webnovel

Perang di Kawasan Eropa

Jerman dengan Nazi yang dipimpin oleh Adolf Hitler mulai berusaha merebut pelabuhan Danzig di Polandia awal September 1939 yang dianggap sebagai milik mereka sebelum terjadinya Perang Dunia I.

Mereka juga menyerang Austria dan daerah Cekoslovakia (Sudeten). Agresi militer yang dilakukan oleh pihak Jerman ini dianggap sebagai langkah awal terciptanya Perang Dunia II di Eropa.

Beberapa hari kemudian, tepatnya tanggal 3 September 1939, Inggris dan Prancis menyatakan perang terhadap Jerman.

Dengan segera peperangan di Eropa tidak lagi terhindarkan. Eropa berkecamuk diikuti dengan pergerakan jumlah militer yang masif melewati batasan-batasan negara guna menyerang wilayah musuh-musuhnya.

Ikut campurnya Inggris dan Prancis dalam menyerang Jerman tidak membuat Italia sebagai sekutu setia Jerman tinggal diam. Bulan Juni 1940, Italia menyatakan perang terhadap Inggris dan Prancis.

Dengan segera perang tersebar menyeluruh di kawasan Eropa. Segera setelah Italia turut campur, pasukan gabungan Italia dan Jerman mampu menaklukkan pasukan Prancis tanggal 22 Juni 1940.

Kekuatan Jerman  tampaknya semakin besar ketika bekerjasama dengan pasukan Italia. Bulan April 1941, Jerman berhasil menduduki Yugoslavia, Yunani, dan hingga meluas ke Afrika tepatnya Mesir.

Beberapa bulan setelah Jerman berhasil menduduki wilayah ketiga negara tersebut, Jerman juga berhasil menduduki Ukraina dan Rusia di wilayah Uni Soviet.

Pertempuran Stalingrad

Bulan Agustus 1942 terjadi pertempuran antara Jerman-Uni Soviet demi memperebutkan kota Stalingrad.

Perang ini dikenal dengan Pertempuran Stalingrad yang dianggap sebagai pertempuran maha-dahsyat yang menewaskan jutaan tentara dan warga sipil.

Keinginan Hitler sebagai pemimpin Nazi Jerman untuk menguasai wilayah ini dipicu oleh karena Stalingrad akan memudahkan pergerakan pasukan Jerman menuju Kaukasus, wilayah dengan cadangan minyak besar, yang sangat dibutuhkan oleh Jerman demi kepentingan industri.

Uni Soviet di bawah pimpinan Joseph Stalin berusaha terus mempertahankan wilayah ini karena diisi dengan industri yang maju di tepi sungai Volga yang juga menjadi jalur transportasi penting ke Laut Kaspia.

Stalin dan Hitler sebagai pemimpin masing-masing kubu dalam pertempuran ini tetap bersikeras untuk menduduki wilayah ini.

Pasukan Jerman bertempur mati-matian demi mendapatkan wilayah ini. Di sisi lain, pasukan Uni Soviet dibantu dengan warga sipil daerah tersebut melakukan perlawanan sengit yang kemudian mampu menandingi kekuatan Jerman.

Di balik kesibukan pasukan Jerman dalam melakukan serangan, Stalin mengupayakan bala bantuan untuk mempertahankan Stalingrad. Stalin kemudian menjalankan program "Kampanye Musim Dingin".

Serangan balasan Uni Soviet tersebut dilancarkan bulan November 1942 ketika salju mulai menyelimuti Stalingrad.

Serangan itu dengan cepat menggulung pasukan Italia, Hungaria, dan Rumania yang melindungi garis belakang Angkatan Darat Jerman. Akibatnya, pasukan Jerman yang beroperasi di Stalingrad terkepung.

Jerman tidak menarik mundur pasukannya meski masih memiliki kesempatan karena keinginan Der Fuhrer Adolf Hitler yang tetap keras kepala ingin menduduki Stalingrad.

Pada tanggal 30 Januari 1943, Tentara Merah/Red Army (Uni Soviet dan Sekutu) di bawah pimpinan Marsekal Georgy Zhukov melancarkan serangan ke Stalingrad dan dengan cepat menggulung pasukan Poros (Nazi Jerman dan bantuannya) yang sudah kelelahan dan menderita kelaparan serta penyakit.

Dua hari kemudian, Marsekal Friedrich von Paulus dan 90.000 prajuritnya yang tersisa menyerah.

Hal tersebut menandai kekalahan pasukan Nazi Jerman dalam upaya menduduki Stalingrad. Kekalahan Jerman dalam Pertempuran Stalingrad merupakan awal runtuhnya kekuatan Nazi Jerman.

Pertempuran Stalingrad dianggap sebagai pertempuran paling mengerikan dan paling dahsyat dalam suatu wilayah sepanjang sejarah karena menelan korban jiwa hingga mencapai 3 juta jiwa.

Keterlibatan Amerika Serikat dan Akhir Perang Dunia II

Minggu tanggal 7 Desember 1941, Jepang melakukan penyerbuan terhadap Pangkalan Armada Angkatan Laut Amerika Serikat di Pearl Harbor, Hawaii.

Pearl Harbor merupakan pangkalan Angkatan Laut Amerika Serikat yang terbesar di Asia Pasifik. Dengan segera AS langsung menyatakan perang terhadap Jepang.

