2 Chapter 2 Pandangan yang salah

Fwussh

Duarr

Keduanya saling bertukar tinju

sihir Bola Api

Sebuah bola api muncul dan terbang melesat ke tubuh Raksasa

Haahah sihir Rendahan seperti itu hanya membuat ku gatal

Rades diam ia tak membalas hinaan Raksasa ia tetap bertarung dengan tatapan kosong dan dingin

Cih manusia yang sombong jangan remehkan aku Sihir kuno Teriakan Pemecah jiwa batin

Ada sesuatu yang terjadi dengan suara sekitar

Keadaan semakin mengerikan

Dimana Suara suara Yang tak dapat dijelaskan dan melebihi kapasitas pendengaran manusia

Tapi rades tetap bertarung dengan tatapan kosong walau telinga nya mengeluarkan cairan berwarna aneh akibat sihir itu

Tch.. berdecak lidah terdesak akibat rentetan tebasan dan pukulan lalu diikuti dengan tendangan bertubi tubi

Di sudut pandang lain ada seorang pemuda berjubah yang tengah mengintai jalannya pertarungan ini

Apa apaan ini, ini tidak ada dalam kesepakatan ku kira aku hanya memimpin beberapa pasukan namun nyatanya aku malah melihat duel ini

Ini benar benar gila duel yang sangat liar Ugghh Sial bahkan aku pun tak tahan dengan sihir kuno itu hampir saja aku pingsan bajingan

Aku terpaksa seperti ini karena Raja ingin orang udik itu mati dan berani sekali Kaum atas itu jika menolak maka seluruh hal yang mengenai keluarga ku dan reputasi ku akan dihapus dari dunia ini

Tch dasar Konglomerat sialan

Sebelum terjadi invasi

Malam hari dimana cahaya rembulan mulai redup

Ruang istana kerajaan

Raja Drestrarasta

"Yang mulia hamba menghadap"

"Hmm siapa kau dan dari kawasan mana

"

"Baik,saya bima kepala ksatria kawasan majamada"

"Oh kawasan itu ya ya ya ya tempat bermain orang orang udik itu ya ya ya oh tentu saja

"

Keughhh bima menahan amarah nya

"Benar yang mulia"

"Aku ada satu tugas khusus super eksklusif Top secret untuk mu Bima

"

"Baik yang mulia apa yang harus saya lakukan saya bersedia melakukan apa saja demi negeri ini"

"Ohhh apa saja ya sang raja menyeringai baik mendekatlah"

Bima perlahan mendekat

*Ayolah kepala kesatria tak usah malu malu"

Bima sampai di dekat raja

"Nah dengarkanlah ini"

Bima mencondongkan kepala nya mendengar kan

"Bunuh lah Rades" tiba tiba nada sang raja menjadi Berat dan serius sambil menatap tajam bima

Ugghh bima seperti mendapat sambaran petir ketika mendengar apa yang baru saja ia dengar.

ini merupakan kebalikan dari sumpah nya sebagai kesatria

Ia bersumpah saat penobatan dirinya kalau dia tidak akan pernah menjadi tikus kotor namun saat ini ia seperti menelan ludah nya sendiri

"Tap tap tap tapi yang mulia

"

"Eitts ingat apa saja" balas sang raja dengan nada mengejek

Bima menggigit lidahnya untuk menjaga emosi nya

"Kalau kau berhasil kau bisa jadi panglima brahmana lohh mumpung kursi nya sedang kosong hayo apa lagi yang kamu tunggu senin harga naik"

Disini pangkat tertinggi yaitu raja kemudian panglima brahmana lalu panglima kshatriya di ikuti kepala ksatria dan sudra

Eugh sialan aku skakmat Pemikiran yang sangat licik dalam hati Bima

"Biar saya pikir sejenak yang mulia"

"Oh okei pikir kanlah selama mungkin habis,ini kursi yang sangat eksklusif super limited edition buruan soalnya senin harga naik"

Persetan dengan itu kau bajingan kalau bukan karena benda tolol(mahkota) diatas kepala mu itu aku sudah lama memukulmu dalam hati bima

Di dalam perjalanan nya menuju kawasan majamada ia dicegat oleh beberapa orang dari kawasan munawarma

"wah wah nampaknya aku sedang melihat orang yang sebentar lagi akan menjadi bos ku" ujar salah satu ksatria

"Hai bos mau kemana buru buru begitu

"

Ujar penyihir wanita berjubah merah

Lalu dari belakang terdengar suara laki laki dengan nada serak

"Selamat malam kepala ksatria bawah" ledek seorang panglima kshatria Raka

Pfftt

Khihihi ekekeke

Terdengar suara cekikikan dari beberapa ksatria dan penyihir

Grrr Raka seperti seekor anjing yang ingin sekali mencabik mangsa nya bima hanya bisa menahan amarah nya sekali lagi

