webnovel

1 - Keputusan terakhir

"Hati itu berhak memilih antara percaya atau tidak. Tapi jangan sampai rasa memilih itu salah. Kau tau kan kalau sudah percaya, ketika percaya itu salah kamu akan di salahkan. Dan kamu tahu kan ketika tidak dipercayai sangat sulit di yakinkan!." Katanya memberi penegasan, pria itu menatapnya dengan rasa kecewa

Kalina terdiam membiarkan pria di hadapannya pergi, ia tahu bahwa itu suatu peringatan terakhir. Kalina tidak tahu harus bertindak apa lagi, yang ia rasakan bahwa pilihannya adalah benar.

Handphone di genggamannya bergetar, panggilan masuk dengan nomor yang tidak asing di daftar panggilannya.

"Halo, Selamat siang Mba?!." Sapanya dari kejauhan "Siang." Jawabku dengan rasa hawatir

"Mba saya ingin mengkonfirmasikan bahwa sidang keputusan terakhir akan di laksanakan dua hari lagi, jam 13.00 wib. Mba dengan keluarga beserta saksi lainnya datang ke persidangan!."

"Baik." Mengakhiri pembicaraan, Melihat Frans terus menjauh dari pandanganku.

"Gue nggak tau Lin, pilihan ini akan menjadi terbaik atau awal dari penderitaan loe. Gue ga nyangka pilihan loe bisa seperti ini." Gelengan Frans frustasi

****

Membuka lemari di sudut kamar, mencari berkas yang mungkin terselip di tumpukan buku lama. Rasanya berkas itu adalah satu-satu harapan untuk mengubah di persidangan terakhir. Sebelum ada masalah besar hingga menimbulkan kekecewaan.

Terjatuhlah sebuah photo di salah satu bagian buku, Frans mengambilnya dan melihat ada apa di photo itu. Betapa kagetnya, photo ini adalah photo yang selama ini di cari mamah.

Saat bersamaan pula, mamah menghampiri keberadaanku dengan memberikan segelas air. "Mah, bisa jelasin dari photo ini?." Memajangkan photo di hadapannya

Mamah melihat photo itu, dengan kagetnya melepas segelas air dan menumpahkannya. Ia segera mengambil photo itu dan memandangnya penuh khidmat.