webnovel

PERASAAN YANG MEMBARA

21+ FREY : “Awasi Zulian dan jangan pukul dia.” Permintaan kakakku terdengar cukup mudah. Yaitu untuk mengawasi sahabatnya di kampus dan menjaga tanganku untuk diriku sendiri. Dan ini tentunya sangat mudah. Bahkan jika Zulian adalah seorang kutu buku. Aku selalu berpikir ini sangat lucu, aku tidak punya waktu untuk berpikir dengan diriku sendiri. Hanya ada satu tongkat yang harus aku fokuskan tahun ini, dan itu adalah tongkat hoki ku. Tujuanku setelah lulus adalah untuk mendapatkan kontrak kerja. Hal terakhir yang aku butuhkan adalah pengalihkan perhatian dari semuanya. Di dalam atau di luar. Hanya saja, mematuhi aturan lebih sulit dari yang aku pikirkan. **** ZULIAN: Semua orang membuatku bingung. Dan tidak lebih lagi seseorang yang bernama Frey Geraldi. Aku hampir tidak berbicara sepatah katapun dengannya sepanjang waktuku mengenalnya, tetapi kali ini, Aku menginjakkan kaki di kampus, dan dia tidak akan mungkin akan goyah. Aku tidak pernah bisa mengantisipasi langkah selanjutnya. Dan setiap kali kita bersama, langkahku selanjutnya adalah sebuah misteri. Aku ingin menyerah padanya, tapi itu mungkin aku harus berterus terang tentang sesuatu yang belum pernah aku pedulikan sebelumnya.

Richard_Raff28 · LGBT+
Not enough ratings
273 Chs

DENY

Tawanya yang mudah sudah cukup untuk melepaskan ikatan terakhir dari stres dari pundakku.

"Pulang bersamaku? Dengan kami, maksudku? Kami, uh…" Aku mencoba mencari alasan. "Kami memiliki lebih banyak hal untuk dibahas, jika pekerja sosial menanyai kami."

Dia menarik wajahnya dari bajuku dan tersenyum malu-malu. "Aku suka itu. Mungkin aku bisa menyiapkan makan malam untuk kita?"

Saya memikirkan hidangan ayam yang dia bawakan untuk Aku. "Kamu tahu apa? Kali ini biarkan aku memasak untukmu. Aku memiliki sedikit sayuran di belakang kandang ayam, dan Aku baru saja memanen satu ton tomat dan basil segar. Aku bisa membuatkan kita marinara buatan sendiri untuk spageti."

"Kedengarannya sempurna," katanya. "Aku tidak tahu kamu punya taman."

Ketika Aku mencoba memindahkan gadis Aku yang sedang tidur ke kursi mobil, Aku memberi tahu dia tentang Bibi Dot dan Bibi Sonia yang memaksa Aku untuk menyiangi kebun sayur mereka setiap kali Aku menggunakan kata kutukan ketika Aku masih remaja.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com