webnovel

PERASAAN YANG MEMBARA

21+ FREY : “Awasi Zulian dan jangan pukul dia.” Permintaan kakakku terdengar cukup mudah. Yaitu untuk mengawasi sahabatnya di kampus dan menjaga tanganku untuk diriku sendiri. Dan ini tentunya sangat mudah. Bahkan jika Zulian adalah seorang kutu buku. Aku selalu berpikir ini sangat lucu, aku tidak punya waktu untuk berpikir dengan diriku sendiri. Hanya ada satu tongkat yang harus aku fokuskan tahun ini, dan itu adalah tongkat hoki ku. Tujuanku setelah lulus adalah untuk mendapatkan kontrak kerja. Hal terakhir yang aku butuhkan adalah pengalihkan perhatian dari semuanya. Di dalam atau di luar. Hanya saja, mematuhi aturan lebih sulit dari yang aku pikirkan. **** ZULIAN: Semua orang membuatku bingung. Dan tidak lebih lagi seseorang yang bernama Frey Geraldi. Aku hampir tidak berbicara sepatah katapun dengannya sepanjang waktuku mengenalnya, tetapi kali ini, Aku menginjakkan kaki di kampus, dan dia tidak akan mungkin akan goyah. Aku tidak pernah bisa mengantisipasi langkah selanjutnya. Dan setiap kali kita bersama, langkahku selanjutnya adalah sebuah misteri. Aku ingin menyerah padanya, tapi itu mungkin aku harus berterus terang tentang sesuatu yang belum pernah aku pedulikan sebelumnya.

Richard_Raff28 · LGBT+
Not enough ratings
273 Chs

DENY

Tuhan, dia pandai dalam hal ini. Aku bahkan tidak akan memikirkan hal seperti itu. "Terima kasih," kataku, sangat ingin bersandar dan mencium keningnya sebelum kembali ke kompor.

Tapi Aku tidak melakukannya. Aku harus mengerjakan makan malam kami sendiri sehingga sausnya bisa mendidih sementara kami bertengkar dengan Marigold ke dalam bak mandi.

Ternyata kekhawatiran itu sia-sia. Dia membuat kebisingan sepuluh kali lebih banyak di bak mandi daripada yang bisa dilakukan oleh kru MC mesin cuci bertekanan. Kemudian Prandika menemukan stasiun pengantar tidur di aplikasi musik, dan Marigold jatuh cinta padanya. Kami membawa speaker portabel Aku ke kamar tidur dan membiarkannya tertidur sambil mengobrol santai dengan musik.

Kami pindah kembali ke dapur dan akhirnya duduk untuk makan kami sendiri. Aku telah memastikan untuk menutup semua tirai jendela untuk privasi kami, dan rasanya seperti terselip dengan aman di dalam saat badai petir.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com