3 Chapter 2 Permulaan (2)

"The journey of a thousand miles begin with a single step"

***

Yue Yin memulai perjalanannya selangkah demi selangkah. Ia menyusuri hutan-hutan, melewati semak-semak dan rerumputan. Ia hanya membawa sebuah tas kecil yang berisi katapel, berbagai jenis obat-obatan dan sedikit makanan untuk menemaninya dalam perjalanan.

Tiba-tiba ditengah perjalanannya itu, dia mendengar 2 anak kecil yang sedang berteriak minta tolong.

Lalu Yue Yin pun pergi kearah suara teriakan itu. Ia bersembunyi di balik semak-semak tak jauh dari kedua anak itu. Lalu ia melihat anak perempuan dan anak laki-laki yang sedang dikejar oleh seorang wanita jahat.

Yue Yin melihat ke arah leher kedua anak itu. Ia melihat sehelai kain tipis mirip seperti sapu tangan yang terbagi menjadi dua bagian yang mengikat leher kedua anak itu.

Wanita jahat berambut hitam itu melemparkan cambuk yang ada ditangan kanannya ke arah anak perempuan itu. Dan wuss... Tepat mengikat leher anak perempuan itu.

"Lepaskan aku!!" Teriak anak perempuan itu.

"Ha.. Ha.. Ha.. Melepaskanmu? Itu tidak mungkin! Kau akan membalaskan semua kejahatan yang pernah dilakukan ayahmu kepadaku!" ucap wanita itu sambil menarik cambuknya.

"Lepaskan adikku!" Ucap anak lelaki itu sambil berlari dan mengigit tangan wanita itu.

"Auu.. Anak kurang ajar!" ucap wanita itu sambil menghempaskan tangan yang di gigit itu.

Saat itu Yue Yin tidak bisa berbuat apa-apa. Dia tidak mempunyai cukup kekuatan untuk menyelamatkan kedua anak itu. Dia hanya bisa menyaksikan kedua anak itu dibalik semak-semak sambil menunggu kesempatan untuk membawa kedua anak kecil itu kabur.

"Akan ku bunuh kalian! Ha.. Ha.. Ha... " ucap wanita itu.

Tapi pada saat wanita itu ingin mencekik anak perempuan itu, dia melihat sebuah sapu tangan yang mengikat di leher anak itu.

Wanita itu tertegun sesaat dan mengenang masa-masa dimana ia pernah memberikan sapu tangan itu kepada orang yang sangat di cintainya. Tapi nyatanya, pemuda yang dicintainya itu malah menikah dengan orang lain dan memberikan sapu tangan itu kepada anaknya.

Wanita itu seperti orang gila. Dia berteriak-teriak sendiri dan berkata "Shen Feng, kamu bahkan rela mati dipelukan wanita lain. Sekarang kamu berniat menyelamatkan anakmu dengan sapu tangan ini!?"

Anak perempuan itu sesegera mungkin melepaskan ikatan cambuk yang dilehernya itu saat wanita gila itu sedang berteriak-teriak seorang diri. Akhirnya cambuk pun berhasil dilepaskan dan secepatnya ia berlari kearah kakaknya.

Wanita itu sadar bahwa anak perempuan itu kabur. Dan ia langsung melemparkan cambuknya ke anak laki-laki yang sedang berdiri itu. Dan wusss.. Tepat mengikat tubuh anak laki-laki itu. Dia menarik cambuknya supaya anak laki-laki itu mendekat dan ia berusaha mencekik anak laki-laki itu.

"Kakak! Lepaskan kakakku! Dia juga mempunyai sapu tangan yang sama! Lepaskan dia sekarang juga!" bentak anak perempuan itu.

"Apa!?" ucap wanita itu sambil melihat ke leher anak laki-laki itu.

