Tanpa Ayah Hidup Terasa Susah

Pagi itu seperti biasa dia bangun kesiangan.

semalam begadang tanpa tujuan.ya,tak tidur semalaman hanya melamun.mikirkan hidupnya yg tak karuan.dan akhirnya sesuatu yg tak pernah di duga pun terjadi.

Ayahnya pergi meninggalkan keluarganya.meninggalkan dia,adik dan ibunya,tanpa alasan yg jelas.

mungkin ayahnya menganggap dia adalah beban.karena dia belum juga mendapatkan pekerjaan yg jelas.

ya,keluarga itu memang miskin.hidup mereka hanya bergantung pada ayahnya yg seorang tukang kayu.

Dia telah berusaha mencari ayahnya,tapi tidak membuahkan hasil.dia bermaksud membawa ayahnya kembali agar bisa memperbaiki apa yg salah dengan keluarganya.tapi semuanya sia-sia.ayahnya tak pernah kembali lagi.

Kini setelah ayahnya pergi,ibunya bekerja serabutan.

kadang ada tetangga yg menyuruhnya mencucikan pakaian,atau pun menanam padi di sawah dengan upah yg akhirnya bisa untuk membiayai sekolah adiknya dan juga untuk makan mereka bertiga.walaupun begitu ada juga tetangga yg selalu menghina keluarnya.selalu di jelek-jelekan bahkan di fitnah.

tapi apa daya,mereka hanya bisa diam.karena mereka hanya orang miskin yg selalu hidup susah.di caci dan di hina sudah jadi bagian dari hidupnya.

namun akhirnya dia pun tak tahan dengan semuanya dan dia pun pergi dari rumah.

Tanpa tujuan dia berjalan,hanya menuruti kemana kakinya melangkah.ayahnya yg telah pergi,hidupnya yg dari dulu miskin,dan juga tidak bekerja.semua itu membuat pikirannya seakan penuh,membuatnya linglung.berjalan tanpa tujuan selama kakinya masih mampu berjalan maka dia akan berjalan.