1 Mengenali Orang yang Salah

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

Muse adalah bar bintang lima yang pamornya tak tertandingi di kota Nande. Dekorasinya mewah dan berkelas atas, tempat itu juga dilengkapi dengan lampu-lampu berkelap-kelip yang meresap keanggunan dekaden[1]1. Sorot lampunya yang berubah-ubah dan saling melebur, ditambah dengan suara musik yang memekakkan telinga, seolah mengetuk saraf semua orang yang mendengarnya.

Wen Xiangyang telah menenggak begitu banyak bir. Kedua matanya perlahan memandang ke sekeliling bar. Kemudian, ia berjalan menuju meja bartender dan duduk di sana.

"Hei, bro. Aku ingin menanyakan sesuatu padamu. Apakah di sini ada pria yang berpenampilan menarik, memiliki kemampuan bela diri yang hebat, tampan, dan memiliki sifat yang baik?" tanya Wen Xiangyang kepada bartender di sana. "Uang atau apapun, semuanya bukan masalah bagiku. Yang terpenting, aku ingin pria terbaik, terutama yang jago seni bela diri. Apa kau tahu orangnya?"

Bartender itu menatap Wen Xiangyang. Di bar ini, banyak wanita-wanita silih berganti. Namun, tidak banyak wanita mencari pria seperti itu.

Wen Xiangyang menggelengkan kepalanya. Lalu, ia mengibaskan tangannya di depan bartender. "Hei, hei, bro. Bangun. Bangun, aku bertanya padamu!"

Bartender itu masih tersenyum sambil menjawab, "Kau naik dari sini ke lantai tiga. Di sana ada area VIP."

Wen Xiangyang memandang ke arah pintu masuk tangga, kemudian ia bergegas berdiri. Ia mengenakan kembali sepatu hak setinggi puluhan sentimeter, lalu berjalan menuju pintu masuk tangga. Tak lupa, ia memberikan kecup jauh kepada bartender itu sebelum naik ke atas.

"Terima kasih! Jika aku menemukan kepuasan di sana, setelah turun aku akan mengundangmu untuk minum. Bye!"

Ayah Wen Xiangyang yang brengsek ingin menikahkannya dengan seorang pria berusia enam puluh tahun tanpa persetujuannya sendiri. Parahnya, pernikahan itu rencananya akan dilaksanakan bulan depan. Alasan Wen Xiangyang datang kesini malam ini ialah untuk membuat foto rekayasa untuk diperlihatkan pada mereka!

Wen Xiangyang mengikuti seorang wanita berpenampilan modis yang turut pergi ke lantai tiga. Ini adalah kali pertamanya ia datang ke tempat itu. Ia bisa melihat banyak pria tampan dan perkasa dibawa oleh wanita-wanita untuk masuk ke dalam ruangan. Bahkan, beberapa dari mereka mulai melakukan sesuatu yang membuatnya tidak berani melihatnya.

Wen Xiangyang terbelalak, seakan ia baru saja menemukan dunia baru. Matanya berkilat-kilat kagum begitu ia melihat ke sekelilingnya. Kemudian, pandangannya tiba-tiba tertarik oleh sosok pria di poster yang menempel di dinding.

Poster itu memperlihatkan seorang pria yang hanya mengenakan celana dalam yang begitu ketat. Tubuhnya ramping dan perutnya begitu sempurna. Ia berpose sedikit menengadah, memamerkan wajah mulus tanpa cacat sedikit pun, tak ubahnya patung yang dipahat sempurna. Terutama, bagian matanya yang terlihat tajam dan dingin. Pria itu memancarkan pesona yang begitu luar biasa. Bahkan, meski hanya terpampang di sebuah poster, semua orang pasti merasa terpesona seakan ditatap langsung olehnya.

Inilah pria terbaik dari yang terbaik! batin Wen Xiangyang langsung bersemangat. Ia segera mengulurkan tangannya dan meraih seorang pria yang melintas di dekatnya untuk bertanya, "Hei, hei. Siapa nama pria ini? Aku ingin memesannya! Hanya dia!"

Pria yang ditarik oleh Wen Xiangyang tampak kaget. Ia pun mengikuti garis pandang Wen Xiangyang dan melihat ke arah poster itu. Begitu melihat sosok pria di poster itu, ia mencoba untuk berbohong. Namun, telinganya keburu mendengar Wen Xiangyang berteriak kencang, "Itu dia! Itu dia!"

Wen Xiangyang melepaskan pria yang telah ditariknya tadi begitu ia melihat kemunculan pria yang dimaksudnya dari poster. Pria itu kini mengenakan jas. Dengan wajah yang begitu dingin, pria itu berlari tergesa-gesa.

Mu Lingqian baru saja keluar dari satu ruangan. Ia tertarik dengan suara jeritan itu. Ketika mengangkat kepala, dilihatnya seorang wanita yang mengenakan wig merah, berpakaian terbuka, dan memakai riasan tebal. Wanita itu melompat ke arahnya dengan penuh semangat.

Kenapa dia?

Mu Lingqian melihat wajah mungil itu dengan jelas. Tanpa sadar, ia mengernyitkan dahi hingga alisnya bertaut. Sementara itu, Wen Xiangyang sudah seperti gurita yang melilit tubuhnya dan bersiap menikamnya. Wen Xiangyang minum terlalu banyak bir sebelum datang ke sini. Tak ayal, saat ini ia sudah benar-benar mabuk. Wen Xiangyang tampak mengulurkan tangannya dan memukul-mukul dada Mu Lingqian. Ia menekan-nekan dada pria itu dua kali, lalu spontan melemparkan pujian.

"Ini… Oh! Ini benar-benar otot! Hei, tampan. Berapa tarifmu untuk semalam? Kau jago bela diri atau tidak? Jika iya, ikut saja denganku!"

---

Dari 15 Februari 2020, koin yang sudah digunakan untuk membeli buku yang tidak terpilih akan dikembalikan dalam waktu 30 hari. Perlu diperhatikan Fast Pass yang sudah digunakan tidak bisa dikembalikan.

Buku-buku yang terpilih untuk dilanjutkan akan memiliki tanda khusus di pojok sampul dalam 30 Hari untuk menunjukkan kelanjutannya.

Terimakasih atas pengertian Anda.

avataravatar
Next chapter