1 Surat undangan

"kring...kring..."terdengar bunyi alarm menunjukkan waktu 06.00 WIB.

Mutiara yang mendengar bunyi alarm,berusaha membuka matanya.

'uuuh lain kali aku tidak akan begadang sampai jam 12 lagi ah'pikirnya. mutiara bangkit dari ranjang empuknya menuju kamar mandi.beberapa menit kemudian mutiara telah selesai mandi tapi ada satu hal yang dia lupakan.

"aaaah aku lupa bawa handuk"teriak mutiara.lalu mutiara membuka sedikit pintu kamar mandi dan melihat bahwa tidak ada tanda-tanda ada orang dikamarnya.dia segera berlari untuk mengunci pintu agar tidak ada orang yang masuk.

"hehehe untung tidak ada yang masuk kekamarku,jika ada dan dia melihatku begini bisa diketawain akunya"ucap mutiara.

"heee,siapa yang tidak ada disini"ucap seorang dari sudut kamar mutiara.

mutiara melihat asal suara itu dan mendapati bahwa disana ada seorang wanita tua,walau dengan banyak keriput dia tampak sangat sehat.melihat orang itu mutiara membukatkan matanya.

"aaah nenek kenapa ada dikamarku,dan juga jangan melihat kesini aku sedang tidak pakai baju"teriak mutiara.

orang yang dipanggil oleh mutiara dengan sebutan nenek itu,berjalan kearah tempat tidur mutiara.

"heeei apaan itu dari kecil nenek sudah menyentuh seluruh tubuhmu jadi tidak usah malu"ucap nenek lalu melemparkan handuk kearah mutiara.

mutiara menerima handuk itu dengan cemberut karena tidak bisa menyanggah kata sang nenek karena emang gitu kenyataannya.mutiara dari bayi selalu dirawat oleh neneknya karena kedua orang tuanya harus bekerja untuk memenuhi kebutuhannya,dan mutiara mengerti itu.

"yaudah nenek keluar dulu.aku mau pake baju baru sarapan"ucap mutiara.

"iya"jawab sang nenek lalu keluar dari kamar mutiara.

10 menit kemudian

berjalan dari kamarnya tampak mutiara mengenakan seragam putih dongker yang menandakan bahwa dia masih smp.rambutnya diikat dibelakang dengan rapi dan dilengkapi dengan poninya menambah keimutannya.memang disekolah mutiara dikenal sebagai gadis yang ceria,imut dan suka membantu,kadang ada yang mengatakan bahwa jika dia berdandan mungkin dia akan terlihat cantik.tapi dandan adalah kata yang tidak ada dalam kamusnya mutiara.mutiara berjalan menuruni tangga dengan sepatu putih dan tasnya.biasanya tidak diperbolehkan mengenakan sepatu putih tapi hari ini adalah hari diserahkan hasil UN jadi tidak apa apa.

mutiara menuju ruang makan dan duduk didekat sang nenek yang sudah makan duluan dari tadi.

"aah nenek kenapa ngak nungguin aku"ucap mutiara.

"nenek udah lapar nungguin kamu bisa-bisa perut nenek memberontak"ucap sang nenek dengan nada bercanda.mutiara yang mendengar cara neneknya mengucapkan itu pun ikut tertawa.

"kamu cepetan sarapannya nanti terlambat lagian sekarang sudah jam 06.30"ucap sang nenek.

"ngak papa kok bek lagian aku hanya akan mengambil hasil UN"jawab mutiara.

"oh ya kamu mau melanjutkan kemana"tanya nenek

"nanti dipikirin"ucap mutiara.

sang nenek hanya mengangguk mendengar jawaban mutiara.

Disekolah sesudah pembagian hasil UN

"mutiara berapa nilai UNmu"tanya seorang gadi yang agak pendek dengan rambut keriting yang diikat,dia adalah salah satu teman dekat mutiara,nesti.

"belum tau tu,nanti ditaman aja dibukanya,yuk"ajakku pada nesti.

"yuk"jawabnya.

lalu mutiara dan nesti berjalan kearah taman sekolah yang berada disamping gedung para guru.

sesampainya disana mutiara dan nesti duduk dibawah pohon apel yang ditanam disitu.

"yaudah yuk buka hasilnya"ucap nesti.mutiara hanya mengangguk.

mutiara kemudian dengan perlahan menyobek amplot yang berisi nilainya.di dalam amplot tersebut terdapat selembar kertas putih.mutiara kemudian membaca nilai yang tertulis disana.

setelah beberapa menit nesti tidak mendengar suara mutiara lalu dia menoleh kesamping.dilihatnya mutiara yang lagi melamun.

"mutiara,mutiara,MUTIARA"teriak nesti.

mutiara yang mendengar teriak nesti ditelinganya menutup telinganya karena suara nesti itu keras.

"apa sih"balas mutiara."mau bikin aku tuli ya kamu teriak ditelingaku"

"habisnya sih kamu ngak dengerin aku manggil"ucap nesti."eeeh btw berapa nilai UNmu"

"nih liat aja sendiri"ucap mutiara sambil menyidirkan kertas putih itu.

nesti lalu menerima kertas itu dan membacanya.lalu beberapa menit kemudian.

