webnovel

PERASAAN YANG MEMBARA

21+ FREY : “Awasi Zulian dan jangan pukul dia.” Permintaan kakakku terdengar cukup mudah. Yaitu untuk mengawasi sahabatnya di kampus dan menjaga tanganku untuk diriku sendiri. Dan ini tentunya sangat mudah. Bahkan jika Zulian adalah seorang kutu buku. Aku selalu berpikir ini sangat lucu, aku tidak punya waktu untuk berpikir dengan diriku sendiri. Hanya ada satu tongkat yang harus aku fokuskan tahun ini, dan itu adalah tongkat hoki ku. Tujuanku setelah lulus adalah untuk mendapatkan kontrak kerja. Hal terakhir yang aku butuhkan adalah pengalihkan perhatian dari semuanya. Di dalam atau di luar. Hanya saja, mematuhi aturan lebih sulit dari yang aku pikirkan. **** ZULIAN: Semua orang membuatku bingung. Dan tidak lebih lagi seseorang yang bernama Frey Geraldi. Aku hampir tidak berbicara sepatah katapun dengannya sepanjang waktuku mengenalnya, tetapi kali ini, Aku menginjakkan kaki di kampus, dan dia tidak akan mungkin akan goyah. Aku tidak pernah bisa mengantisipasi langkah selanjutnya. Dan setiap kali kita bersama, langkahku selanjutnya adalah sebuah misteri. Aku ingin menyerah padanya, tapi itu mungkin aku harus berterus terang tentang sesuatu yang belum pernah aku pedulikan sebelumnya.

Richard_Raff28 · LGBT+
Not enough ratings
273 Chs

TOMMY

Wajah Dunn yang sudah cemberut merengut lebih keras. "Kami ..." Dia membuka dan menutup mulutnya seperti ikan untuk sesaat.

"Ya?" Aku membuat gerakan gimme dengan tanganku. "Kamu apa?"

"…adalah…"

"Uh-huh. Awal yang bagus. Teruskan. Letakkan pada Aku. Aku siap untuk itu," ejekku.

Dia menelan ludah dengan susah payah. "…keduanya terkejut karena kamu tidak mengatakan yang sebenarnya tentang kencanmu malam ini sebagai kencan. Setelah semua yang kulakukan untukmu, Tom!"

"Selesai untukku? Untuk Aku? Kamu belum melakukan apa pun untuk saya! Kamu hanya mencoba menjodohkanku sehingga kamu bisa merasa bebas untuk berkencan dengan Jenn!" Oh. Wow. Itu banyak kata-kata yang Aku katakan, ya? Aku bahkan tidak yakin dari mana mereka berasal—Dunn mungkin memiliki sedikit poin tentang sangria—tetapi mereka merasa benar, jadi Aku terus melanjutkan. "Dan Jenn tidak terkejut. Dia di sana mencoba memanjat Carter seperti pohon." Aku mengaitkan ibu jari di bahuku.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com