44 Masak Bersama

Ana pun langsung menghentikan motornya tepat di depan Alvin yang nampak kedinginan.

"Alvin sejak kapan kamu disini?". Mendengar suara Ana, Alvin langsung menoleh menatap lega ke arah Ana. 

"Tadi sore pas pulang kantor saya langsung kesini". Mendengar itu tatapan Ana melunak pada Alvin. 

"Kamu sudah sholat magrib?".

"Iya sudah, tadi di masjid depan". jawab Alvin dengan sendu Karena kos Ana tidak jauh dari masjid jadi itu tidak masalah buat Alvin untuk tetap menunggu Ana. 

"Karena saya sudah melihatmu, maka saya akan segera pergi" ucap Alvin sambil berbalik membuka pintu mobilnya. 

"Apa kamu sudah makan?". tanya Ana tiba-tiba, dia benar-benar tidak tega mendengar Alvin yang sudah lama menunggu.

"Belum, tapi saya bisa makan di rumah". sahut Alvin sambil tersenyum karena senang Ana mulai memperhatikannya.

"Masuklah dulu saya akan buatkan makanan untukmu, dan sepertinya Mila juga ada di rumah, jadi tidak apa kamu bertamu". seru Ana sembari membuka gerbang setelah itu memasukkan motor nya ke halaman kos nya.

Mendengar ajakan Ana, Alvin langsung bersemangat dan tidak menyia-nyiakan kesempatan, entah kapan mood Ana akan berubah lagi. Alvin pun masuk ke kos Ana dengan sopan, tepat saat Mila yang lagi asyik nonton TV di sofa, melihat siapa yang datang Mila mendadak jadi canggung dan segera berlari ke kamarnya setelah menyapa Alvin.

"Duduklah dulu aku akan memasak untukmu". pinta Ana sambil melepas helm nya dan bergegas ke dapur namun yang tidak diketahuinya Alvin malah mengikutinya ke dapur, Ana berhenti dan berbalik menatap heran kearah Alvin.

"Kamu kenapa ikut kesini?".

"Aku mau membantumu biar cepat". jawab Alvin dengan tulus. 

Ana berfikir sejenak, menurutnya Alvin ada benarnya. Dengan dibantu Alvin setidaknya dia bisa menyelesaikan masakannya dengan cepat secara dia juga sangat lapar sebab di rumah Ibu nya tadi, dia tidak sempat makan apapun.

"Ok. Kamu bisa membantuku". Ana pun mengangguk dan mengijinkan Alvin membantu nya. Ketika Ana dan Alvin sibuk memasak di dapur, Mila keluar dari kamar dan matanya langsung disuguhkan oleh kekompakan itu.

"Sempurna. Mereka terlihat seperti pasangan yang saling melengkapi". Batin Mila seraya tersenyum riang. Setelah membatin Mila langsung mengambil gambar Ana dan Alvin dan mengirim nya ke WA Eza. 

"Bos, tidakkah kamu merasa iri dengan tampilan kasih sayang ini? kalau aku sih sangat cemburu". tulis Mila. Eza langsung membalas WA Mila kebetulan dia lagi bermain game jadi dia langsung tau ketika pesan masuk di WA.

"Aku akan membantumu". balas Eza. Mila merasa bingung dengan balasan Eza, karena tidak tahu mau berkata apa dia memilih untuk tidak melanjutkan chat nya lagi. Satu jam kemudian, semua makanan sudah tersaji diatas meja makan. Tepat saat itu terdengar suara bel berbunyi.

"Mila ada tamu tu, kamu bukain ya!". seru Ana sembari sibuk menata piring. Mila segera bangkit dari sofa dan langsung berlari membuka pintu. Setelah pintu terbuka Mila terkejut melihat lelaki yang berdiri di depannya.

"Bos kenapa kamu datang?".

"Ha ha ... Untuk membantumu lah, sekalian mencicipi makanan buatan kakak ipar". balas Eza dengan santai. Tanpa dipersilahkan masuk, Eza langsung masuk begitu saja dan segera hidungnya di manjakan dengan bau masakan, seketika itu dia mendadak lapar.

"Selamat malam kakak ipar, oh ya jangan repot-repot memaksaku untuk makan, tanpa dipaksapun aku pasti makan". Kata Eza dengan senyum jahil. 

Melihat kedatangan Eza, Ana dan Alvin mengerutkan keningnya.

"Siapa yang memintamu datang?". tanya Alvin heran. 

"Ha ... Haa.. kakak wajahmu tegang sekali, jelaslah aku datang karena diundang sama Mila". jawab Eza sambil melirik Mila. 

Mila terkejut dan bingung karena dia merasa tidak pernah mengundang bos nya. Ana menatap ke arah Mila, seketika itu Mila melambaikan kedua tangannya, dan Ana mengerti kalau Eza memang sengaja datang.

"Sudah ... Sudah jangan bicara lagi, mari kita makan bersama, kebetulan kami masak banyak". kata Ana sembari duduk di kursi nya.Mereka berempat pun makan malam bersama menikmati masakan Ana dan Alvin dengan gembira. 

Malam itu Ana dan Alvin seperti pasangan normal kembali meskipun Ana masih terlihat canggung dan ada kekhawatiran di raut wajahnya. 

Pagi selanjutnya

Di kantor pusat MH Grup, semua orang tiba-tiba memberi ucapan selamat pada Alvin, ketika dia sampai kantor, mereka bermaksud menjilat bos nya dengan memberikan ucapan selamat. 

Mendengar itu Alvin menjadi bingung, dia memanggil Dimas dan bertanya

"Apa yang terjadi?". 

Dimas menjulurkan tab nya untuk memperlihatkan kepada bosnya berita hangat yang baru beredar. Ekspresi Alvin berubah gelap, tatapan nya buas dan tiba-tiba ruangan itu menjadi dingin, Dimas menjadi merinding dibuatnya. 

"Hapus pengumuman ini, dan katakan kepada semua staf kalau mereka harus lembur malam ini, dan tidak ada bonus bulan ini untuk mereka!". seru Alvin dengan tegas.

Dimas mulai tidak mengerti kenapa bosnya mendadak menjadi buas dan kejam. Bukankah harusnya bosnya senang dan melipat gandakan bonus mereka karena sebentar lagi dia akan bertunangan.

"Aahhh ... Aku bingung ... ". Batin Dimas.

Setelah sibuk dengan Pikirannya Dimas hanya mengangguk dan segera keluar ruangan, dengan cepat dia meminta tim humas untuk menghapus berita itu, dan tentunya dengan berat hati dia memberikan kabar buruk itu kepada semua pekerja, sontak mereka merasa bingung dan tidak terima, tapi mereka tidak bisa berbuat apa-apa.

avataravatar
Next chapter