3 Bejana Kehidupan (2)

sang utusan dan pengikutnya pun pergi meninggalkan kerajaan. sang raja sudah putus asa dan panik akan kabar dari Tuhan tersebut, dia berfikir bagaimana bisa putra satu satunya adalah orang yang diancam oleh tuhan.

dia kenal betul putranya dia suka memberi, menolong,dan baik kepada orang sedari kecil. bahkan saat ia pertama kali masuk ke wilayah politik kerajaan ini pada umur 15 tahun dia selalu membagi bagikan harta dan makanan kepada penduduknya.

sang raja kebingungan di singgasananya dia pun memanggil tangannya sang Duke dan menceritakan keseluruhannya.

"maka, janganlah turun tahta" tanggapan Duke

raja semakin kaget dengan tanggapannya, keringat bercucuran di keningnya dan jarinya tak bisa berhenti mengdetak kan.

"Raja ku, 40 tahun hidup ku sudah ku berikan pada mu dan kerajaan. jika memang aku harus memberikan sepenuhnya maka akan ku berikan."

"cepat atau lambat aku akan mati Duke, tuan itu menyampaikan aku harus menurunkan tahta kepada orang lain. lalu apa yang terjadi jika aku tidak bisa mencari orang yang tepat sebelum aku mati?"

"maka kau sudah memenuhi pesan Tuhan yang mulia." sang Duke menjawab

"aku tidak tau. kenapa anak ku, Julius kedua bisa dimusuhi oleh tuhan?"

"maafkan aku jika lancang, tapi aku memang tidak suka dengan anak mu.

sikapnya kepada orang yang di bawahnya, membuat ku jiji dan tidak nyaman." jawab Duke

"maksud mu?" sang raja bertanya dengan lantang

"maaf sekali lagi yang mulia, tapi putra mu seringkali menggunakan kekayaan untuk memuaskan dirinya. pujian dan sanjungan adalah makanan sehari hari yang dia cari."

akhirnya raja terdiam, dia berfikir keras dan terus memikirkan solusi apa yang harus ia lakukan.

6 bulan berlalu dan ulang tahun raja pun tiba,

pesta besar diadakan untuk mensyukuri kesejahteraan raja dan kerajaan.sang pangeran terlihat menggunakan setelan biru dengan kerah hitam, sungguh gagah kata penduduk. dia melambai lambai dan memberikan senyuman manisnya kepada mereka.

sang raja memakai setelan dan jubah merah dan mahkotanya dan duduk di singgasana.

waktu pidato pun tiba, seluruh penduduk dan bangsawan yang sedang makan itu pun diam dan melihat kearah raja.

"rakyat ku, sudah tiba umur ku di 80 tahun.

seperti yang kalian bisa lihat, tidak ada yang berubah dari ku kecuali sakit punggung ini."

semua orang tertawa

"haha, sudah sudah

seperti yang kalian ketahui umur ku dan kerajaan ini sudah merupakan anugrah yang hebat dari Tuhan.

Dan 6 bulan lalu, anugrah ini semakin dimuliakan olehnya dengan mengirim seorang utusannya kepada kita.

Dan maka dari itu aku, Julius D'crox akan meneruskan takhta ini...

hingga akhir hayat ku."

semua orang terdiam, mereka mungkin tidak tega bahwa raja yang hebat ini tidak mendapatkan sisa waktu istirahatbya dengan tenang.

terlihat muka mereka khawatir dan cemas, mengkhawatirkan sang raja.

Julius, anaknya tidak demikian.

mukanya memerah dan tangannya mengepal keras. dia berfikir apa raja tidak sayang dengan putranya? apa dia tidak cukup baik?. 30 tahun kehidupannya dia habiskan untuk mensejahterakan kerajaan, dan dia masih belum cukup baik untuk menjadi raja?

"kau renggut masa remaja ku, kau renggut kesenangan ku dan aku tidak bisa menjadi raja?" fikir nya

sang Duke tersenyum setelah melihat ekspresi sang pangeran. dia pun akhirnya berdiri mengangkat gelasnya dan bersorak

"Panjang umur raja"

sontak semua ikut bersorak , serentak raja dan Duke kembali ketempatnya.

pesta itu diadakan 7 hari 6 malam. malam setelah pesta berakhir sang raja pun mati ditempat tidurnya.

seluruh kerjaan bersedih akan kepergiannya akibatnya 2 bulan kekuasaan kosong karena kesedihan.

tak lama, Julius kedua diangkat menjadi raja diumurnya yang ke55,rakyat dan kerajaan bersorak riya bahwa raja idaman akhirnya tiba.

selang beberapa tahun Julius merencanakan untuk menguasai semua dataran di barat.

pasukan dikerahkan, makanan di siapkan, pajak di naikkan sekejap kerajaan yang makmur itu berubah menjadi pasar gelandangan.

10 tahun kemudian sang Duke pun mati karena usianya, dan kemenangan hampir di raih kerajaan.

