22 22. Es Dawet

Pagi itu Evander dan Elnara berangkat bekerja bersama. Mereka berjalan di tepi jalan sambil menawarkan kerupuk yang dibawa. Evander yang biasa duduk sebagai CEO kini dia bukan siapa-siapa, hanya seorang Evander yang belum memiliki pekerjaan atau tempat tinggal, tapi dia akan berusaha demi masa depannya bersama Elnara, walaupun itu sulit.

"Evan kau yakin akan mencari kerja apa saja?" tanya Elnara.

"Iya, apa saja, yang penting aku punya uang halal untuk menafkahimu nantinya," ujar Evander.

"Semoga Allah memberi rejeki untukmu hari ini," ucap Elnara.

"Amin," sahut Evander.

Evander mengantarkan Elnara sampai gerbang rumah Brian, dia tersenyum pada Elnara yang anggun mengenakan gamis cram dengan hijab yang senada tapi lebih muda.

"Evan semangat! assalamu'alaikum," ujar Elnara.

"Wa'alaikumsallam," jawab Evander.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter