webnovel

Chapter 1

Selasa 3 Maret,

Sore itu hujan turun dengan deras jadi aku memutuskan mampir Ke Warung Kopi dengan keadaan baju yang sedikit basah dan untung saja Cafenya tidak terlalu jauh dari kantorku dan aku juga bersama teman-teman kantor sering nongkrong di sini. Saat itu walaupun ku tahu cuaca sedang tidak bersahabat aku malah memaksakan untuk pergi tanpa membawa payung ataupun jas hujan, Haahhh aku sedikti menyesal namun apaboleh buat sudah terlanjur. Sambil menunggu hujan reda aku memutuskan untuk memesan kopi yang sering aku pesan di sini itu secangkir kopi Gula Aren yang sering ku pesan.

Tak lama kemudian datang seorang wanita dengan mengendarai motor gede berhenti depan Warung Kopi,

"Kasian cantik-cantik kehujanan jandi pengen selimut bernyawanya" pikirku.

Karena suasana yang dingin dan tubuh basah akibat diterpa hujan dia memarkirkan motor gedenya nya didepan warung sambil perlahan melepas jas hujan dan helmnya, terlihat wajah cantik aduhai bak seorang model model papan atas dengan paras yang anggun rupawan, senyum manis dengan bibir merah merona, kulit putih bersih, tinggi sekitar 170cm, berat badan 59cm itu membuat hatiku berdebar-debar terpesona akan indahnya pemandangan yang membuat hatiku tergerak ingin mendekatinya dan berkata

"Teh, sat set sat set Nikah yuk."

Namun apa daya keinginanku seakan terhalang orang keberanian ku yang tak terbiasa berbicara dengan lawan jenis sehingga membuat ku berpikir untuk mengurungkan niatku untuk menyapanya sungguh sangat disayangkan. Kemudian setelah membuka Helm dan Jas Hujan serta merapihkan pakaiannya yang sedikit basah itu dia mulai berjalan dengan anggunnya memasuki warung kopi seakan matanya yang indah itu melirik kearahku untuk mengajakku menari menikmati alunan musik yang entah darimana asalnya tiba-tiba terdengar.

Setelah masuk kedalam warung kopi kemudian mencari tempat duduk yang sekiaranya berada dipinggir jamban eh, jendela. Wajah cantik dan senyum manisnya membuatku enggan berpaling dan terus memperhatikan dia diam-diam. Kemudian dia mulai memesan kopi, dengan perlahan dia mulai menyeruput kopi itu perlahan bibir manisnya menyentuh bibir gelas itu membuat hatiku gundah galau merana dibuatnya seakan berteriak menjerit dan menggebu-gebu. Dan setelah beberapa pertimbangan dan strategi yang cukup matang aku mencoba memberanikan diri untuk berdiri beranjak pergi mencari dompet ku yang ku cari-cari tidak ada kupikir ketiggalan di rumah namun ternyata Terselip didalam tas hehe maklum kebanyakan barang didalam kantung Doramin. Setelah sedikit bersiap dan pemanasan aku coba memberanikan diri untuk berjalan dan mendekati nya dan mulai menyapanya dan bertanya-tanya sedikit basa-basi berkenalan, berbincang-bincang sambil berharap benih-benih cinta mulai menyebar diantara kita.

Setelah sedikit berbincang-bincang dengan dia aku mneyadari satu hal ternyata dia orang sangat ramah, sopan dan bersahabat, suka menolong, rajin menabung, dan pandai. Cukup asik untuk diajak bicara kesana kemari membahas hal-hal yang random. Semua hal kami bahas tanpa sedikit kendala sedikitpun seakan hati kami sehati, sejiwa, seraga ditakdirkan untuk bersama begitupun sebaliknya sepertinya dia juga merasakan hal yang sama. Tak terasa karena terlalu asik mengobrol waktu pun berlalu begitu cepat dan malampun poek, kami memutuskan untuk berpamitan dan pulang karena waktu menunjukan sudah terlalu larut. Aku pun pamit hendak beres-beres dan merapihkan barang-barangku setelah selesai berkemas aku pun berjalan keluar kulihat dia sepertinya juga sudah pulang duluan. Dikarenakan Motorku sedang diperbaiki di Bengkel aku terpaksa pulang menggunakan Angkutan umum. Sambil menunggu Angkutan Umum dan kondisi masih hujan pula ancotpun tak kunjung datang lelah aku menunggu sambil berharap keajaiban datang, tiba-tiba seseorang berhenti didepanku dia datang menghampiri dan menawarkan tumpangan. Tanpa pikir panjang akupun langsung menerima ajakan dia menimbang karena jika aku menunggupun belum tentu akan ada angkot yang datang. Karena aku merasa tidak enak dibonceng oleh seorang perempuan aku berpikir inisiatif untuk menyetir saja karena masa cowo yang di bonceng sama cewe sih mikirlah.

Setelah beberapa saat badanku pun mulai menggigil kedignigan akibat kehujanan dan basah kuyup, sungguh sangat kebetulan juga cukup dekat dengan rumah dia dan dikarenakan hujan kian deras tak kunjung reda dan rumahku juga masih lumayan jauh. Dia pun mengajak aku untuk berhenti dan mampir kerumahnya

"Mas sepertinya hujan makin deras nih, lebiih baik mampir aja dulu di rumahku kebeetulan lumayan dekat ko dari sini." ucap dia kemudian bertanya

"Gimana mas?".

setelah kupikir-pikir lagi lebih baik aku terima saja undangan dia.

