Ratu tiba di rooftop Syahera, tapi gadis itu tidak ada di rumah. Hari masih sangat pagi, Ratu sudah hafal jadwal Syahera. Jika pergi ke pasar, rasanya tidak mungkin. Resto milik gadis itu sudah memiliki supplier bahan-bahan masakan. Dari bumbu, sayuran, lauk pauk, semua sudah memiliki langganan yang biasa mengantarkan ke resto itu.
"Bi, Syasya kemana?" tanya Ratu sambil memeluk Devan dalam gendongannya. Ia sangat merindukan putranya yang satu itu. Di saat anak-anak lain ingin bersama kedua orang tuanya, Devan justru memilih tinggal bersama tantenya.
"Non Syasya, tadi dijemput sama tetangga. Katanya ada teman Non Syasya yang sakit," jawab Ami.
"Teman? Pria atau wanita?"
Ratu mengernyitkan alis. Sejak kapan, Syasya memiliki teman di sekitar sini? tanya Ratu dalam hati. Selama ini, teman-teman yang bermain dengan Syasya adalah teman-teman yang beralamat di sekitar rumah Tristan.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com