74 Aroma cuka yang sangat masam

Gadis itu sedang menangis di samping mobil. Haruna, Christian, dan Levi mengedarkan pandangan. Mereka mencari seseorang yang sudah meninggalkan Cantika sendirian di parkiran.

"Tante Na," ucap Cantika sambil berlari ke dalam pelukannya.

"Sayang. Cup, cup, cup, jangan nangis, ya." Haruna menggendong Cantika yang menangis tersedu-sedu.

"Lev, kamu pergi temui Tristan lebih dulu. Bawa berkas-berkasnya," perintah Christian.

Levi pergi meninggalkan Haruna dan Christian. Mereka sudah terlambat datang. Levi tidak mau membuat Tristan kesal karena menunggu mereka.

Haruna mencoba menenangkan Cantika. Dengan sabar, ia membujuk Cantika untuk bicara. Namun, gadis kecil itu masih terisak dan tidak mau menjawab pertanyaan Haruna.

"Christ, bisakah kamu gantikan aku? Temani Levi dan Tristan. Aku akan menunggu sampai ada yang menjemput Cantika," ujar Haruna.

"Aku temani kamu di sini."

"Christ …."

"Baiklah. Aku gantikan tugasmu. Hati-hati, takut ada yang godain kamu," rayu Christian.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter