webnovel

Peta Berharga

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

Aliran sungai yang lamban, cacing tanah dengan tenang minum air, ditubuhnya yang besar penuh dengan gantungan botol-botol dan kendi.

Mo Yanyu duduk di atas tandu yang ada di tubuh cacing tanah, tangannya sedang memainkan sebuah peluru asap biru dan kelihatan seperti sedang melamun.

Selama dua hari ini, bayangan Shi Yan sering muncul di dalam otaknya dan sama sekali tidak bisa menghilang. Setiap kali dia memikirkan mata Shi Yan yang penuh dengan hasrat, dia menjadi sangat susah untuk makan dan tidur dengan tenang. Dia sangat ingin menangkap Shi Yan lalu menguliti dan mematahkan tulangnya barulah dia bisa merasa puas.

Dikarenakan kematian Kalu, budak obat yang yang mengikuti mereka selama perjalanan ini sudah tidak berguna lagi maka dia melepaskan mereka.

Yang masih bersamanya sekarang hanyalah sebelas Ksatria keluarga Mo yang berada di level bawaan lahir. Pasukan seperti ini tidak cukup untuk membantu Mo Yanyu mencari jejak Shi Yan. Mo Yanyu hanya bisa menunggu prajurit bantuan dari keluarganya datang.

Sebuah cahaya biru tiba-tiba terlihat dari atas langit sejauh lima mil, cahaya biru itu dikelilingi kabut lalu pelan-pelan menyebar.

"Akhirnya datang!" Ekspresi Mo Yanyu penuh dengan rasa antusias, lalu buru-buru menembakkan peluru asap biru yang ada di tangannya ke arah langit. Cahaya biru yang sama meledak di atas kepalanya.

Ksatria yang berada di samping cacing tanah, seluruh wajah mereka penuh dengan kegembiraan. Mereka menggosok kedua tangan mereka, bersiap-siap untuk melakukan upaya habis-habisan.

Tidak sampai lima belas menit, bayangan tiga orang dari kejauhan terbang kemari. Seorang pemimpinnya dengan jenggot panjang yang berkibar, ujung bibirnya tampak senyuman yang terlihat biasa saja, dengan cepat dia sampai di samping Mo Yanyu lalu dengan suara yang keras tertawa dan berkata: "Di mana guru Kalu?"

"Paman ke-tiga, guru Kalu sudah mati." Mo Yanyu menjelaskan: "Ketika dalam perjalanan kita bertemu dengan pencuri kecil, pencuri itu berada di level setelah kelahiran tetapi entah memakai cara seperti apa dia memutuskan kepala guru Kalu."

Rona wajah Mo Chaoge berubah, ekspresinya tiba-tiba menjadi suram, "Apa kamu mendapatkan barang-barang yang ada di tubuh Kalu?"

Mo Yanyu menggelengkan kepalanya, "Barang-barangnya juga dibawa pergi oleh bocah itu."

"Dasar bodoh!"

Mo Chaoge memaki dengan nada rendah, rona wajahnya terlihat gelap, dengan nada yang dingin mendengus lalu berkata: "Kami mendapat kabar, Kalu mencuri sebuah lukisan 'Pintu Langit' yang belum sempurna dari tangan gurunya, sekarang gurunya Mu Xun sedang mencari dia kemana-mana, itu semua demi mendapatkan kembali lukisan itu. Dengar-dengar 'Pintu Langit' yang merupakan peta menuju 'Daratan Dewa' di dalamnya tersimpan jurus dari level spiritual hingga level suci, oleh karena itu aku segera membawa dua orang pengikut saat buru-buru datang kemari, semuanya demi mendapatkan lukisan itu, dan kamu sama sekali tidak menjaganya dengan baik! Benar-benar bodoh!"

"Apa?" Wajah Mo Yanyu penuh dengan rasa terkejut, "Bagaimana mungkin hal ini bisa terjadi?"

