"Deby, ada apa?" Rizal tiba-tiba menjadi gugup saat mendengar suara cemas Deby dari ujung lain telepon.
"Ada apa? Aku sudah meneleponmu selama dua hari ini, dan ponselmu tidak bisa dihubungi. Aku pikir sesuatu terjadi padamu. Aku telah memeriksa berita dan tidak ada lagi kecelakaan pesawat." Kata Deby dengan suara yang panjang dan nafas terengah-engah.
Rizal tersenyum. "Deby, apakah kamu benar-benar berpikir bahwa aku akan jatuh begitu aku naik pesawat lagi?"
Deby merasa geli. "Mengapa kamu tidak menghidupkan ponselmu selama dua hari ini? Apakah terjadi sesuatu?"
Rizal buru-buru berkata. "Tidak apa-apa, tidak apa-apa. Aku hanya punya masalah dengan ponselku. Aku baik-baik saja, tapi aku mungkin harus tinggal beberapa hari lagi kali ini, dan kemudian aku akan bisa kembali ketika semuanya sudah selesai."
Deby berkata dengan empatik. "Kamu bisa tetap tenang, kamu tidak perlu khawatir tentang urusan di rumah."
Setelah menutup telepon, Rizal merasa jauh lebih baik.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com