1 Sudut Kamar

Aroma khas dari wewangian parfum ruangan begitu menyengat, Ia yang sedang duduk termenung masih sempat menghirup aroma wangi itu hingga larut dalam khayalan nya. Ia seorang gadis remaja berusia 21 tahun bernama Shenna Mistin yang merasa diri nya hanya hidup seorang diri didunia ini.

Masih dengan sosok yang sama setiap rembulan datang ia bukanlah Shenna yang sebenarnya, mengurung diri dan menyendiri didalam ruangan kecil dari beberapa ruangan yang ada dirumah nya. Sedikit menepi dari tempat biasa nya kini ia mulai menyudutkan diri dengan sahabat pena nya yang tergeletak begitu saja diatas meja. Menangis adalah cara ampuh untuk mengeluarkan semua beban yang ada didalam pikiran nya walaupun hanya sementara tetapi itu bisa membuat dirin nya jauh lebih tenang. Sahabat pena nya sedang menari nari diatas kertas kosong berwarna putih dengan diiringi instrumen yang menyedihkan, tangan kiri nya perlahan mulai menyapu air mata yang tidak dipikirkan kapan terjatuhnya.

"Aaaaaa... teriak histeris keluar dari mulut nya dengan cucuran air mata yang begitu banyak tertumpah begitu saja berserakan diatas kertas putih itu. Tangan nya bergetar seperti menggigil, tatapan nya sangat kosong "gadis malang yang hanya hidup sebatang kara" ucapnya pelan sambil tertawa kecil dengan cucuran air mata. "Tutt..tutt..bunyi dering handphone nya mengusik sosok jahat yang ada didalam diri. Pesan singkat dari Micheal seorang pria yang kini sedang dekat dengan Shenna, "apa kau baik-baik saja Shen? aku mengkhawatirkan mu, ucap Micheal dari balik handphone nya. Sambil mengusap air mata ia mengatakan bahwa diri nya baik-baik saja "tidak perlu mengkhawatirkan aku Mic" ucap nya. "halo Shen.. Shen Shen, suara itu berkali kali terdengar dari handphone milik nya. "maaf kan aku Mic, ucap nya lirih sambil mencoba mematikan handphone".

avataravatar