"OOH YAAMPUN MUTIARA KAMU KOK BISA DAPET NILAI SEMPURNA DISEMUA MATA UJIAN.NGAK BILANG-BILANG BAHWA KAMU ITU JENIUS HINGGADAPET NILAI INI.TAU GINI MENDING AKU NYONTEK KEKAMU AJA"teriak nesti yang membuat beberapa siswa yang ada ditaman melihat kearahnya.

"ADUHHHH,NESTI KALO TERIAK JANGAN DITELINGAKU BISA TULI AKUNYA,TERIAK AJA SANA SAMA POHON"balas mutiara juga dengan berteriak ditelinga nesti.

"ehheehehe,maaf aku kelepasan"ucap nesti.

"haaah terserahlah"jawab mutiara.

"oh ya mutiara dengan nilai ini kamu bisa masuk kesekolah mana aja dong" tanya nesti.

"ngak tau tu"jawab mutiara pendek.

mendengar jawaban itu nesti memasang wajah datar.

"mutiara kamu mau lan...."belum sempat nesti melanjutkan perkataannya terdengar pengumuman.

"DIPANGGIL ANAK KAMI ATAS NAMA MUTIARA AVIVA HARAP DATANG KERUANG KEPALA SEKOLAH,SEKIAN TERIMA KASIH"pengumuman itu diulang 3 kali.

"eeh aku pergi dulu ya,bye nenes"ucap mutiara lalu seera berlari keruang kepala sekolah.

10 menit kemudian mutiara baru tiba didepan ruang kepala sekolah.kenapa lama banget nyampenya?karena sepanjang jalan banyak orang menyapa mutiara jadinya lama deh.

mutiara mengetuk ruang kepala sekolah.

"masuk"jawab suara dari dalam.

mutiara lalu memasuki ruang kepala sekolah.dusana terdapat seorang wanita muda berusia sekitar 30-an sedang duduk disofa dengan seorang pria berusia 40-an yang mutiara kenali sebagai kepala sekolahnya. sedangkan wanita itu mutiara tidak tau siapa.

"selamat siang kepala sekolah"sapa mutiara.

"siang,silahkan duduk dulu mutiara"ucap pria itu.

lalu mutiara ikut duduk disofa.

"begini mutiara,"kepala sekolah mulai berbicara."wanita yang berada disampingku ini adalah kepala sekolah SMA gemilang bintang,namanya bu cantika.dan kamu pasti tau kan SMA gemilang bintang?"tanya kepala sekolah.

"heheh tentu ngak dong pak"ucap mutiara sambil tersenyum karena emang dia ngak tau.

kepala sekolah dan orang yang dipanggil cantika itu memandang satu sama lain lalu menghela nafas.

"itu adalah salah satu sekolah elit didunia yang menerima murid pintar dan orang-orang terkaya dinegaranya."jelas kepala sekolah dengan harapan akan membuat mutiara terkagum.

"ooh"jawab mutiara.

mendengar reaksi mutiara kepala sekolah memandang intens kearahnya.

"kamu ngak terkagum"tanya kepala sekolah.

"ngak pak"jawab mutiara.

"kenapa?"

"karena saya ngak mikirin pak"jawab mutiara

sekali lagi jawaban mutiara membuat kepala sekolah menggelengkan kepala dan tersenyum pahit.

mutiara memang dalam pembelajaran sangat bagus tapi dia itu terlalu cuek dengan berita dunia luar dan hanya menanggapi sekelilingnya.

"em.mutiara saya ingin menyampaikan maksud dan tujuan saya kesini"wanita yang dipanggil cantika itu mulai berbicara.mutiara mengangguk.

"saya datang kesini untuk mengundangmu belajar diSMA saya karena nilaimu sangat bagus,walaupun didunia ini jarang orang yang mendapat nilai UN sempurna makanya saya dengan surat ini mengundangmu belajar diSMA saya"ucapnya lalu menyerahkan sebuah surat kearah mutiara

mutiara yang mendengar itu agak berfikir dan menerima surat itu.dia membuka suratnya dan membacanya dengan teliti.

"maaf bu apa ngak salah kalo semua kebutuhan saya akan ditanggung oleh sekolah"ucap mutiara tidak percaya.

"benar.jika kamu mau masuk kesana,kamu akan tinggal dirumah saya dan mendapatkan perawatan yang sempurna karena saya lihat kulitmu sangat putih tapi juga kusam karena tidak dirawat.dan juga kamu dapat melanjutkan kuliah disana"jelasnya.

mutiara mendengarkan dengan seksama.laku terdsngar bunyi hp mutiara.

"lalalalalala"

"maaf bu pak saya angkat telpon dulu"ucap mutiara.

kedua orang itu mengangguk.lalu mutiara mengangkat telpon tersebut dan tak berlangsung lama air mata sudah turun dengan deras diwajah mutiara.

avataravatar