webnovel

Prolog

July 13th, 2020. ANDERSON GROUP, Portland, Oregon, Amerika Serikat.

"Bukankah sudah aku tawarkan untuk menerima bantuanku, Al?" suara bernada berat itu kembali membuat Albert kembali ke dunia nyata. Albert sadar jika saat ini ia sedang dihadapkan dengan pilihan sulit yang kapan saja siap untuk membuatnya menjadi ayah yang pecundang.

"Dengan mengorbankan putriku untuk menikahi putramu?" balas Albert dengan nada sindiran yang kentara. Wiliam terkekeh, ia tau Albert tidak akan mudah menerima bantuannya yang memang memiliki embel-embel sebagai imbalan.

"Aku tidak memaksamu, hanya saja kau harus pikirkan ini secepat mungkin. Kau ingin perusahaan yang sudah kau bangun susah payah itu bangkrut? Dan membiarkan kedua putrimu tersiksa dengan kehidupan susah karenamu?"

Albert terdiam, ia tau sekarang tidak memiliki pilihan lain selain menerima tawaran Wiliam untuk membantunya keluar dari masalah hutang yang melilit perusahaannya yang sedang di ambang kebangkrutan. Tapi tidak dengan mengorbankan salah satu diantara kedua putrinya bukan? Albert sangat menyayangi kedua putrinya itu, keduanya bagai 'Tiara' yang paling berharga peninggalan istrinya.

Apa Albert bisa dengan mudah menyerahkan salah satu putrinya untuk dinikahkan dengan putra Wiliam? Yang Albert sendiri tau bagaimana kehidupan bebas yang dijalani oleh putra sahabatnya itu.

"Aku menerima bantuanmu, tapi tidak dengan mengorbankan putriku. Setahun setelah peminjaman, aku akan mengembalikan semuanya" putus Albert akhirnya. Albert harus mengambil keputusan segera. Dan meminta waktu setahun untuk membayar hutang yang nominalnya tidak sedikit itu sebenarnya sangat riskan. Tapi paling tidak setahun terakhir ini ia bisa berusaha terlebih dahulu untuk mengembalikan perusahaannya yang goyah. Dan hanya Wiliam yang bisa membantunya saat ini.

"Tidak masalah, tapi bagaimana jika dalam setahun kau gagal mengembalikannya?" tanya Wiliam yang masih terlihat santai duduk di single sofa sambil mengelus bulu kucing Persia berwarna putih bersih kesayangannya. Willy namanya. Nama mereka mirip bukan?

"Aku bersedia menikahkan putri sulungku dengan putramu" putus Albert kesekian kalinya. Anggap saja saat ini ia sedang mempertaruhkan kehidupan dan kebahagiaan putri sulungnya. Tapi Albert tentu saja akan berusaha sekeras mungkin agar ia bisa mengembalikan hutangnya nanti kepada Wiliam.

"Deal!"

Wiliam tersenyum puas. Lalu tangannya terulur melepaskan Willy yang sudah meronta minta diturunkan.

Dan disinilah keputusan bodoh itu Albert buat. Awal di mana ia membuat kehidupan kedua putrinya menjadi rumit dan berantakan. Dan membuat ia menjadi ayah yang pecundang, yang tidak berpikir panjang sebelum mengambil sebuah keputusan.

_____

Candramawa_

Next chapter