webnovel

Keinginan Kuat Memilikinya

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

Suhu yang begitu dingin sangat menusuk, bagai pedang tajam yang menembus jauh ke dalam hati Ye Erruo. Bahkan, bagaikan sabit kematian yang membelah untuk memisahkan jiwa dan raganya.

Di genangan darah, terdapat tubuh yang tergeletak hampir tak bernyawa. Tak jauh darinya, ada sepasang wanita dan pria yang berciuman dengan dalam.

***

Di dalam kamar yang menawan itu, terdapat tirai jendela mengayun dengan cantik tertiup angin. Terdapat pula sepatu yang tergeletak di lantai, dasi, ikat pinggang stoking, dan pakaian dalam yang berceceran.

"Anakku..." Ye Erruo terisak dalam tidurnya. Nampak air mata mengalir di sudut matanya.

Mo Jiangye yang belum sadar sepenuhnya, menatap orang yang tidur di pelukannya yang saat ini sedang menangis. Tangannya mengusap air mata wanita itu dengan kasar, lalu memeluk pinggangnya dengan erat. Seketika tangisnya terpecah dan terbangun.

Beberapa saat kemudian, Ye Erruo yang sudah lelah menangis kemudian berbaring dengan lembut di tubuh Mo Jiangye. Mo Jiangye memeluk lengannya, namun tetap tidak bisa rileks. Saat Mo Jiangye semakin erat memeluknya, segera terlintas di benaknya, bahwa ada sesuatu yang salah. Ia kemudian merasakan lemas karena rasa sakit di tubuhnya dan jatuh terhempas kembali ketika berusaha untuk bangkit.

"Mo Jiangye..." ucapnya dengan suara serak.

Mo Jiangye membalikkan badan, kemudian memegang dagu Ye Erruo. Selain itu, ia juga berkata dengan dingin, "Kamu ingin menikah dengan Lin Jingxuan? Aku beritahu kamu untuk tidak usah memikirkannya." Lalu, ia tersenyum sambil menyeringai, "Hari ini kita akan pergi untuk mengurus surat nikah." kata Mo Jiangye.

Mo Jiangye mendekatkan dirinya tepat di telinga Ye Erruo sambil menghembuskan napas, "Jika kamu tidak mau denganku, aku akan menidurimu sampai kamu mau." Setelah selesai berbicara, ia sama sekali tidak memberikan kesempatan Ye Erruo untuk berpikir. Walaupun ia tidak bisa mendapatkan hati Ye Erruo, ia akan tetap merebut Ye Erruo dan memberikan tanda di setiap inci kulitnya.

Mo Jiangye lalu berkata dengan kasar karena rasa sakit di hatinya, "Ye Erruo, kamu tidak akan bisa meninggalkanku selamanya. Selamanya, kamu akan menjadi milikku."

"Ber... Berarti kita harus menikah?" tanya Ye Erruo.

"Tentu saja." jawab Mo Jiangye.

Pada titik ini, Ye Erruo merasa bahwa Tuhan masih belum mengambil nyawanya, karena saat ini ia masih hidup. Peristiwa aneh yang pernah terjadi dalam hidupnya 5 tahun yang lalu. Rasanya seperti dirinya sedang dilahirkan kembali, padahal saat itu ia sudah berusia 22 tahun.

Dalam beberapa saat, Ye Errou teringat kata-kata dari sahabatnya yang bernama Gu Feirou. Ia teringat kalau sahabatnya itu pernah mengatakan, Aku ingin memberitahumu bahwa Jingxuan dari awal tidak ada perasaan padamu. Dari awal hingga akhir, orang yang dicintainya adalah aku. Jika bukan demi membunuh Mo Jiangye harus lewat perantara kamu, Jingxuan tidak akan pernah melirikmu! 

Dasar bodoh! Kenapa masih belum paham? Hei, Mo Jiangye berpikir bahwa dengan dia begitu berhati-hati maka tak ada orang lain yang bisa mendekatinya? Sayangnya dia memiliki kelemahan, yaitu wanita bodoh sepertimu. Orang yang memiliki kekuasaan dalam keluarga Lin harusnya adalah Lin Jingxuan. Kenapa menyuruhnya tanggung jawab atas anak yang tak jelas asal-usulnya? Setelah 3 tahun di keluarga Lin, sekarang adalah saatnya penyerahan hak kuasa, batin Ye Erruo.

Demi merebut kekuasaan, Lin Jingxuan bekerja sama dengan teman baik kekasihnya untuk menipu Ye Errou dalam waktu yang lama. Dan pada akhirnya Ye Erruo kehilangan anaknya.

Ye Erruo pernah melawan Mo Jiangye dan ingin pergi meninggalkannya. Ia sangat benci, karena Mo Jiangye begitu ingin menikahinya. Beberapa kali pula dengan konyolnya, Mo Jiangye juga ingin melepaskan anaknya. Ketika melihat orang-orang yang di sekitarnya pergi, ia akhirnya menoleh kepada Mo Jiangye.

"Mo Jiangye..." tutur Ye Erruo. Terlihat wajah hingga telinganya tiba-tiba memerah. Perasaan yang berbeda itu membuat tubuhnya bergairah. Terlalu banyak kenangan yang terlintas hingga pikirannya melayang lagi.

Dari kata-kata yang baru saja dikatakan Mo Jiangye, kalau tidak salah kemarin seharusnya menjadi hari dimana Ye Erruo diam-diam pergi untuk menerima surat pernikahan bersama Lin Jingxuan. Padahal itu adalah hari yang dinantikannya sejak lama. Hanya saja, saat mengurus surat pernikahan itu, di tengah perjalanan, Mo Jiangye menangkapnya kembali. Ia ingat dengan jelas, hari itu setelah Mo Jiangye membawanya kembali. Ia langsung diambil keperawananya dan dipaksa mengurus surat nikah dengannya.

Ye Erruo yang menatap Mo Jiangye dengan wajah merona, hal itu membuat Mo Jiangye mengerutkan kening sambil berkata dalam hati, Ia masih bisa sibuk berkeliaran dalam pikirannya?

Dengan ganas Mo Jiangye membuat tubuh Ye Erruo berbalik arah, ia memberikan hukuman pada Ye Erruo.

---

Dari 15 Februari 2020, koin yang sudah digunakan untuk membeli buku yang tidak terpilih akan dikembalikan dalam waktu 30 hari. Perlu diperhatikan Fast Pass yang sudah digunakan tidak bisa dikembalikan.

Buku-buku yang terpilih untuk dilanjutkan akan memiliki tanda khusus di pojok sampul dalam 30 Hari untuk menunjukkan kelanjutannya.

Terimakasih atas pengertian Anda.

Next chapter