Ups nampaknya kau sensitif akan hal berbau Kasta

Pria tersebut Tersenyum lembut

Biar kupersingkat saja apa yang ingin ku curahkan aku mendengar apa yang terjadi di ruang raja

Jadi ketus Bima

Kalau kau berani menolak

Apa kau akan membunuh ku bunuh saja aku sekarang bima lamgsung memegang pedang seorang ksatria

Dan memposisikan ujung nya di tenggorokan nya

Hehehe oh kau sangat menarik

Tapi bukan itu yang kau dapat

Lalu balas bima dengan nada tinggi kau tau kami habis blusukan dan menemukan bahwa kau hidup enak dengan putri mu yang dimasa lucu lucunya jadi kami membujuk mereka untuk ke tempat bermain kesukaan raja yaitu ruang penyiksaan

Ap ap apaaa Sekali saja kau menyentuh putri ku kau akan menyesali nya seumur hidup mu ancam bima

Oohhhh aku takut apa yang akan terjadi padaku

Kekek hahahaha

Tapi mari bicara serius disini bima, kau?? Mengancam ku ?Raka tiba tiba mencekik leher bima suasana juga berubah menjadi tegang

Kaum bawah berani menentang kaum atas ? rupanya kau sudah tak ingin hidup lama ya raka mencekik nya semakin kencang

B b bos kurasa dia bisa mati

Be betul bos Bisa gawat kalau raja tahu

Hmmph. Raka lalu melepas bima setelah ia mendengar kalimat raja akan tahu

KEUGKKGK*Gulp* tarik nafas

Ingat lah ini bersikap seperti itu lagi maka aku akan membunuhmu termasuk jiwamu

Ayo semua kita cabut

Umu

Hmmph

Haah haah sial

Lalu bima segera ke istana dan menerima perintah raja untuk membunuh Rades dengan satu syarat jgn pernah menyentuh putri nya

Ohh baiklah satu hal lagi kepala ksatria kemungkinan pembunuhannya akan sedikit lebih meriah

Apa maksud mu

Kau akan lihat sendiri nanti Raja Drestrarasta menyeringai

Saat ini

Di kawasan Sangkuriang

Ruang istana raja

Yang mulia seperti yang anda perkirakan Orang orang udik itu mengungsi ke distrik hutan lindung.ucap Raka

Hehehe Hahahhaa Bwahhahaha hah haaah orang tolol distrik itu sudah lama dibawah perintah ku ahh mengingat tempat itu membuat ku bernostalgia dengan kawan lama ku

tapi di lain hal hebat juga Rades sampai bisa berduel dengan Mahesasura (raja Raksasa)*melihat cermin Refleksi Pertempuran.

Walau pun itu Cuma tiruan tapi lumayan juga benda ini *menatap ke satu wayang yang ia pegang

hah kalau saja ia mau mengambil posisi panglima brahmana tak kusangka ia malah ingin hidup sederhana dan bermandikan keringat

yang mulia mengenai pengungsi di distrik lindung harus kita apakan

Hmm *ia melihat Raka dengan tatapan tajam

Musnahkan aku tak tertarik dengan sampah

Baik yang mulia

.....

Heup bledar Duar

Keduanya saling bertukar tinju lagi

Huff huff hebat benar benar hebat HAHAHAHHA Kau lebih kuat dibanding semut biasa

Huff huff Wah wah membandingkan ku dengan semut itu agak *melancarkan tendangan ke muka Mahesasura

Hehehe dapat kau Menangkap kaki Rades

Tanpa banyak cakap Mahesasura membanting Rades berkali kali Lalu

Heh Cuman segitu saja ternyata Hmmph Dasar semut

Tap Tangan rades tiba tiba memegang kaki Mahesasura

Ap apa Keuh Kau *Buak tubuh Rades terpental dan menabrak batu besar akibat tendangan Mahesasura

Ooff Beeuugh Rades memuntahkan darah

Hentikan perlawanan sia sia ini Kau bukan sedang Bermimpi bangunlah dan lihat kenyataannya Kenapa Kau tidak menyerah saja

He he hehehehe Hahaha Rades tertawa kemudian Tersenyum jika... Aku tengah bermimpi Maka mimpi ku akan indah dan.. Bleeugh *muntah darah jika aku menyerah maka Aku tak bisa lagi bermimpi

Hmmph Banyak bacot Heeugh melancarkan pukulan ke tubuh rades

Lalu tiba tiba Slab Tusukan pedang di belakang tubuh Mahesasura

Keeugh Semut kecil lagi

Terlihat sosok yang menusuknya menggenakan jubah lalu jubah tersebut menghilang

Dan berganti menjadi armor kerajaan

Nampak nya aku tak bisa meninggalkan pertempuran tuan

Kau.. bima

Huuaagh Fwussh Tangan Mahesasura mencoba menangkap bima namun bima segera mengelak