"Jika bukan karena dia mencuri lukisan berharga dari gurunya, mana mungkin Kalu setuju untuk pergi bersamamu meninggalkan lembah raja obat? Kamu kira Kalu menginginkan kekayaan keluarga Mo? Humph, dia hanya takut dibunuh oleh Mu Xun, makanya dia ingin melarikan diri ke Shang Meng untuk menghindari bahaya."

Wajah Mo Chaoge terlihat suram, lalu dengan pelan berkata: "Jelaskan masalahnya dengan terperinci. Bocah itu pasti masih ada di hutan You'an, kita harus segera mencari dia! Lukisan berharga ini sangat penting, keluarga Mo harus bisa mendapatkannya!"

Mo Yanyu juga menyadari pentingnya hal ini, selain dari Shi Yan yang menghina dia dua kali, Mo Yanyu memberitahu situasi sebenarnya dengan detail, sama sekali tidak ketinggalan apapun.

"Bodoh!" Mo Chaoge memaki sekali lagi lalu dengan marah berkata: "Lalu kamu tidak mengejarnya? Bocah itu hanya berada di level setelah kelahiran, tidak peduli dia menggunakan cara apapun untuk membunuh Kalu dia juga pasti mendapat luka yang tidak sedikit, siapa tahu lukanya sangat parah. Jika kamu mengejarnya pasti akan dengan mudah membunuhnya! Benar-benar bodoh!"

"Aku hanya takut kehilangan lebih besar…." Mo Yanyu dengan malu menundukkan kepalanya.

"Bocah itu hanya berada di level setelah kelahiran, kamu bahkan takut kepadanya?" Mo Chaoge menghentakkan kakinya ke tanah saking marahnya, "kamu benar-benar menyia-nyiakan semua kekayaan keluarga Mo! Kenapa masih bengong, cepat tunjukkan jalannya kepadaku! Kamu! Kamu! Kamu! Bawa cacing tanah mengikuti jalan aman kembali ke Shang Meng, sisanya ikuti aku untuk mencari bocah itu!"

  ...

Mereka mengejar Shi Yan selama dua hari, tetapi mereka sama sekali tidak melihat ada bayangan orang.

Dibawah sinar bulan yang sejuk, Shi Yan bersandar di sebuah pohon. Dia mengerutkan alisnya untuk sementara menyingkirkan pikiran untuk mengejar mereka.

Dari belakangnya dia menurunkan ransel Kalu, lalu membuka ransel dan kemudian melihat barang-barang yang ada di dalam lalu bengong.

Di dalamnya ada sebuah gulungan buku racun, beberapa botol obat racun, dua buku jurus level biasa yang dibagi menjadi "Perisai Cahaya Gelap" dan "Teknik Kegelapan".

Selain itu hanya tersisa sebuah lukisan belum sempurna yang berwarna kuning, dalam lukisan belum sempurna itu tergambar dua buah puncak gunung, selama dua hari ini Shi Yan sudah melihat lukisan itu, tetapi dia tidak bisa melihat ada sesuatu yang lain dari gambar itu dan juga sama sekali tidak berpikir lebih banyak.

Dari Kedua buku jurus itu, untuk melatih jurus "Teknik Kegelapan" butuh mengumpulkan energy kegelapan. Shi Yan memikirkannya selama dua hari, juga tidak tahu bagaimana untuk mencari energi kegelapan, oleh karena itu dia sama sekali tidak mau repot memikirkannya.

Tetapi untuk melatih "Perisai Cahaya Gelap" tidak perlu menggunakan apapun, hanya perlu mengikuti gambaran otot lalu menggerakan inti energi maka dia sudah bisa melatihnya.

Shi Yan mengeluarkan jurus "Perisai cahaya gelap" dari dalam ransel. Dia menutup matanya dan mengingat jurus itu ke dalam otaknya, lalu mencoba melatih jurus tersebut.

 "Perisai cahaya gelap" adalah sebuah jurus penahan, dengan menggunakan inti energi yang ada di dalam tubuh keluar menjadi satu lapisan cahaya gelap, sehingga bisa menahan serangan dari musuh. "Perisai cahaya gelap" merupakan jurus level biasa, untuk melatihnya tidak perlu apapun, hanya perlu menggerakkan inti energi di dalam tubuh.

Shi Yan kembali menyimpan ransel, lalu mengamati sekelilingnya. Diam-diam naik ke atas phon yang ada di belakangnya lalu menyembunyikan dirinya di dedaunan pohon yang lebat itu baru mulai berlatih "Perisai cahaya gelap".

Ketika Shi Yan memasuki level bawaan lahir, seluruh otot yang di dalam tubuhnya sudah terbuka seluruhnya. Dia hanya perlu memusatkan pikirannya, inti energi kemudian bergerak di dalam ototnya.

Shi Yan menutup matanya dan memusatkan pikirannya. Mengikuti gambaran otot "Perisai cahaya gelap", diam-diam melatih inti energinya.

inti energi mengalir di dalam tubuh Shi Yan, dia dengan hati-hati mengontrolnya, lalu tiba-tiba mempercepat gerakan aliran inti energinya.

Cahaya gelap yang samar-samar keluar dari dalam tubuhnya. Cahaya gelap itu sangat gelap dan terlihat lembut, dengan pelan membentuk sebuah gambaran sayap jangkrik dan membungkus tubuhnya.

Hati Shi Yan merasa tenang, dia tahu arah latihannya sudah benar. Kemudian dia kembali menambah kecepatan inti energinya.

Cahaya gelap yang keluar dari tubuhnya, pelan-pelan memanjang, awalnya yang hanya setengah meter sekarang bertambah menjadi satu meter, sama seperti "Perisai cahaya gelap" milik Kalu.

Beberapa saat kemudian, Shi Yan dengan ringan mengeluarkan nafas, inti energi yang ada di dalam tubuhnya sudah memutar sebanyak enam siklus Zhou Tian besar. Shi Yan pelan-pelan membuka kedua matanya.

Sukses besar!

Shi Yan tertawa, menyadari jurus "Perisai Cahaya Gelap" ini jika dilatih ternyata tidak begitu sulit.

Ini baru satu malam, dia sudah menggenggam inti penting dari jurus ini, selanjutnya jika inti energinya bertambah, hanya perlu memutar inti energi dengan cepat, maka bisa membuat pertahanan "Perisai Cahaya Gelap" ini semakin lama semakin kuat.

Shi Yan mengangkat kepala dan memandangi langit, dia menyadari bulan sudah bersembunyi, sepertinya langit akan segera terang.

Shi Yan tidak buru-buru meninggalkan tempat itu, dia hanya menenangkan pikirannya, kemudian menggerakkan inti energi yang ada di dalam tubuhnya, menggerakkan inti energi itu ke arah lengannya. Ketika inti energi itu menyentuh titik akupuntur yang pertama, pikiran dalam hati Shi Yan tiba-tiba bergerak, inti energi yang ada di titik akupunturnya kembali bergerak memutar.

Beberapa saat kemudian, Shi Yan mengubah pikirannya, inti energi itu mengalir terbalik, terasa rasa sakit seperti terkoyak dari arah ototnya!

Ini adalah tanda-tanda ketika sedang melatih jurus "Amukan".

Menahan rasa sakit yang ada di lengannya, Shi Yan menggertakkan giginya, melanjutkan menggerakkan inti energinya.

Daging yang ada di tangan kirinya kembali menyusut, pelan-pelan menjadi kurus kering, kabut putih samar-samar, pelan-pelan keluar dari tangan kirinya…

Di dalam kabut putih tersembunyi emosi negatif ketakutan, kejam dan ganas, dan putus asa. Ada sebuah kekuatan aneh yang menyihir hati orang. Semua emosi negatif ini berasal dari titik akupuntur yang ada di tangan kirinya, sementara semuanya berkumpul di dalam kabut putih, jika dia bertarung dengan orang, bisa segera keluar dari dalam tangannya.

