webnovel

PERASAAN YANG MEMBARA

21+ FREY : “Awasi Zulian dan jangan pukul dia.” Permintaan kakakku terdengar cukup mudah. Yaitu untuk mengawasi sahabatnya di kampus dan menjaga tanganku untuk diriku sendiri. Dan ini tentunya sangat mudah. Bahkan jika Zulian adalah seorang kutu buku. Aku selalu berpikir ini sangat lucu, aku tidak punya waktu untuk berpikir dengan diriku sendiri. Hanya ada satu tongkat yang harus aku fokuskan tahun ini, dan itu adalah tongkat hoki ku. Tujuanku setelah lulus adalah untuk mendapatkan kontrak kerja. Hal terakhir yang aku butuhkan adalah pengalihkan perhatian dari semuanya. Di dalam atau di luar. Hanya saja, mematuhi aturan lebih sulit dari yang aku pikirkan. **** ZULIAN: Semua orang membuatku bingung. Dan tidak lebih lagi seseorang yang bernama Frey Geraldi. Aku hampir tidak berbicara sepatah katapun dengannya sepanjang waktuku mengenalnya, tetapi kali ini, Aku menginjakkan kaki di kampus, dan dia tidak akan mungkin akan goyah. Aku tidak pernah bisa mengantisipasi langkah selanjutnya. Dan setiap kali kita bersama, langkahku selanjutnya adalah sebuah misteri. Aku ingin menyerah padanya, tapi itu mungkin aku harus berterus terang tentang sesuatu yang belum pernah aku pedulikan sebelumnya.

Richard_Raff28 · LGBT+
Not enough ratings
273 Chs

MERCY

Senyumnya tulus dan manis. "Hanya seribu kali. Sudahkah Aku berterima kasih kepada Kamu karena telah membagikan bakat Kamu kepada dunia?"

Aku menghela napas. "Apakah selalu menegangkan ini?"

Tawanya elegan tapi tulus, sama seperti kepribadiannya. "Benar. Aku harap Aku bisa memberitahu Kamu bahwa keadaannya akan membaik, tetapi Kimmer Sinclair muntah di toilet wanita hanya lima belas menit yang lalu."

Pematung terkenal itu telah tampil di galeri setidaknya selama tiga puluh tahun. "Sial," gerutuku sambil tertawa. "Mungkin ini bukan untukku."

"Omong kosong. Seorang seniman menghabiskan 99 persen waktunya untuk berkreasi dan hanya 1 persen berjejaring. Kamu bisa melakukannya. Inilah yang membayar bahan dan ruang studio Kamu, ingat? Oh, ada Bill Utara dan ..."

Aku telepon berdengung di saku Aku, dan Aku mengambil cepat melihat hal itu, mengharapkan respon dari Ana.

Ana: Angga Kumara baru saja dilarikan ke UGD karena diduga terkena serangan jantung.

Aku: dia baik-baik saja???

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com