"Oke deh mbak." yah sekedar berteduh menunggu hujan reda gitu aku juga tidak berharap terjadi sebuah kejadian yang menyenangkan jadi ya sudah lah apa boleh buat gass.... Setibanya dirumah dia ternyata ruamh dia cukup mewah juga yah dan dia juga tinggal sendiri dirumah itu, rumah yang sederhana dengan design Modern cukup bagus dan nyaman untuk ditinggali. Aku tengok kanan dan kiri sepertinya orangtua dia tidak tinggal disini karena tidak ada tanda-tanda bau-bau hawa kehidupan disini cukup keren sih seorang perempuan tinggal mandiri.

Karena aku penasaran kenapa dia hanya tinggal sendirian saja aku sedikit isenglah bertanya "Eumm... Btw dimana orang tua kamu? kayanya kamu hanya tinggal sendiri disini." dengan berat hati dia menjawab "Sebenernya orang tua aku meninggal 2 tahun yang lalu akibat kecelakaan dan dimakamkan di belakang rumah dan sebenatnya aku juga sudah tidak ada mass..." dengan nada lirih seram huaaaa. arghhhh ngga ngga itu hanya bercanda sebenernya orang tuanya memiliki 2 rumah dan rumah ini diberikan kepada dia karena dia kerja di sekitaran sini jadi dia memutuskan untuk tinddal mandiri dan sendiri. Kemudian akupun ditawari baju ganti karena dia kasihan melihat aku yang sedari tadi berdiri kebasahan dan kedinginan. Kebetulan dirumah itu masih baju kakaknya yang tertinggal di rumah itu dan cukup muat untukku pakai jadi ya sudah ak terima itu daripada mati kedinginankan.

Dia menyuruhku untuk masuk dan ganti di kamar kakanya kebetulan juga di kamar kakanya ada kamar mandi pribadi maklum lah orang berpunya jadi setiap kamar memiliki kamar mandi sendiri. Akupun bergegas masuk kedalam kamar untuk mandi dan ganti baju karena dingin juga lama-lama. Setelah selesai ganti baju aku memutuskan untuk diam di ruang tamu sambil melihat-lihat koleksi buku dia, yang banyak dan tersusun rapih sepertinya dia sangat gemar membaca buku dilihat dari banyaknya koleksi bukunya itu. Aku melihat satu persatu buku yang di pajang dan membaca bebrapa buku yang menurutku cukup menarik walaupun aku sedikit tidak suka membaca tapi untuk sekedar gabut tak apalah gitu. Dan tanpa sengaja aku menyenggol salah satu buku dan setelah aku ambil dan lihat ternyata itu sebuah buku yang menggairahkan dengan beberapa gambar dan foto yang terlalu wah gitu, setelah aku lihat lagi mataku langsung tertuju kepada sebuah CD Film denga cover yang aneh dan tidak terduga haaa. Yahh cukup aneh melihat seorang wanita mengoleksi hal-hal seperti itu tapi masa bodo aku juga tidak terlalu peduli dan tetap berpikir positif saja lnjut duduk di sofa sambil membaca.

Sejenak melamun mendengarkan suara desiran air keran yang perlahan mengguyur tubuhnya seakan mengajak otakku melayang tinggi entah kemana, setelah itu wangi shampo dan sabun yang dia gunakan semakin yang semerbak memenuhi ruangan membuatku hilang kesadaran dan aku tetap berusaha fokus tetap tersadar stay halal brother. Setelah cukup lama sepertinya dia telah selesai mandi dan ganti baju juga dia keluar dari kamarnya perlahan mengahmpiriku dan duduk disampingku sambil mengobrol ringan tentnag da dan kesehariannya. Sementara itu sambil mengobrol dia mulai menyalakan sebuah dan setelah bebrapa saat film dia sedikit demi sedikit menggeser tepat di sampingku pelan pelanangannnya mulai merayap menyentuh tangan kananku akan tetapi aku masih tetap mengendalikan diriku berusaha bertahan di era gempuran gejolak didalam hati ini. Tak lama kemudian dia mulai berani tangandia mulai memlukku dan wajahnya mendekat, sangat dekat dan aaaaaaa, brrurkkk!! aww... aku terjatuh dari atas sofa kantorku, haahh.. Sayang sekali ternyata itu hanya mimpi entah kenapa semenjak pertemuan singkat itu aku selalu terbayang akan indah wajahnya dan manis senyumnya.

" Ah, Alarm sudah berbunyi lebih baik aku segera berangkat kerja".

"Mimpi yang sungguh seram, tapi aku penasaran apa yan gakan terjadi selanjutnya, heuh sayang sekali yah".

Setelah selesai bersiao siap aku mulai berangkat dan setelah aku tiba di luar rumah aku melihat Rmah tetanggaku yang sudah sekian tahun kosong itu sepertinya sudah ada penghuninya tapi sayang sepertinya dia sudah pergi mungkin nanti aja aku sapa da lihat siapa tetangga baruku.

"ahh sial sudah terlambat". Kupacu motorku dan mulai berangkat.

Chapter satu

Ambivalent96creators' thoughts