir "Kamu tidak harus menjawabnya, Za. Aku hanya ingin kamu tahu isi hatiku. Jika kamu mempunyai rasa yang sama terhadapku maka berjanjilah untuk menjaga hatimu hingga kelak aku meminangmu" Riza menundukkan wajahnya semakin dalam. Ia tidak tahu apa yang harus dilakukannya jika dalam posisi seperti ini. Bagaimana ia harus bersikap?. Hatinya terus berdzikir karena jantungnya seperti hendak meloncat-loncat. Akmal melirik Riza yang masih menundukkan kepalanya, gadis itu menatap ujung sepatu flatnya lurus-lurus. Dirinya tahu posisi mereka sedang sulit karena harus menahan gejolak, Allah memberikannya anugrah dengan mengirimkan rasa suka dihatinya. Tetapi mereka harus mampu meredamnya dengan menghindari pacaran dan bermunajat hanya pada Nya hingga suatu saat munajatnya itu akan didengar oleh Allah dan memberikan jalan yang mudah untuk mereka bersatu dalam ikatan pernikahan.

Mairva_Khairani · Teen
Not enough ratings
28 Chs

Langkah Awal

Pengaturan Karya

Tulis Bab Baru

Pendapatan

Bantuan

Mairva Khairani

Informasi Pribadi

Verifikasi akun

Log Out

Pengaturan Buku//Perbaiki bab

Edit

Bismillah...

"Ungkapin..Nggak..ungkapin...nggak...ungkapiiiin...nggaaaak".

Akmal menghitung kancing baju, mengganti hitungan angka menjadi pilihan ungkapin atau nggak. Diakhir pilihan dirinya mengerang putus asa "Arhggh"

Ia mengambil nafas dalam dan mengacak-ngacak sendiri rambutnya. Saat ini Akmal sedang duduk di taman sambil melihat ikan di kolam. Rumahnya sangat luas dan nampak mewah dengan desain mediterania yang megah. Terdapat taman yang hijau dan pepohonan yang rimbun. Semua itu dipermanis dengan sebuah kolam ikan yang besar dan terlihat sejuk karena ada suara gemricik air yang turun dari dinding kolam. Di sebelah taman terdapat carport dengan kapasitas besar.

Akmal menyukai posisinya seperti ini, duduk di ayunan yang bisa menampung dua orang di atasnya. Di sebelahnya terdapat satu set bangku dan meja berwarna putih untuk duduk santai. Kebun anggrek dengan koleksi lengkap milik mam Najmi berada dibagian belakangnya tertata rapi dan terlihat sangat terawat.

Di pinggir kolam yang letaknya bersebrangan, terdapat saung untuk berteduh dan makan-makan sambil melihat ikan koi yang berenang ke sana kemari. Ikan yang dengan pesonanya selalu membuat mata yang memandangnya akan menggerak-gerakkan bola matanya mengikuti gerakan mereka.

Keluarganya terkadang melakukan piknik kecil di sana sambil membuat barbeque kesukaan Akmal, ketika mereka butuh refreshing tetapi tidak dapat menemukan waktu luang yang lama ataupun sedang malas untuk ke luar. Rumput hijau, tanaman-tanaman yang indah, tempat yang nyaman, dan suara gemricik air membuat siapa saja yang duduk di sana akan merasa betah dan berlama-lama menikmati suasananya.

"Lagi ngapain, dek?". Tiba-tiba suara mba Zihan sudah berada di sampingnya.

"Dih... Ngapain sih mba, ganggu aja"

"Pengen lihat adek mba yang ganteng ini tapi mmm.... kayanya lagi galau deh". Godanya. Mba Zihan yang telah menyelesaikan masa koasnya kembali ke rumah sejak kemarin.

"Ayo cerita dong, siapa tahu mba bisa bantu".

Setelah beberapa saat menimbang-nimbang..

"Mmm... Mba, rasanya jatuh cinta itu gimana sih?". Akmal bertanya serius, bola matanya yang biasanya jenaka tiba-tiba serius mengharap jawaban yang pas dari mba Zihan.

Mba Zihan mengedipkan matanya yang indah. Postur tubuhnya yang semampai dan berkulit kuning langsat tetap terlihat ayu walaupun dirinya sedang memakai baju santai saat ini.

"Waaah, berarti bener tebakan mba. Kalau ternyata adek mba yang mulai gede ini lagi galau"... "Galau dengan hatinya".

"Jatuh cinta itu di mana kita tak berhenti memikirkan si dia dan panas dingin jika melihat atau berdekatan dengannya".

"Ooh jadi gitu.. Sama dong dengan apa yang kurasakan saat ini" Batin Akmal.

"Eiiit tapi tunggu dulu, tak seharusnya kita mengikuti perasaan itu secara bebas. Maksudnya rasa suka atau cinta kepada lawan jenis memang anugrah dari Allah dan kita nggak bisa untuk menolaknya karena rasa itu bisa datang kapan saja, bahkan terkadang tanpa kita sadari... tapi kita harus bisa menjaga hati agar tidak terhanyut di dalamnya".

Mba Zihan melanjutkan penjelasannya. "Seperti dalam surat An Nur ayat 30, "Katakanlah kepada laki laki yang beriman, hendaklah mereka menahan pandangannya, memelihara kemaluannya, yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah maha mengetahui apa yang mereka perbuat",

dan pada surat An Nur ayat 31 "

"Jadi Katakanlah kepada wanita wanita yang beriman, hendaklah mereka menundukkan pandangannya dan kemaluannya". "Itu yang menjadi dasar mengapa dalam islam tidak diperbolehkan pacaran. Seorang laki-laki dan wanita muslim hendaknya sama-sama saling menjaga diri untuk pasangannya kelak".

Akmal masih menatap mba Zihan serius sambil menopang dagu dengan tangannya. Ia mendengarkan penjelasan mbanya yang panjang kali lebar. Bibirnya kadang membentuk huruf O, kemudian memanggut-manggutkan kepalanya sambil tersenyum tipis.

"Jadi Akmal harus gimana, mba?", "tetap maju atau menunggu sampai nanti aku dewasa dan siap untuk menikahinya?". Aih..aih si Akmal sudah tahu-tahu ngebet bahas tentang nikah aja nih, padahal baru juga kelas dua SMA. (^.^)

Mba Zihan tersenyum lebar, gemas mendengar pertanyaan adik satu-satunya itu. Ia mengacak-ngacak puncak kepala adiknya.

"Coba ajak gadis yang beruntung medapatkan hati adek mba, yang ganteng ini... Besok kan mam dan pap mau ngadain syukuran mbak selesai koas sekalian acara khitbah mas Rizki, ajak main kemari gadis itu ya", kerling mata mba Zihan nakal.

***

Mas Rizki adalah calon suami mba Zihan, dirinya dijodohkan oleh kedua orangtuanya dengan putra koleganya. Sebelumnya mereka tidak pernah bertemu ataupun berpacaran. Mam dan papnya hanya memberikan foto mba Zihan pada koleganya dan kemudian ditunjukkan kepada putranya yang kini merupakan calon suaminya sekarang dan perjodohan itu langsung disetujui oleh kedua belah pihak.

Ah.. Mas Rizki memang beruntung dijodohkan dengan mba Zihan selain orangnya ayu, otaknya cerdas, dan pemahamannya tentang islam cukup bagus dan luas.

Ini terbukti dengan sikapnya yang tak menolak meskipun pendidikannya tinggi dengan profesi yang bagus, ia manut-manut saja dijodohkan oleh orang tuanya. Dan mba Zihan juga merasa tersanjung karena mas Rizki juga mau memilihnya untuk menjadi jodohnya meskipun baru melihat fotonya dan bertemu satu kali saat keluarganya bertandang ke rumahnya.

Mas Rizki merupakan salah satu lulusan Magister terbaik yang terkemuka di Mesir, dirinya sekarang tercatat sebagai salah satu pengajar di Universitas ternama di kota Jogja. Reputasinya baik dan terkenal dengan dosen yang berwibawa. Dirinya adalah sosok yang selalu menjaga jarak terhadap mahasiswinya meskipun banyak yang klepek-klepek dan mengejar-ngejarnya karena pesonanya. Yah, sepertinya mba Zihan dan mas Rizki adalah pasangan yang serasi.

****

Akmal bertekad untuk memenangkan hati Riza tetapi tetap dengan menjaga batasan-btasannya. Ia hanya ingin gadis yang telah membuat hatinya mulai menggila itu tahu perasaannya yang sesungguhnya tanpa harus menjawabnya dengan tergesa maupun membalas perasaannya.

Karena memang Riza tak pernah peka terhadap perhatian-perhatian kecil yang ia lakukan ataupun kecemburuan yang secara samar ia perlihatkan ketika si pengagum rahasia sedang menjalankan aksinya.

Ia tak ingin perasaannya terabaikan oleh gadis itu atau berakhir ngenes karena keduluan si pengagum rahasia. Dirinya hanya ingin mendapatkan momen yang pas untuk mengutarakan isi hatinya yang selalu dag dig dug saat di dekatnya dan dengan susah payah ia berusaha menutupinya agar gadis itu tak mencurigai perasaannya.

Pun saat dirinya dengan sengaja atau tidak mengingatnya dan mencoba menghilangkan bayangannya dengan cara beristighfar puluhan kali.

Ini tidak benar tapi dirinya bisa apa?. Nasehat mba Zihan untuk menjaga hatinya benar-benar butuh perjuangan. Sifatnya yang periang dan banyak bicara selalu hilang jika sudah berbicara satu nama "Riza", ia berubah menjadi seorang anak laki-laki yang serius dan tak bisa menutupi perasaannya.

Besok ia akan mengundang ketiga sahabatnya untuk berkunjung ke rumahnya. Langkah pertama untuk memperkenalkan gadis itu kepada keluarganya dengan alasan ada acara di kediaman orang tuanya.

Pasti ketiga sahabatnya itu tak akan menolaknya. Akmal tersenyum dalam hati, satu langkah awal sepertinya akan berjalan dengan baik.

Assalamualaiku.

Hai readers, terimakasih sudah membaca ya..

Maaf hari ini author telat update karena kesibukan dan ketiduran (^.^) ....

Bergabunglah Bersama Kami

Tentang Kami

Hubungi Kami

Perjanjian Layanan

Kebijakan Privasi