Citra mencibir tanpa henti, "Kamu sangat ingin melakukan itu, kan? Siapa tahu bahwa saat aku tidur, kamu tidak bisa menahan diri dan benar-benar menyerangku lagi?"
Begitu kalimat Citra selesai, lengan Satya menegang. "Aku tidak akan menyentuhmu lagi." Suaranya menjadi lebih lembut, jelas berusaha membujuknya, "Jika kamu tidak menyukainya, hal seperti itu barusan itu tidak akan terjadi lagi. Citra, jangan pergi."
Citra menggigit bibirnya, hatinya sakit. "Kalau begitu jangan sentuh aku."
Pria di belakangnya terdiam beberapa saat, lalu menjawab dengan enggan, "Baiklah." Dia setuju, tapi lengannya yang memeluk pinggang Citra masih belum lepas.
Citra menoleh untuk menatapnya, "Apakah kamu tidak akan melepas tanganmu ini dari pinggangku?"
Satya mengangguk lagi seperti kucing yang patuh, kemudian melepaskannya. Tapi dia masih menatapnya dengan erat, seolah takut Citra akan bangun dari tempat tidur dan pergi lagi.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com