10 tahun butuh 10 tahun untuk menaklukkan separuh daratan. jika bukan karena Duke, utusan dan kerajaan sialan itu aku pasti bisa dengan mudah menguasai 1 benua. di tambah sekarang orang tu itu sudah mati tetapi meninggalkan banyak pekerjaan yang seharusnya cepat diselesaikan, kenapa semua tidak pernah mematuhi perkataan ku

akulah yang terhebat d dunia ini, akulah sang penyelamat dan penyebar kasih sayang aku Julius kedua. fikir sang raja

tiba tiba sang raja pun menyadari sumber kekuatan kerajaan lawannya. "ya, utusan itu pasti penyebabnya".

tak lama dikirimlaj pasukan dan pembunuh untuk menangkap utusan tersebut. taklama utusan pun di tangkap dan para pengikutnya di penggal.

perang penghabisan pun dimulai sang raja membawa 10.000 pasukan untuk menaklukan kerajaan terakhir tersebut ketapel, panah semua dikerahkan untuk membuka gerbang kerajaan tersebut tapi tak ada yang berhasil. akhirnya sang raja mengeluarkan gerobak kayu dengan sebuah tiang berdiri tegak di tengah tengahnya, itu adalah sang utusan kakinya sudah dipatahkan mukanya sudah rusak dan badannya penuh cambukan.

sontak kerajaan tersebut terkaget akan perlakuan sang raja julius, mereka sangat marah bahkan penduduk kota ingin membunuhnya.

julius pun berseru "buka gerbangmu itu sialan, atau akan kubunuh utusan kalian"

sebuah tombak dikerahkan keperut sang utusan, raja dan perajuritnya tersenyum lebar dan tertawa lebar.

beberapa saat kemudian gerbangpun terbuka atas perintah sang raja, perlahan julius dan pasukannya berjalan memasuki gerbang.

saat mereka semua memasuki kota Julius memerintahkan agar membunuh mereka semua tua, muda, wanita,anak - anak tak ada yang selamat.

hari itu darah dan tangisan berada di seluruh kerajaan. Keluarga kerajaan di tangkap sang ratu di perkosa dan rang raja di penggal, sang pangeran di penjara dan akan di jual sebagai budak.

semua itu berlangsung hingga malam tiba, pesta diadakan untuk kemenangan Julius.

"jayalah, jayalah kita semua" sautnya

pesta itu berlangsung di haluan kerajaan, membentuk sebuah lingkaran dengan sebuah api unggun besar untuk dinyalakan. di tengahnya terdapat sebuah kayu besar dengan sang utusan terikat di atasnya.

"pasukan ku, semua ini adalah berkat kerja keras ku dan pengorbanan kalian

malam ini puaskan lah dahaga mu dan puaskan nafsu mu kepada sang ratu yang jelek itu"

semua bersorak riang, mereka semua masih memperkosa ratu itu. dia hampir tak sadarkan diri, kematian suaminya didepannya dan anaknya yang di tangkap membuat dia semakin gila.

"malam ini, kita akan nyalakan api suci ini.

untuk membersihkan kesengsaraan untuk kerajaan kita.

dan...

utusan ini, cuih

akan menjadi saksi, bahwa aku adalah yang terhebat di muka bumi ini"

"yaaaaaa.... hidup sang raja" sorak mereka

dilemparkan lah obor itu oleh Julius kedalam tumbukan kayu itu. mereka yang menyaksikan minum dan memuaskan diri mereka dari segala kesengsaraan.

sang utusan pasrah akan takdirnya, api yang menjalar di bawahnya sudah merayap ketiang kayunya.

lalu sebuah Wahyu pun muncul.

api itu meledak ledak, cahaya keluar dari mata dan mulut utusan itu. dia pun bersabda dengan suaranya terdengar kasar dan menggema.

"ketahuilah bahwa kalian sudah mencapai batas kalian. perbuatan dan kejahatan kalian akan membawa bencana ketanah ini.

akan ku kirimkan sang gembala kepada kalian, dan dia akan menuntun mu langsung kedalam neraka."

setelah itu sang utusan hilang dengan kobaran api tersebut.

mereka semua ketakutan dan kaget untuk sesaat. tapi Julius masih menyombongkan dirinya dan menghiraukan peringatan tersebut.

tanah mulai bergetar dan retak, awan hitam melingkar diatas mereka menyetrum mereka dengan petir dan hujan. mereka semua lari ketakutan tercerai berai seperti semut ditengah hujan. sang raja tetap tak bergerak dari tempatnya dia memandangi awan dan pasukan.

sang ratu bangun akan keterpurukannya, dia berfikir untuk membalaskan semua hal yang sudah di timpanya. ia pun mengambil sebuah belati dari tanah, dan berjalan kesakitan menuju arahnya. dia pun menikam pahanya dengan belati itu dan lanjut ingin menikam dadanya. tetapi Julius mencegah usaha sang ratu dan membuat sang ratu tertikam dengan belati yang dia pegang.

Julius meronta akan luka di pahanya.

"jalang sialan"

sang ratu pun akhirnya mati dengan belati di dadanya.

