3 3. Namanya Bedul

Sepanjang jalan pulang aku membayangkan wajah tampan pemuda yang ku tahu namanya dari Mia bernama Abdul, kenapa aku tahu namanya dari Mia? itu karena aku belum sempat berkenalan dengannya.

Senyuman tak pernah bisa lepas dari bibir ini, apalagi saat aku kemaren sempat duet nyanyi bertiga bareng Abdul dan Mia di acara resepsi sepupuku, sebenarnya aku nggak nyanyi hanya ikut bergoyang sedikit diatas panggung, itu saja karena Mia yang menarik tanganku ke atas panggung.

Karena lelah dan capek akupun tidur di dalam mobil hingga tanpa terasa kami sudah sampai di dalam rumah.

Saat masuk ke rumah hape aku berbunyi, dan waktu aku melihat layar benda pipihku disitu ada notif SMS, dalam hati aku tersenyum di jaman kayak gini kok masih ada ya orang memakai aplikasi sms, bukannya Sekarang jamannya orang pakai BB dan FB dalam hati.

[Assalamualaikum Mon? (Panggilan akrabku) kamu sudah sampai belum? by: bedul] itu isi sms nya.

Bedul? siapa bedul bisikku dalam hati.

[Waalaykummussalam ... Alhamdulillah aku sudah sampai di rumah] aku membalas sms bedul se perlunya.

[Syukurlah.., selamat istirahat ya!"] balasnya lagi.

[Terimakasih]

Jiwa kepoku berteriak penasaran dengan siapa bedul itu, aku mengingat ingat semua yang ada di rumah macan kemaren, seminggu disana otomatis aku banyak berkenalan dengan orang sana, tapi setelah ku ingat rasanya tak ada yang bernama bedul.

Akhirnya aku caring ke BB Mia.

[Ya.., disitu ada yang namanya bedul nggak sih?] Kataku.

[Bedul..? nggak ada namanya bedul, kalau Abdul ada, memang kenapa?]

[Enggak ada apa-apa cuma penasaran aja ini ada orang SMS aku ngakunya bernama bedul]

[Oowh.., pengagum rahasia mu kali Mon!]

[Ya sudah ya aku mau mandi dan istirahat dulu nich, gerah banget] balasku.

[Okey]

Sejak SMS itu aku sering berkirim kabar dengan si bedul, makin hari makin akrab dan aku merasa nyaman dengan dia, bedul anaknya perhatian, humoris, selalu ada waktu untuk membalas sms dariku, sampai akrabnya setiap aku mau pergi kemanapun aku pamitan sama dia.

Setiap pagi bedul selalu membangunkan aku tidur, menyuruh aku sholat subuh, dan sebelum rutinitas ngajar di mulai bedul selalu meneleponku, bahkan kadang dia ingin mendengar bagaimana cara aku mengajar.

Tak terasa satu tahun sudah persahabatan kami lewat hape kami jalani dengan baik dan nyaman, namun aku sama sekali belum pernah tahu siapa dia dan rupanya, akhirnya di suatu hari aku bertanya apakah dia punya BB atau FB, jawabnya dia punya FB aja, dan kami bertukar nama fb, aku langsung membuka kolom pencarian mencari alamat FB yang dia beri dan langsung ku kirim pertemanan.

Saat dia mengkonfirmasi pertemanan aku, buru-buru aku melihat foto dalam galeri FB nya, dan ya ampun ternyata bedul teman ngobrol di sms itu Abdul.

Laki-laki berwajah tampan yang dulu pernah membuat jantungku berdegup kencang itu.

Setelah kami berteman di FB kami semakin akrab, hingga di tanggal 26 September tahun 2016 Abdul menembakku, sontan aku terima cintanya sebab disamping aku sudah nyaman bersamanya aku juga mencintainya.

Aku rasa semua orang akan jatuh cinta pada Abdul, sebab bila dilihat dari fisiknya dia sempurna, apalagi dilihat dari sifatnya, cara dia bersikap selama 2 tahun kami bersahabat dia adalah sosok laki-laki yang sempurna.

Aku merasa Abdul adalah pria yang paling sempurna yang selama ini aku kenal, dia adalah tipe pendengar yang baik, dan sosok pria yang suka memanjakan pasangannya.

Meskipun kami bersahabat lewat udara namun rasanya dia sangat dekat, sebab setiap hari kami berbagi kabar, dari bangun tidur hingga tidur lagi kami masih tetap berbagi cerita.

Selama dua tahun ini kami belum pernah bertemu, kecuali saat pernikahan sepupuku dulu.

avataravatar