Wanita itu pun melepaskan cambuk yang mengikat tubuh anak laki-laki itu. Dia tidak menyangka sapu tangan itu dibagi menjadi dua bagian. Lalu wanita itu berkata "Tidak kusangka, kamu malah membelah sapu tangan ini menjadi dua bagian untuk menyelamatkan kedua anak ini."

Anak laki-laki itu bergegas lari ke tempat adiknya.

"Meskipun kamu membelah sapu tangan itu untuk menyelamatkan mereka, aku tidak akan melepaskan mereka! Akan ku bunuh mereka berdua! Hahahaha.... " ucap wanita itu sambil menatap tajam kearah kedua anak itu.

Yue Yin mendapatkan sebuah ide untuk menyelamatkan anak itu. Meski idenya itu hanya memiliki kemungkinan berhasil yang sedikit.

Yue Yin segera mengambil katapel yang ada di dalam tasnya itu. Lalu dia mengambil beberapa jenis obat-obat berupa serbuk-serbuk. Setelah itu di campurkannya serbuk-serbuk itu dan dibungkusnya dengan sekantong kain. Yue Yin tidak mengikat kantong itu terlalu ketat karena ia tahu jika ia mengikatnya terlalu ketat maka serbuk-serbuk itu tidak akan keluar ketika dilemparkan.

Yue Yin pun menaruh kantong itu dibantalan katapelnya. Lalu ia menarik karet katapel tersebut dengan kuat dan membidik nya dengan tepat. Lalu dilepaskannya kantong tersebut dan mengarah ke wanita itu. Dan wusss.. Tepat mengenai wanita itu. Serbuk-serbuk yang ada di dalam kantong itu bertebaran mengenai mata wanita itu.

Secepatnya Yue Yin berlari kearah kedua anak itu dan berkata "Kuai Pao (cepat lari)!!"

Lalu anak laki-laki itu berlari mengikutinya sambil bertanya "Ni shi shei (Kamu siapa)!? Wei shi me ni yao jiu wo men (Kenapa kamu mau menolong kami)!?"

Yue Yin pun menjawab "Wo shi lu ren (Aku hanya orang yang kebetulan lewat saja)."

Wanita itu kesal dan segera mengejar anak-anak itu.

Yue Yin tahu, kemungkinan berhasil untuk kabur itu sangat sedikit. Tapi sekecil apapun itu ia tetap akan berusaha.

Tepat di depannya ada sebuah rumah tua usang yang tidak jauh dari sini. Yue Yin langsung berlari kearah rumah tua usang itu.

"Cepat lari! Kalian lihat didepan itu ada rumah tua usang. Kita bisa bersembunyi disana." Kata Yue Yin.

Tapi di tengah mereka sedang berlari, wanita itu melemparkan cambuknya kearah anak perempuan itu. Dan wusss.. Tepat mengikat pergelangan kaki anak perempuan itu.

Anak perempuan itu pun terjatuh ke tanah dan terseret.

"Hahaha... Kalian tidak akan bisa lari dari ku!" kata wanita itu.

Yue Yin pun lekas mengambil beberapa batu kerikil yang ada di tanah itu dan diletakannya di tampalan katapelnya. Lalu ditariknya dengan kuat. Kemudian dilepaskannya kearah wanita itu. Tapi usahanya sia-sia. Wanita itu berhasil menangkisnya dengan tangannya.

"Ha.. Ha.. Ha.. Percuma saja sebuah batu sekecil ini tidak akan bisa melukaiku." kata wanita itu.

Yue Yin dan juga anak laki-laki itu berusaha melawan. Tapi usaha mereka hanya sia-sia. Mereka terhempas jauh hanya dengan satu serangan dari wanita itu.

Saat itu Yue Yin tidak bisa berbuat apa-apa. Ia hanya bisa mengharapkan sebuah pertolongan.

Apa yang bisa kulakukan? Aku hanya seorang gadis kecil yang lemah. Bagaimana aku bisa melawan wanita itu? Gumam Yue Yin dalam hati.

***

avataravatar
Next chapter