Selain Pearl Harbor, Jepang juga menyerang pangkalan udara AS di Filipina. Setelah serangan tersebut Jepang mulai menyerang koloni Inggris di Hongkong, Borneo, Malaya dan wilayah lainnya di sekitar Asia.

Jepang juga menguasai daerah jajahan Belanda yang dikenal dengan Hindia-Belanda, yang termasuk di dalamnya Indonesia.

Pendudukan Jepang di beberapa wilayah Asia Timur dan Tenggara merupakan upaya untuk memperkuat pasukan dan kekuatan, dengan merekrut pasukan-pasukan dari daerah kekuasaannya.

Pada Operasi Overlord atau yang lebih dikenal dengan Invasi Normandia dilakukan oleh pasukan Sekutu pada tanggal 6 Juni 1944, sekitar 3 juta tentara menyeberangi Selat Inggris menuju Prancis guna melakukan serbuan terhadap tentara Nazi yang menduduki Prancis.

Secara mayoritas, AS, Inggris, dan Kanada mengirimkan pasukan dalam operasi tersebut guna melakukan penyelamatan terhadap Prancis.

Sekitar tahun 1941 hingga 1944, Jepang berhasil menguasai wilayah yang meliputi wilayah-wilayah Asia tenggara dan wilayah Cina bagian Timur.

Pada saat itu pasukan Amerika Serikat dan pasukan dari Eropa yang berhasil menyelamatkan diri membangun pertahanan di Australia.

Pada tanggal 6 Agustus 1945, Enola Gay, bomber B-29 yang dipiloti oleh Kolonel Paul Tibbets, Jr. melepaskan satu bom atom yang dikenal dengan sebutan Little Boy di kota Hiroshima, yang dengan cepat menghancurkan kota tersebut.

Dua hari kemudian tepatnya tanggal 8 Agustus 1945, Uni Soviet menyatakan perang terhadap Jepang.

Mereka kemudian melancarkan serangan besar terhadap Manchuria yang diduduki Jepang, yang juga dikenal dengan istilahOperasi Badai Agustus.

Pada tanggal 9 Agustus 1945, pesawatbomber jenis Boeing B-29 Superfortress"Bock's Car" yang dikemudikan oleh Mayor Charles Sweeney melepaskan satu bom atom yang dinamai Fat Man di kota Nagasaki.

Bom tersebut mengakibatkan puluhan hingga jutaan manusia tewas seketika, dan membumihanguskan kota itu dengan cepat.

Kekuatan Jepang pun mulai lumpuh yang membuatnya mulai menarik pasukan dari negara-negara yang didudukinya, termasuk dari Indonesia.

Kekalahan telak Jepang dari sekutu oleh dua serangan bom nuklir tersebut membuatnya kehilangan kekuatan dan melumpuhkan 'kaki militer'-nya dengan segera.

Pada akhirnya Jepang menyerah tanpa syarat tanggal 14 Agustus 1945, dan kemudian menandatangani surat pernyataan menyerah pada tanggal 2 September 1945 di atas kapal USS Missouri di teluk Tokyo.

Di Eropa, sekitar bulan Oktober 1942, pasukan gabungan AS-Sekutu yang dipimpin oleh Eisenhower (AS) dan Montgomery (Inggris) berhasil menaklukkan pasukan gabungan Jerman-Italia.

Tahun 1944, pasukan AS-Sekutu berhasil menumbangkan kekuatan Italia di bawah pimpinan Benito Mussolini. Akhirnya Italia menyerah kepada AS-Sekutu pada tanggal 1 Mei 1944.

Di akhir bulan April 1945 ibukota Jerman, Berlin, sudah dikepung oleh Uni Soviet. Kemudian pada tanggal 1 Mei 1945, Adolf Hitler selaku pemimpin Nazi Jerman bunuh diri dengan menembakkan peluru ke kepalanya sendiri bersama dengan istrinya Eva Braun di dalam bunkernya.

Sehari sebelum aksi bunuh dirinya, Adolf Hitler menikahi Eva Braun, dan setelah mati ia memerintahkan pengawalnya untuk membakar mayatnya.

Pada tanggal 2 Mei 1945, seseorang bernama Karl Dönitz diangkat menjadi pemimpin menggantikan Adolf Hitler.

Ia kemudian menyatakan Berlin menyerah pada hari itu juga. Hal tersebut disusul dengan menyerahnya pasukan Jerman di Italia pada hari yang sama.

Pasukan Jerman di wilayah Jerman Utara, Denmark dan Belanda juga menyerah 2 hari setelahnya.

Sejarah Perang Dunia II: Penutup

Konflik besar di dunia hampir 70 tahun yang lalu atau yang dikenal dengan Perang Dunia II mempengaruhi perubahan padahubungan internasional di masa kini.

Hubungan internasional di geopolitik masa kini berdasar pada aliansi yang dibentuk oleh sekutu-sekutu yang ada, yang kemudian membuat pihak yang kalah wajib mengikuti keinginan pihak yang menang di era setelahnya.

Perang Dunia II juga mengakibatkan konflik antara dua negara Superpower di era Perang Dingin yang terjadi setelah  PD II, dimana konflik ini juga menjadi alur perubahan geopolitik hubungan internasional.

Perang Dunia II yang maha dahsyat tersebut dikenal sebagai perang terbesar yang pernah terjadi di muka bumi, yang menghancurkan berbagai wilayah di Eropa, Asia, Amerika, dan Afrika serta menghabisi sekitar 50 juta nyawa manusia.