162 Kamera

Aku sedang memeluk lengan Opa di sofa ruang tengah dan meletakkan kepala di bahunya. Opa mengelus puncak kepalaku dan memberi sebuah kecupan yang meredakan denyutan setelah melihat segala berita yang tersiar. Aku tahu banyak dari berita itu dilebih-lebihkan, tapi aku tak bisa memastikan apakah berita tentang kehamilan perempuan itu benar atau bukan.

Isu pelanggaran hak cipta yang muncul bersamaan dengannya bahkan hanya tertulis sedikit saja. Tak sebanding dengan isu kekerasan seksual yang ada.

"Mafaza tenang dulu. Arya sedang mencari cara untuk membantu Astro sekarang. Semoga ada kabar sebentar lagi."

Aku terdiam. Suasana hatiku buruk sekali saat ini. Astro bahkan masih belum bisa kuhubungi. Teana dan Ray juga masih belum menemukan kabar pasti.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter