1 1. Bertemu

Di belakang! mereka masih mengejarku. Apa yang harus kulakukan?! Kakiku sudah lemas dan tenggorokanku sudah kering. Mereka terus mengejar, bagaimana ini?

Rumah? Di sana ada sebuah perumahan! Aku harus segera bersembunyi.

Drap! Drap! Drap!

Hosshh hoosshh...

Sepertinya mereka tidak tau aku bersembunyi di sini. hufft...

"Hei! Kau?? Kau ini siapa?! "

Celaka! Pemilik rumah ini, kah?!!

Mataku melirik ke belakang dan agak melotot. Aku takut! Tidak! Aku harus berpikir suatu alasan kenapa bersembunyi di rumahnya. Tidak! Dia pasti akan melaporkannya!!! Atau aku pura-pura buta saja. Bagaimana ini ~~~

"Hei! Apa Kau tidak dengar?! Kenapa kau tidak menjawab?!" tanya orang itu. Dia masih tetap duduk di kursi sembari menyangga tangan dengan cukup keren, yaa.. setidaknya yang kulihat seperti itu.

"Maaf tuan. Anu.. Saya, Sa- Saya..." bibirku gemetaran! gawat! kalau begini bisa-bisa aku dituduh ingin mencuri.

"Tuan? Oh, mungkinkah kamu pelayan yang dikirimkan oleh ibuku?!"

"Bukk... Bu- Be- Benar sekali tuan." ya ampun apa yang aku katakan?! pelayan T_T

"Ibu... Kenapa dia selalu menganggap aku bodoh dan seperti anak kecil! Aku ini hanya buta bukan berarti aku bodoh. Aku ini sudah dewasa!" hmmm...

Kenapa orang itu menggerutu sendiri, tapi tadi Dia bilang buta? disebelahnya juga ada tongkat. Jadi, Dia buta. Heehh jadi sekarang aku akan menjadi pelayan orang buta?!!!

"Karena Kau sudah jauh - jauh ke sini sebaiknya Kau bekerja di sini sesuai yang Ibuku perintahkan. Tapi, Kau harus tahu kalau aku tidak suka keributan, jadi.. Kau harus kerja dengan benar! Kau mengerti tidak?!"

ya ampun cerewet sekali dia. Mataku tidak berhenti mengerjit melihat orang itu. Memang tampan tapi sangat dingin.

"Mengerti tuan."

"Siapa namamu?"

"Pitthawn tuan. Panggil saja saya Pittha tuan."

"hmm.. pitthawn? seperti ular ??"

APAAA?!!!! ular?!!!

avataravatar
Next chapter