"mati kau sialan" adalah kata kata akhir sang ratu.

bangunan bangunan tinggi mulai runtuh dan menimpa semua yang berada di bawahnya. baru lah Julius berusaha kabur tetapi tertahan karena lukanya.

Julius tertimpa bangunan bangunan itu dan pingsan. darah dan kesengsaraan berlangsung malam itu. mereka terkoyak koyak oleh makhluk itu, makhluk yang keluar dari perut neraka.

fajar telah tiba Julius terbangun dari pingsannya, dia melihat para perajuritnya yang sudah berceceran di tanah, terbelah menjadi dua dan dimakan oleh seekor makhluk. dia menjerit ketakutan melihat mereka, dia tidak sadar bahwa dia hanya memanggil dewa kematiannya.

Lalu seorang pria pun muncul ditengah monster itu dia bertubuh tinggi, bertangan satu, dan sedikit pincang bajunya sudah terkoyak dan lusuh. dia adalah sang pangeran itu Sang Gembala pertama.

"tidak, bagaimana bisa? kau... kau iblis" kata Julius

"aneh... bukankah kau yang menangkap sang utusan dan menyiksa dia dan kaumnya higga mati.

bukankah kau yang menggunakannya untuk mengalahkan kerajaan ini dan memasuki kota. bukankah kau yang membantai semua penduduk disini memperkosa semua anak perempuan dan wanita , memperkosa ibuku dan memenggal kepala ayahku?"

dia berjalan menuju Julius tangan kanannya mencoba meraih mukanya dan dia mengelusnya.

julius berteriak ketakutan memaksanya untuk tak mendekatinya.

"sekarang beritahu aku, raja. siapakah yang monster disini?

kau atau aku?"

"se.. setan apa yang kau sembah?"

sang gembala sontak menginjak dan meremukkan kaki Julius, Julius bertriak dan mengumpat kepadanya.

"setan? aku kira kau menganggap dirimu sendiri tuhan, apakau fikir derajat tuhan lebih rendah dari ciptaannya?"

"aku pantas mendapatkannya kekuasaan, kehormatan, dan semuanya

aku sudah menjadi orang baik selama 30 tahun masa hidupku

dan aku sekarang hanya mengambil apa yang menjadi milik ku"

"dan kau malah bersekutu degan iblis untuk mendapatkannya? tolol" ujar sang pengembala.

"aku tak pernah melakukan itu, itu kau."

"berarti aku salah. tak ada iblis disisimu tetapi dia ada di hatimu...

dengarkan ini Julius Kedua, aku diberikan kesempatan oleh tuhan untuk membalaskan dendamku. dan tuhan berkata kau memang layak... layak untuk disiksa dikehidupan maupun dineraka. (para gembala mulai mendekati Julius)"

"tidak.. menjauh lah anjing anjing neraka!" julius mengayun ayunkan belati yang ia pegang

"ketahuilah aku lah Maut mu wahai penguasa penguasa tengik.

dimanapun kalian berada aku akan mengejar mu, dibenua ini maupun diujung dunia. aku Augur Vengeance akan menjadi amarah atas dosa dosa mu"

"Augur berjalan membaliki Julius, para anjing neraka mulai mengkoyak dan memakan tubuhnya, dan tak ada satu pun daging yang tersisa dari tubuhnya"

Cerita itu selesai, William matanya berkaca kaca mendengar cerita itu.

"lalu apa yang terjadi setelahnya ?" tanya dia

"pengembala masih berjalan dimuka bumi ini sampai sekarang, tetapi dia tetaplah makluk biasa. jika mereka sudah mencapai batas umurnya mereka akan mati dan pengembala baru akan dipilih dari orang orang yang teraniaya dalam hidupnya"

"wah, apakah aku bisa menjadi pengembala?"

"kau tak akan berharap seperti itu will." saut Erika

"Kenapa ibu? bukankah menindas kejahatan dan membela yang benar adalah apa yang diajarkan oleh kerajaan ini? guru guru di sekolah juga bilang begitu"

"apalah arti kehidupan jika kau menderita, ditinggal oleh orang yang kau kasihi dan mengenangnya selama sisa hidup mu.

apakau mau hidup tanpa merasakan kehidupan Will?(dia berteriak)"

Monika sontak menenagkan kakaknya "dia hanya anak anak kak, kenapa kau sampai sebegitunya"

Erika pergi dari meja makan, dia naik kelantai atas dan masuk kekamarnya.

Bocah itu tidak mengerti atas ucapan ibunya, dia hanya takut bahwa ibunya marah dan berteriak kepadanya dia pun mulai menangis kejar.

"ibu.... maaf kan aku..." tangis anak itu

Monika menyusul Erika sementara Hans memeluk dan mencoba menenangkan William.

malam itu tidak terasa bahagia, tangisan dari anak yang takut akan amarah ibunya dan seorang ibu yang rindu akan orang terkasihnya.

malam itu mereka tidak tidur dengan bahagia.

avataravatar
Next chapter