1 Ada apa ini?

Andreo Alaric, akhir - akhir ini ia sering bermimpi sesuatu yang aneh, bisa dibilang mimpi buruk. Karena sesuatu yang dimimpikannya itu menunjukkan orang - orang yang mati dibunuh oleh monster.

Pertama kali ia bermimpi yang seperti ini, itu sejak baru menginjak umur yang ke-20nya. Tidak tahu apa penyebabnya, tapi selama itu tidak mengganggu kehidupannya, ia tidak peduli dengan mimpi - mimpi tersebut.

Namun, sayangnya itu hanyalah pemikirannya saja. Setelah hari yang ke 10 sejak baru menginjak umur 20, kehidupannya berubah derastis. Dari awal yang menyenangkan, menjadi sangat menyeramkan.

Dan ini akan menceritakan dari kehidupannya yang akan berubah drastis.

...

18.28 PM.

Andre dan teman masa kecilnya, Akai sedang dalam perjalanan pulang kerja. Mereka memperbincangkan sesuatu dengan asiknya. sampai mereka tidak sadar kalau telah mengambil jalan yang salah.

Setengah jam telah berlalu, Andre baru menyadarinya setelah melihat jalan sekitar.

"Hei, bukankah kita salah jalan nih?"

"Hah? Tidak mungkinlah."

Setetes air keringat muncul di sebelah mata kiri Andre. Sambil merasa sedikit ketakutan, ia memastikannya lagi dengan melirik - lirik sekeliling.

"K- kalau begitu... kenapa jalan ini terasa sangat asing bagiku...? Dan juga jalan ini sangat gelap, tidak ada penerangan apapun."

Setelah mendengar ucapan Andre, Akai mulai merasa ragu dengan jalan yang telah diambilnya.

"... Perasaan, tadi aku mengambil jalan yang benar loh."

Akai pun tetap melanjutkan perjalanannya.

Tidak lama kemudian, di saat Andre sedang waspadanya, muncul layar hologram kecil yang tidak pernah dilihatnya. Ditambah lagi itu mengambang di hadapannya.

[Pemberitahuan]

Hawa membunuh telah terdeteksi.

Itu tulisan yang ada di layar hologramnya.

Mata Andre melebar.

"Hologram? Kok muncul di depanku?"

Akai menoleh ke Andre dan tidak melihat apapun di hadapannya.

"Andre, ngomong apa kamu ini? Tidak ada apa - apa di hadapanmu."

"Hah? Tapi, ini, beneran muncul di hadapanku."

Andre menunjuk layar hologramnya.

Namun, tetap saja Akai tidak bisa melihatnya.

"Aku tidak melihat apapun di hadapanmu."

Setelah itu, akai menoleh ke depan untuk melihat jalannya.

"..."

Andre terdiam sejenak sebelum bertanya padanya.

"Apa benar tidak ada?"

"Iya."

Andre jadi bingung, ia memandanginya dalam waktu yang cukup lama.

"Kalau begitu, layar hologram ini apa?-"

Ciiitt...!!

Tiba - tiba mobilnya berhenti.

Jedduk!!

"Uakh!!..." Teriak Andre yang tertekan oleh sabuk pengamannya.

Kalau saja ia tidak menggunakan sabuk pengaman, pasti akan terbentur ke depan kaca.

Layar hologram tadi juga menghilang.

Karena panik, Andre bertanya pada Akai dengan nada tinggi.

"A- ada apa sih!? kok tiba - tiba berhenti?! Bikin kaget saja!"

"..."

Akai tetap terdiam meskipun ditanyai dengan nada tinggi. Biasanya ia selalu menjawab, tetapi kali ini berbeda.

Andre semakin dibuat bingung olehnya.

"Akai?"

Ekspresi muka Akai terlihat sangat aneh. Kemudian ia mengangkat tangannya untuk menunjuk ke depan.

Andre pun mengikuti arahannya dan melihat orang aneh yang berdiri di tengah jalan.

"... Apa itu? Setan?!"

"Jangan bilang gitu woi!"

Akai terlihat sangat ketakutan.

Setelah mereka berdua melihatinya dalam waktu cukup lama, tiba - tiba orang itu menghilang layaknya colokan listrik meledak.

"Apa?!" Teriak Akai yang begitu terkejut.

Begitu juga dengan Andre.

"Kemana orang itu barusan?!"

Mereka berdua berada diambang ketakukan.

