1 Chapter #1 Perjalanan Pulang Part 1

Saya akan mulai menceritakan pengalaman yang berhubungan dengan makhluk yang tak bisa Nampak, dan dilihat oleh sembarang orang dan segala macam hal-hal diluar nalar yang tak bisa dijelaskan dan dicerna oleh logika.

Dan Dari sini saya akan memulainya.

Lanjuuuuuut

Saya akan memulai dengan pengalaman saya saat perjalanan saya menuju kampung halaman. Tak seperti perjalan-perjalanan sebelumnya, kejadian ini terjadi saat saya masih menempuh bangku kuliah. kira-kira ditahun 2015/2016, kala itu masuk dipertengahan tahun dimana sudah masuk waktu libur panjang untuk para mahasiswa datang.

Saya berfikir sudah waktunya untuk pulang, sudah tidak enak hati harus selalu diminta pulang dulu baru mau menurut untuk pulang oleh orang tua karna banyaknya kegiatan organisasi yang sedang saya emban. (maklum, kala itu saya lumayan banyak kegiatan diluar kampus, dan saking sibuknya saya lebih sering berkorban untuk kegiatan tersebut daripada pulang kampung menikmati liburan disana )

Oke, seperti yang saya bilang sebelumnya, saya tidak ingin memberikan gambaran gamblang dimana tempat saya menempuh sarjana dan dimana asal saya, mungkin saya akan mensensor saja bagian itu hehe (bikos saya masih agak belum PD untuk itu, karna memang saya sendiri orang ndeso banget). Untuk kenyamanan bersama saja ya genks, silahkan ditebak-tebak saja, kalo benar ya anda beruntung, tapi kalo salah ya silahkan coba lagi haha.

Ok kita Balik ke topik nih, ini adalah kebiasaan cara pulang saya, untuk menghindari matahari dan kemacetan juga menghindari galaknya para polisi yang suka main tilang disepanjang jalan, Saya selalu berangkat antara sore atau pagi sekalian,kalo ngga sore sore sekalian kalo pagi ya pagi buta sekalian, kurang lebih begitu.dan yang pasti karna hawanya enak buat nyetir jauh. Oh iya, saya berkuliah dikota yang punya segala wisata yang lengkap didalamnya, mau gunung ada, mau situs Kuno kaya candi-candi gitu ada, sampai pantai pun banyak membentang dari ujung ke ujung, sebut saja kota Yo*******a. Semua orang pasti tahulah ya hehe

Nah kampung halaman saya berada diperbatasan Jawa Tengah-Jawa Timur. Kira-kira jarak tempuh dengan motor kurang lebih 4-5jamlah ya, tergantung motor dan staminanya. saya sudah prepare dari bensin dan segala baju yang kira-kira cukup buat dikampung, namanya juga liburan kan gaes, pasti berkemas dulu sambal ngerapihin kontrakan yang bakal ditinggal agak lama. Jam menunjukkan pukul 17an lebih. sudah hampir maghrib, untuk mengejar waktu, saya berangkat tancap gas dengan motor supra X merah keluaran taun 2000-2001 kesayangan saya yang juga penyelamat saya diwaktu saya butuh (ini motor sangat berjasa buat saya, dan ini motor juga ajaib, sempat hilang hampir 3-4tahun dijual digadai kemana-kemana, dan sudah tidak tahu pemiliknya siapa saat itu. Tapi, pas saya butuh anehnya ini motor bisa balik lagi ke saya dengan cara yang juga lumayan ajaib) wah terlalu banyak nyeritain yang lain ini. Ok focus-fokus, kita balik lagi ya genks. Sorry

Sudah lewat satu jam perjalanan, baru saya keluar dari kota dimana saya menempuh sarjana itu. Tidak ada terlintas dipikiran yang aneh-aneh karna saya sedang fokus nyetir. tak ada rintangan berarti, motor ini terus melaju hingga sampailah saya di daerah S**o. Untuk menuju kota berikutnya, biasanya saya tinggal melewati bundaran dan yang jika lurus nanti akan ketemu Terminal Tir**n*** dan tinggal lurus terus hingga sampailah di daerah Kar***an***.

Tapi…

Anehnya saya merasa masuk jalan yang berbeda dari biasanya…

"wah keblasok iki aku (salah jalan ini aku)"

Pikirku…

jujur kalo sudah masuk kota S**o ini emang agak membingungkan untuk dihafalkan, karna ada beberapa rute yang dibuat satu arah. tapi, saya sudah hafal satu shortcut jalan yang biasanya saya lewati, saya sudah merasa benar dengan jalan yang saya lewati.

Namun anehnya …

rute yang biasanya adalah jalan yang sudah penuh rumah-rumah dan juga banyak toko-toko disepanjang jalan tersebut. Serasa berubah menjadi jalan sepi dengan banyaknya pohon-pohon dan saya tidak menemukan banyaknya keramaian seperti biasanya.Serasa memasuki jalan yang berbeda, seperti hutan gundul yang baru dibabat yang masih menyisakan pohon-pohon besar yang jaraknya berjauhan tak beraturan.

Hening…

Sunyi…

Taka da satupun Nampak pemukiman ataupun NYAWA selama saya melaju disepanjang jalan, kalaupun ini jalan pintas ringroad, seharusnya aaaada banyak truk-truk dengan muatannya yang lewat ataupun Ngaso dipinggiran jalan, dan pastinya ada juga warung-warung penyedia peristirahatan untuk para driver tersebut. Tidak seperti sat ini, benar-benar Sepi.

saya belum berfikir yang aneh-aneh. yang terfikir hanyalah

Salah jalan…

Ya, salah jalan. Mungkin bias saja salah belok, mungkin juga lupa karna saking jarangnya saya melintasi rute ini untuk pulang ( maklum, saya jarang sekali pulang, saya pulang selalu pas libur semester seperti sekarang ini saja, hamper jarang saya melaju pulang dikala hari-hari biasa kalau memang tidak ada keperluan penting). Karna saya mengejar waktu, yasudah saya lanjut saja tanpa menggubris hal yang agak bikin mikir ini. Dan finnally, tibalah saya di jalan menuju kota/kabupaten Kar***an***.

Fiuuuuuh lega rasanya ketemu jalan yang familiar kembali, dan saya lanjutkan perjalanan.

Tibalah saya dijalan menuju kota Sr****. Setelah melewati kota Kar***an***, jam sudah menunjukan pukul 20an lebih lah ya. disini tiba-tiba saya ngantuk berat yang membuat saya bangun tidur dijalanan, saya masih mencoba nyetir dengan lebih pelan karna kantuk yang semakin menyerang mata.

Saya putar music dengan earphone ditelinga untuk menyerang kantuk sambal tetap waras menyetir.

Hoam..

Mataku semakin berat…

Memaksaku untuk memejamkan mata …

...…

(saya benar-benar ngantuk yang amat menusuk hingga tertidur dijalan, saya merasa sudah memejamkan mata yang lumayan nyaman dan lelap yang tak sebentar)

"tiiiiint...tttiiiiiiint...tiiiiiint...tiiint"

suara klakson yang membuat saya bangun, saya kaget dan langsung banting setir. untungnya tidak terjadi kecelakaan, hingga akhirnya sang pengendara berteriak dengan lantang sambil nyetir melewati saya

"Dan***, matane mbok inget-inget le, nek ngantuk leren (dan***, matanya liat-liat donk nak, kalo ngantuk ya istirahat)"

"nggeh pak, ngapuntene nggeh"

sautku, saya shock juga bingung, saya lihat jalan yang masih licin sehabis hujan.

kembali saya melihat-lihat sekitar.

Saya menyadari sesuatu, area dari saya ngantuk berat tadi sudah berbeda jauh, ya benar, ini jarak yang luamyan jauh dari terakhir saya menyetir dan mengantuk, saya sadar betul itu. saya terheran-heran

"Lha awet mau iki motor mosok iso mlaku dewe??? " (dari tadi masak ini motor bisa jalan sendiri??)

Aneh….

yang namanya orang ngantuk pas nyetir kalau sudah hilang sadar harus nya oleng.tapi anehnya kenapa tidak terjadi apa-apa?

Bahkan saya masih bias nyetir lumayan jauh, masak tangan saya tanpa sadar bias nyetir sendiri pas saya tidur??? Saya benar-benar yakin bia saya terlelap dan lumayan merem lama tadi.

Benar-benar aneh

Wallahu alam

Sempat heran dan berhenti sambil mikir. dengan keadaan shock kaget dan juga bingung akhirnya saya memutuskan untuk melanjutkan perjalanan mengingat waktu terus berjalan dan cuaca mulai nampak akan hujan kembali, saya bergegas untuk tancap gas kembali. entah apa yang akan terjadi lagi nanti, sudah saya singkirkan dulu fikiran tersebut. Dimalam yang semakin larut saya mantap melaju kembali.

avataravatar