1 A Mermaid

Mutiara putih kecil berjatuhan dari sang empu, dibawah cahaya bulan purnama yang mulai ditutupi oleh awan hitam, serta lolongan dari hewan yang berada di tepi tebing. Mengikutsertakan rasa sedih yang dirasakan Sang Empu.

Sepertinya alam ikut sedih, melihat kilatan yang muncul disertai dengan turunnya hujan, yang mengerti atas kesedihan yang dialami Sang Empu.

Dia adalah seorang gadis, berbadan setengah ikan, bernama Roula Aldora. Roula memejamkan matanya sembari merasakan hujan yang mengguyur dirinya sekarang.

Roula menangis, dia benci bahwa dirinya hanya dapat berada di air. Roula lelah, dengan dirinya sendiri. Roula merasa sunyi dan hampa yang tergambar pada dirinya.

Roula iri dengan kaum bangsa manusia, yang dapat berada di daratan dan lautan. Roula pernah melihat manusia berenang di lautan dengan benda aneh di badannya dengan mudah.

Roula mengusap air matanya, dan langsung masuk ke dalam air lagi. Dia berenang melalui bebatuan yang runcing, demi bertemu dengan witch yang di kutuk menjadi mermaid. Dia berharap witch tersebut dapat membantu dengan harapan dia dapat berada di daratan.

Witch tersebut bernama Agatha. Agatha mendapati Roula yang tengah berenang ke arahnya tersenyum sinis. "Masih mau menuju dunia manusia?, ujar Agatha dengan raut wajah mengejek.

"Tolong beri tahu aku solusinya, Tha. Aku sangat frustasi sekarang. Aku seperti mati rasa, tidak merasakan apapun kecuali sedih atas rasa kosong tersebut," ucap Roula dengan raut wajah dibuat sedih.

"Apakah ada cara membuat ekor ini menjadi kaki, seperti para manusia itu," ucap Roula lagi.

Agatha melihat ekor duyung tersebut sembari mengangguk, "Bagaimana kalau kita potong saja," ucap Agatha yang membuat Roula melotot, "Kau mau mati!" Ucap Roula kesal.

"Kau yang bisa mati di tangan ku," ucap Agatha yang dibenarkan oleh Roula.

"Tidak ada ramuan yang seperti itu?" Tanya Roula lagi berusaha keras.

"Ada, cobalah bunuh diri, dan berharap kau akan hidup lagi sebagai seorang manusia," ucap Agatha yang mendapat pukulan dari Roula.

"Yang benar saja, Tha, aku sedang serius sekarang. Ku mohon bantu aku," ucap Roula diakhiri lirihan.

"Hmm... Baiklah, coba kau buat perjanjian dengan Demon--" ucap Agatha terpotong, "Tidak, aku tidak mau berhubungan dengan Demon, mereka sangatlah licik," ucap Roula yang ngeri membayangkan membuat perjanjian dengan para Demon.

"Sebenarnya ada caranya, makan mutiara yang kau hasilkan dari air matamu,"ucap Agatha membuat Roula terkejut. "Benarkah semudah itukah?" Ucap Roula yang mulai bersemangat.

"Tidak begitu, ada timbal balik dari yang kau lakukan, seorang di luar sana harus mencintaimu, kalau tidak kau akan mati, dengan tersumbatnya insang tersebut. Kau Akan bertahan selama, dengan tubuh yang dapat berubah-ubah, setelah mutiara tersebut keluar dari tubuhmu, dan berumah warna menjadi merah muda," ucap Agatha. Roula yang mendengarkan hanya mengangguk-angguk.

"Ingatlah dunia manusia berbeda dengan dunia kita, walaupun yang kita ketahui bahwa hiu adalah mahluk yang mengerikan, berbeda dengan dunia mereka, mereka lebih kejam," timpal Agatha.

Roula diam memikirkan berbagai hal serta persiapan yang perlu dia lakukan untuk mempermudah hidupnya di daratan sana.

"Agatha," panggil Roula, Agatha menoleh,"Kenapa?" Tanyanya.

"Besok subuh aku akan melakukannya, temani aku di tepi pantai dekat bebatuan, yang dekat dengan sebuah gua," ucap Roula di angguki Agatha.

ⓝⓡⓢⓨⓘⓕⓕⓕ

Mutiara putih tersebut telah berada digenggaman pemiliknya. Roula melirik sekelilingnya bila tahu dia akan merindukan tempat ini, lalu melirik Agatha, sembari meyakinkan dirinya, inilah pilihannya dia sudah menunggu hal ini dan sekarang adalah waktunya.