Matahari menggantung tinggi di atas langit.

Di dalam dedaunan pohon, tubuh Shi Yan penuh dengan keringat, kedua bola matanya tajam seperti pisau, lalu menatap tangan kirinya. Di bawah pandangan matanya, kabut samar-samar yang ada di tangan kirinya, penuh dengan kekuatan jahat. Seperti iblis jahat yang menyelimuti tangannya, dan itu membuatnya merasakan hasrat haus darah yang tidak bisa terpuaskan.

Menarik nafas dalam-dalam, lalu mengontrol hasrat yang ada di dalam hatinya, Shi Yan pelan-pelan memudarkan inti energi yang ada di tangannya. Inti energi sedikit demi sedikit masuk ke dalam perutnya. Tangannya perlahan-lahan kembali normal, kabut putih yang berada di tangannya masuk ke dalam otot dan menuju titik akupunturnya, lalu menghilang tanpa jejak.

Tanpa tenaga, Shi Yan bersandar ke dahan pohon, wajahnya terlihat pucat, dalam hati merasa rumit.

Jurus "Amukan" ini, bisa menggerakkan emosi negatif yang ada didalam titik akupunturnya. Tetapi kekuatan dari emosi negatif itu juga bisa mengganggu pikirannya. Jurus ini merupakan pedang bermata dua, ketika membunuh musuh, juga bisa membuat dia kehilangan akal sehat, kekuatan "Amukan" sangat mengerikan dan juga sangat membahayakan.

Tetapi, ketika dia mengingat jurus tersebut bisa ditahan oleh "Perisai cahaya gelap" milik Kalu, lalu kondisi aneh ketika emosi negatif itu masuk ke dalam otak Kalu, Shi Yan kemudian memutuskan, dia harus segera melatih jurus jahat tersebut hingga ke seluruh tubuhnya. Dia ingin melihat tubuhnya bisa memiliki perubahan seperti apa jika kekuatan emosi negatif yang berada di titik akupuntur di seluruh tubuhnya itu bisa dikontrol.

Shi Yan diam-diam merasa, ketika dia sudah melatih tingkat pertama jurus "Amukan", pasti akan terjadi perubahan besar pada tubuhnya, mungkin saja kekuatan asli dalam tubuhnya akan bertambah dua kali lipat dalam sekejap.

Dari tempat yang tidak jauh, terdengar suara tubuh yang terbang di udara.

Shi Yan mengerutkan keningnya, diam-diam menyembunyikan aura tubuhnya, bahkan inti energi yang ada di dalam tubuhnya ikut berhenti. Diam-diam dia melihat ke arah bawah.

Tidak beberapa lama kemudian, tujuh orang dengan pakaian berwarna abu-abu, memakai topeng yang berwarna putih pucat, dengan cepat berhenti di bawah pohon tempat Shi Yan berada, seperti sedang menunggu sesuatu.

Di bahu ketujuh orang tersebut, ada enam orang tersulam simbol bintang berwarna perak, satu orang dengan simbol berwarna bulan perak.

Suara yang aneh terdengar dari hutan yang ada di depan, suara itu seperti suara sinyal orang yang sedang berkomunikasi.

Di bawah pohon, Pria kurus dengan baju abu-abu, di baju bagian bahunya tersulam pola bulan perak, mata di bawah topeng itu dingin dan suram. Dia terlihat diam selama lima detik, lalu dengan suara yang dingin berkata : "Di lembah terpencil yang berjarak dua puluh mil dari sini, utusan kita sudah mengawasi mereka, cepat kejar mereka!"

Satu grup yang terdiri dari tujuh orang buru-buru melewatinya.

Ketika ketujuh orang itu sudah pergi selama beberapa saat, Shi Yan baru keluar dari dalam dedaunan pohon, wajahnya terlihat suram dan ragu-ragu sejenak. Dia turun dari pohon, lalu diam-diam mengikuti mereka.

  ...

Next chapter