Lalu bagaimana tuan masih bisa berdansa satu ronde lagi

Cih Rades berdiri bajingan Tolol aku belum tua

Nambah satu tak akan mengubah apapun seekor semut tetaplah semut Sihir kuno Raungan Pertempuran Raaagghhh

Cih dia jadi berisik

Hahahah benar tuan

Lalu Mahesasura memasang kuda kuda kekuatan nya yang meluap-luap sampai menyebabkan sekitar nya menjadi hancur

Dia datang kau siap bima ?

BIMA FOKUS

..

Lalu *slab

Bleugh *muntah darah Apa yang kau lakukan bima

Hiks hiks maaf tuan maaf ini demi putri ku

Bahahaaahhaahhaha Lihat kau dikhianati oleh rekan mu

Ini bagus Ya benar benar bagus makanan ku jadi sedikit ada rasa

Ucap Mahesasura

Ah jadi begitu bim...bleugh demi putri mu ,Mati ditangan orang yang kupercaya

Maaf tuan hiiks hiiks

Jangan menangis laki laki tak boleh menangis

Hei apa kalian sudah selesai

Lupakanlah aku Remukan saja kalian berdua

Mahesasura Melancarkan Pukulan dahsyatnya yang telah diperkuat Sihir

Lalu rades Mendorong tubuh bima menjauh dari jangkauan serangan Mahesasura dan mengaktifkan sihir teleportasi untuk bima

Ekspresi wajah Rades Tersenyum lembut seperti ia sudah mengira hal ini

Tu tu Tuan Heueuegh

Butiran debu berterbangan diikuti dengan cipratan darah mewarnai panggung yang disebut medan tempur saat ini

Ada satu orang yang gagah berdiri dengan Rasa bangga Tapi...

Ia sudah tak sadar lagi,ia sudah terlelap di dalam Mimpi

Mahesasura tertawa melihat ini

Sem-Orang yang Hebat sekali

Tubuh mahesasura tiba tiba mengeluarkan Api

Tidak kumohon Paduka sekali lagi biar kan aku menikmati Ini sekali lagi

Ditengah ketidakjelasan ini mahesasura meronta ronta lalu berubah wujud menjadi sosok Iblis lalu ia Lenyap

Sudut pandang lain di waktu yang sama

Ruang tahta raja

Kawasan sangkuriang

Hahaahaah kkuukukku Lihat itu Drama yang indah Kunamakan itu Drama klasikal 22 hahahha Tak kusangka benda yang ku beli dari pedagang aneh dengan harga 666 koin emas bisa memberi ku kemudahan

Ahh malam ini akan segera berakhir tinggal beberapa jam lagi

Sedikit pembersihan lagi di Daerah itu Tapi tak usah khawatir Kawan lama ku akan membuat Malam ini sempurna

Ya aku sudah tak sabar ia akan beraksi lagi

Hahahaahahaah.

Ditempat lain

Negari 1001 arwah

Ruang agung raja iblis

...........

Paduka Mohon maaf tapi hamba heran apa yang paduka lakukan di Negara manusia ditimur ?

Hmm Ia meletakkan pena nya

Apa ya umm ahh aku menjual salah satu karya lamaku

Apa itu tidak apa paduka ?

Yahh tadinya itu untuk mahesasura karena ia senang sekali bertarung jadi aku dapat ide bagaimana kalau kau bertarung dengan dirimu sendiri dan beberapa rekanmu begitulah yang aku sampaikan

Namun mahesasura meledek ku dan secara tak sengaja aku menghilangkan separuh mukanya

Ia pun kesakitan dan meronta ronta minta disembuhkan...........

Ke Raja roh

Keuuhh sialan

Kenapa cerita ku selalu tragis haah

Matanya mulai berkaca kaca

Berulang kali ia mengusap usap matanya tapi malah menyebabkan mata nya berdarah karena kekuatan nya yang kuat

Oh tidak paduka mulai bersedih aku harus menghiburnya

Maaf paduka hamba sudah mengungkit masa lalu paduka hamba sudah lancang izinkan nyawa hamba mu ini sebagai Sapu tangan untuk menghilangkan air mata suci paduka

Huuuh?

Ada apa si denganmu sudah lah aku tak bersedih aku hanya akting

Huuh ?

Huh?

Lupakanlah yang terpenting aku dapat ini lihat lihat menunjukkan 666 koin emas miliknya

Oh ya nanti kita akan ke wilayah itu jadi persiapkan dirimu

Baik paduka

avataravatar
Next chapter