Roula menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskan kembali, menatap sebutir mutiara putih yang ada di tangannya dengan intens, lalu mengarahkan mutiara tersebut kedalam mulutnya, tangannya bergetar. Roula yang melihat tangannya bergetar, mencoba mengungatkan tekadnya lagi. Masuklah mutiara putih tersebut ke dalam mulutnya, sekuat tenaga Roula meneguknya, rasanya lumayan menyakitkan, tetapi inilah keinginannya benarkan.

Roula melirik Agatha, Agatha mengangguk. Roula menoleh menatap permukaan dan berenang kesana. Sebelum berada di permukaan Roula menoleh, "Pergilah," ucap Roula lalu melanjutkan berenang menuju tepi permukaan, Roula tersenyum tidak menyangka bahwa hal ini datang juga kepadanya.

Sesampainya di permukaan, tiba-tiba ekornya berubah menjadi kaki. Roula terkejut dan senang secara bersamaan, perasaan yang belum pernah dia rasakan sebelumnya menghampiri hatinya, rasanya sangat hangat, dan nyaman membuat Roula ingin merasakan hal ini lagi dan lagi.

Roula ingin berdiri tapi sudah di terjang oleh hewan yang tidak pernah dia ketahui dan hewan ini sangatlah ganas. Tapi apakah hewan ini tahu, bahwa bangsa Mermaid memiliki kemampuan, menghilangkan ingatan seseorang dengan cara menyentuhnya. Hewas tersebut lumayan besar bagi Roula, bulunya sangat lebat berwarna DimGray, dengan mata tajam berwarna Emas. Dan di jarinya terdapat kuku yang tajam, yang mudah membuat lawannya lumpuh.

Roula mulai merasakan sakit di bagian leher tubuh barunya, seperti ada benda runcing yang menusuk bagian lehernya. Roula mulai menyadari bahwa hewan tersebut mencoba menerkamnya. Roula mencoba menggunakan kaki barunya, dia arahkan kaki barunya ke perut hewan tersebut, hewan itu mengeram, benar hewan tersebut menjauh tetapi langsung menggigit lengannya. Terasa ada bagian yang sobek di tubuhnya. Roula mencoba menjauhkan hewan tersebut dari dirinya, tetapi rasanya lengannya benar-benar akan putus.

Roula tidak dapat membiarkan dirinya diterkam seperti, dia sangat ingin mencoba berada di dunia manusia, tapi dia tahu dia tidak akan mampu melawan hewan ini. Seolah-olah hewan ini sama dengan hiu, akan tetapi hewan ini berbulu. Dia tidak mungkin mati sekarang, yang dia inginkan hanya rasa yang akan mengisi hatinya, bukan sebuah kematian.

Mutiara mulai berjatuhan, rupanya hewan tersebut telah merobek lengannya, entah sejak kapan darah mulai mengalir dari tangannya. Hewan tersebut terdiam, rupanya dia tengah memerhatikan mutiara yang berada di sekitarnya. Roula memanfaatkan keadaan, dengan menendang hewan tersebut sekuat tenaga. Terdengar erangan yang lebih kuat dari hewan tersebut. Hewan tersebut langsung mengigitkan kaki baru Roula, "Akh..." teriak Roula kesakitan. 

Sekarang Roula mulai menyerah, separuh tubuhnya sudah dicakar oleh hewan yang tidak dia ketahui apa. Roula seperti berada di genangan penuh dengan darahnya sendiri, dia tidak tahu harus bagaimana menghadapi mahkluk darat, dia tidak pernah menghadapi sebelumnya. Roula menatap matahari yang mulai muncul, beginilah akhirnya dari dia yang tidak menerima bahwa dirinya hanyalah seorang Mermaid.

Roula tersenyum kecil, seharusnya dia bersyukur telah dilahirkan. Roula memejamkan matanya, dia telah menyerah, "Maafkan aku dewa, aku tidak bertindak seperti seharusnya,"batinnya.

Kini tubuh tersebut telah tak berbentuk, terdapat banyak robekan di tubuh tersebut. Pemilik tubuh juga telah pergi dari tubuh tersebut. Setelah kenyang dari acara makan-makan tersebut, hewan itu mengubur gadis itu dengan pasir.

Tidak tahu siapa yang salah disini, apakah salah dewa yang telah menciptakan gadis itu dengan perilaku tersebut ataukah salah gadis itu yang begitu keras kepala, yang terjadi telah berlalu tidak dapat berubah.

ⓝⓡⓢⓨⓘⓕⓕⓕ

Kamis, 13 Agustus 2020

avataravatar
Next chapter