Orang itu seperti hantu yang ada di film - film

"...!!"

Kemudian orang yang tadi menghilang, langsung muncul di hadapan mobil dan memukulnya.

"Huah!!" Serentak teriak mereka berdua.

Dengan cepat Akai memundurkan mobilnya dan memutar arah, lalu melaju sangat kencang. Setelah melaju begitu lama, mereka pun melihat spion belakang.

"Huhh... Akhirnya..."

Mereka berdua menundukkan kepala sambil menghela nafasnya. Mereka juga merasa sangat lega karena orang tadi larinya lambat.

Namun, ketika Andre melihat spion belakangnya lagi...

Dingg!!!

Ia melihat orang misterius itu terbang dan mengejarnya

"Luh? Lahh...!?"

"Kenapa Ndre?"

"Hei... ORANG ITU BISA TERBANG WOOII!!!"

"MANA - MANA?!!

"ITUU LIAT SPION!!"

"WUA KAMPRETT!!

"CEPETIN!! CEPETIN MOBILNYA!

"INI UDAH YANG PALING CEPAT WOII!!"

Bruakk!!

Tanpa disadari mobilnya telah menabrak pembatas jurang.

"HUAHH...!"

Mereka berdua heboh sendiri dan berakhir jatuh ke jurang

"...!!"

Tapi saat mobilnya menabrak pembatas, Andre terlepas dari sabuk pengaman. Sehingga ia terlempar keluar dari mobil sebelum mobilnya menyentuh tanah jurang dan meledak.

Blaarr!!!

"Dkh... Khakk...!!"

Tubuh Andre terbanting sangat keras. Banyak darah yang keluar saat ia batuk dalam posisi terlentang.

"Uukh..."

Ia merasa pusing dan sesak. Dalam waktu yang bersamaan, banyak pertanyaan yang muncul di pikirannya.

'Apa ini...? Aku belum mati...?'

Gumam dalam hatinya sambil merengut kesakitan.

Pada umumnya, manusia akan mati apabila terjatuh dari ketinggian sekitar 40 meter lebih... tetapi kenapa ia masih belum mati?

Di saat bersamaan ia mendengar suara seorang perempuan muda.

(Peringatan, nyawa anda berada dalam keadaan kritis.)

'Hah...?'

Andre sedikit terkejut suara itu.

(Peringatan, nyawa anda berada dalam keadaan kritis.)

"Huh...?"

Andre semakin bingung dengan keadaannya. Untuk sesaat, ia teringat pada game yang sering ia mainkan.

Memikirkan hal tersebut, Andre jadi semakin merasa bingung. Akhirnya ia mengistirahatkan dirinya untuk sementara waktu, sebelum ia teringat kepada Akai.

"...!!"

Dengan sekuat tenaga ia membangkitkan dirinya. Dan segera menuju ke mobil.

"Dimana kamu...?!"

Demi mencari temannya, ia rela menahan rasa panasnya mobil itu akibat meledak setelah jatuh tadi. lalu ia melihat kaki yang utuh, tepatnya berada di bawah mobil.

"Akai!"

Dengan segera ia mengangkat mobilnya.

"Ukkh!!"

Anehnya, setelah Andre terjatuh di ketinggian 50 meter lebih. Tubuhnya membaik dengan cepatnya, bahkan lebih kuat dari sebelumnya. Seolah - olah ada yang salah dengan tubuhnya.

"..."

Tapi, setelah ia merasa sedikit legah. Tidak disangka yang ia lihat selanjutnya adalah tubuh Akai yang dipenuhi dengan luka bakar. Seluruh kulit tubuhnya melepuh kecuali kakinya.

Seketika Andre mengeluarkan air matanya. Ia merasakan berbagai emosi, yaitu marah, sedih, gelisah tercampur aduk menjadi satu.

Sebagai pelampiasannya, ia memukul permukaan tanah sekeras - kerasnya.

"Kenapa hal ini harus terjadi lagi...!!? Kenapa...?"

Setelah ditinggal oleh seluruh keluarganya, sekarang ia ditinggal oleh teman masa kecilnya. Itu benar - benar membuatnya sedih dan kesal.

Tidak lama kemudian, kerikil - kerikil kecil berjatuhan dari atasnya.

"...?"

Andre pun menoleh ke atas, dan melihat adanya ledakan di atas tebing.

Blumm!!

"...!!"

Tidak tahu apa yang membuat ledakan itu muncul, tetapi ini membuatnya merasakan firasat yang lebih buruk.

Karena tidak ada waktu, terpaksa ia harus kabur dengan meninggalkan mayat Akai tergeletak di situ.

Dengan sekuat tenaga, Andre memberdirikan badannya sambil melihat yang ada di sekelilingnya.

"..."

Yang ada di sekelilingnya, hanyalah bebatuan dan jalan kecil yang mengarah ke dalam hutan dengan sedikit penerangan.

"Tidak ada pilihan lain!"

Ia memaksakan dirinya untuk berlari ke sana dengan kakinya yang pincang.

...

Setelah kabur lumayan jauh, akhirnya ia merasa bahwa dirinya telah aman dari ledakan tersebut. Ia bersandaran di bawah pohon sambil menutup matanya.

"Huhh... ada apa dengan hari ini...? Jatuh dari jurang, tubuhku kembali membaik dalam waktu sebentar. Apa aku sudah bukan lagi manusia?"

Ia mengucapkannya dengan penuh rasa bingung.

Ketika ia sedang mengistirahatkan badannya, suara perempuan muda yang tadi itu terdengar lagi di telinganya. Kali ini sedikit berbeda, suaranya lebih jelas daripada sebelumnya.

(Keberadaan musuh terdeteksi.)

"?!"

Suara itu sedikit mengejutkannya, sampai membuatnya membuka mata. Tetapi ia masih merasa aneh dengan suara yang ada di telinganya.

'Lagi - lagi suara itu. Kenapa suara itu bisa muncul di pikiranku ini...?'

Lalu ia menghela nafasnya.

Pada saat ia menutup matanya lagi, ia menyadari apa yang dimaksud dengan perkataan suara itu tadi. Dengan cepat ia membuka matanya dan melihat yang ada di belakangnya.

Blarr!!

Ternyata ia masih berada di jangkauan ledakan itu.

"Ap-?!!"

Seperti dugaannya barusan, Orang misterius itu muncul di antara kobaran api yang membara. Orang tersebut sempat bertatapan dengan mata Andre sebelum ia berteriak padanya.

"Ternyata kamu di sini ya~ Andre!!"

"...!!"

Sudah tidak ada harapan lagi bagi Andre untuk bersembunyi. Tubuhnya gemetar dan tidak bisa digerakkan.

Saat ia berusaha berjalan mundur, Kakinya menginjak batu sehingga ia terjatuh dari berdirinya.

"J- ja- jangan bunuh aku...!"

"Hah? Sebegitu takutnya kamu dengan kematian?"

Orang itu mengatakannya dengan santainya, lalu ia melanjutkan ucapannya.

"Kalau begitu, biar kusiksa saja terlebih dahulu!"

Ia langsung menendang Andre di bagian perutnya.

Brak!

"Dkhakk...!!!"

Andre memuntahkan darah begitu banyak.

Kemudian Orang itu menendangnya lagi.

Brak!

"Ghakk...!! "

Andre batuk darah.

"Tolong, aku..."

Ia mengatakannya dengan muka mengkerut.

"Tenang saja, seseorang tidak akan mendengar permintaan tolongmu." Ucap Orang itu.

Andre tetap terdiam sambil menahan rasa sakit.

Rasa sakitnya hampir membuatnya menangis. Tidak hanya itu, kepala terasa sangat berat untuk digerakkan, punggung juga sakit, organ dalam tubuh rasanya sakit sekali hingga membuatnya sesak nafas.

Lalu orang itu menendang perut Andre lagi.

Brak!

"..."

Andre pun kehilangan kesadarannya.

...

Ketika tersadar dan membuka matanya.

Ia melihat langit yang biru beserta dedaunan pohon. Ini adalah waktu di siang hari.

'Oh, aku masih belum mati ya?' Ucapnya dalam hati.

Kemudian ia membangkitkan tubuh bagian atasnya. Dan melihat keadaan sekitar.

"Sepertinya ini hutan yang kemarin."

Ia memandangi pepohonan dalam waktu yang cukup lama, sebelum muncul layar hologram kecil di hadapannya.

Andre terkejut dan matanya terbuka lebar.

"Muncul layar hologram yang sama lagi? Tidak, kali ini tulisannya berbeda."

[Pemberitahuan]

Anda telah memasuki area berbahaya.

avataravatar
Next chapter