1 High School

"GUA LULUS!!!! YESHHHH!"

Ketiga Lelaki yang sedang bermain gitar tiba-tiba menoleh ke arah pintu, ternyata salah satu temannya yang membuat kebisingan itu.

"Serius???" Serempak 3 lelaki itu, mereka saling berpandangan seolah-olah tidak percaya dengan perkataan temannya itu

"Kok kalian biasa aja" Lelaki itu mengerutkan dahinya

"Mana mungkin!!!"

Lelaki itu membentang kertas lebar di depannya, yang berisi nama-nama siswa yang lulus

"Liat!!! Ada nama gua!"

"Mana bego?!! Nggak ada!"

"Loe pada ngapain liat ke atas? Nyari cicak jatoh? Hahaha! Nih nama gua" tunjuk lelaki itu dengan bangga.

"Nama loe ada di urutan ke 789 dari 789 siswa man! Dan loe bangga??? Sinting loe"

"Intinya gua lulus!!! Hahaha!" Ketiga lelaki yang berkumpul itu melengos.

"Selamat ya bro! Udah ah gua mau balik" Salah satu dari mereka tiba-tiba saja bangkit berdiri.

"Eh mau kemana loe? Jangan dulu balik lah, kita kan belum....ini" ucap orang itu sambil mengeluarkan sebuah pilox dari tasnya

"Ogah! Kapok gua kena semprot bodyguard loe yang psiko itu!"

"Jangan macem-macem dah Dit!"

"Yaelahhh, sans aja kali, dia tinggal gua sogok sama novel-novel melow juga luluh" ketiga temannya tidak ada yang menanggapi

'EKHEM'

"Bro gua juga balik ya, mau tidur ngantuk"

"Eh gua juga ikut dah!"

"Lah kok pada pergi sih? Nggak asik loe pada!"

'EKHEM'

"Kita duluan ya!!!" Teriak ketiga temannya. Ponsel lelaki itu tiba-tiba berbunyi, ternyata notifikasi Line dari temannya.

Noleh ke belakang loe bro! Ada cewek gemesin banget, kado dari tuhan buat loe

Lelaki itu memutar badannya dan hampir saja terjengkang ke belakang seandainya tidak bisa mengendalikan diri.

"Eh Tiara, udah lama?" Ucap lelaki itu gugup.

"Pulang!!!" Lelaki itu menutup kupingnya saat wanita di hadapannya ini berteriak.

****

*Adit POV*

Kenalin nama gua Aditia Haqata. Panggil gua sesuka hati loe, asal loe nyaman *eh, tapi asal jangan panggil gua tya, oh please gua udah macho masa kalian panggil dengan nama imut gitu sih hmmm.

Gua ganteng? Kata keluarga gua, gua anak paling ganteng di rumah, karena gua anak laki-laki satu-satunya. LOL

Pinter? Oooh so pasti Pinter dong!

• Pinter bohong

• Pinter bolos

• Pinter ribut

• Pinter merebut hati wanita *TSAHHH

Osis? Maaf nih untuk hal yang ini dari gua SMP sama sekali nggak ada minat sama organisasi, Salah satu faktornya yang menurut gua GUA NGGAK MAU PUSING.

Most Wanted School? Nah kalau yang ini sih udah pasti. Ketenaran gua lebih dahsyat dari pada Osis sekalipun, karena jaman sekarang. Asal loe BadBoy dan Ganteng, Loe Idaman Hahahaha bercanda guys. Peace :P.

Tapi ada satu kelemahan gua dari dulu yang udah jadi rahasia umum. Gua takut sama TIARA! Terserah kalau kalian nganggap gua cemen kali ini, gua akui itu memang benar. Tiara itu sejenis makhluk berwujud manusia berhati ombak, dan bersikap Preman.

Ah pokoknya Tiara itu satu-satunya orang yang bikin gua Takut...

Untuk asmara kali ini maaf banget nih kalian harus patah hati, karena gua, NGGAK PERNAH JOMBLO hahaha, eitsss bukan berarti playboy ya! Gua tipikal laki-laki yang bertahan pada satu cinta *Wink*

Gua punya pacar yang bertolak belakang banget sama Tiara, dari segi apapun! Namanya Sintia, dia satu sekolah sama gua, kita pacaran hampir 2 tahun terakhir ini, dan mulus. Yaiyalahhh siapa yang nggak betah sama laki-laki paling keren kaya gua gini. Hahaha

****

Congratulation ya Sayang, aku bangga akhirnya kamu lulus, nggak nyangka sih, tapi kamu berhasil buat aku deg-degan. Aku lebih takut sama kelulusan kamu dari pada diri aku sendiri. Tapi sekarang aku lega. Once again, Congrats Bae ❤

Adit tersenyum membaca isi pesan dari kekasihnya itu. Adit sesekali membalas beberapa ucapan yang masuk dari teman-temannya. Banyak juga yang masuk dari nomor yang tidak dikenal, biasalah orang ganteng.

Saat ini Adit dan orang tuanya sedang berkumpul di Ruang Keluarga, aktivitas yang diwajibkan agar kehangatan keluarganya tidak hilang.

"Jadi rencananya kamu mau memilih Universitas apa? Dari dulu Papa sama Mama belum denger pembahasan ini dari bibir kamu" Ucap sang Papa. Adit meletakkan ponselnya lalu menatap kedua orang tuanya.

"Harus kuliah ya?" Pertanyaan Adit membuat kedua orang tuanya saling bertatapan. Adit membasahi bibirnya untuk menghilangkan ke gugupannya.

"Maksud kamu?" kini giliran Mamanya Adit yang bertanya sambik mengerutkan dahinya

"Gini, Adit lebih tertarik untuk terjun langsung gitu Ma, misalkan dalam segi keahlian. Kursus! Adit capek Ma mikir terus"

Anton, Ayah Adit kini yang harus angkat bicara. Anaknya memang benar-benar harus dikasih pencerahan! . Dari dulu hingga kini tidak pernah berfikir matang.

"Sekarang Papa tanya, Mau kaya atau miskin?"

"Ya kaya lah Pah"

"Cita-Cita kamu apa? Jadi buruh bangunan"

"Enak aja! Gini-gini aku punya cita-cita Pa, Arsitek"

"Logikanya gini, Kamu nggak kuliah, nggak akan dapet pemahaman, dan pengakuan dari manapun. Jangankan Arsitek, Musisi aja di Era sekarang kuliah. Tahu bedanya profesi yang kuliah dan Tidak kuliah? Kualitas!"

"Maksudnya?"

"Kita bahas secara logika kali ini. Salah satu contohnya. Dunia Fashion

Kuliah = Designer, Fashion Influence

Nggak Kuliah = Tukang jahit keliling. Sama halnya kamu.Kuliah = Arsitek

Nggak Kuliah = Buruh Bangunan.

Pilih mana?" Adit menghela nafasnya berat

"Adit capek mikir Pah, lagipula Tiara juga nggak kuliah" Adit tiba-tiba merasakan perasaan sedih, entah kenapa dia pun tidak tahu.

"Kamu lelaki, Papah yakin kamu sudah dewasa untuk berfikir tentang masa depan kamu"

"Mamah setuju sama Papah kali ini, suatu saat kamu akan menikah, pekerjaan itu penentu masa depan kamu nanti. Pikirkan dengan matang dari sekarang Dit, jangan sampai kamu menyesal"

Adit kembali menatap ponselnya, seketika kekesalannya memuncak karena orang yang di tunggu-tunggu tidak kunjung menghubunginya. Bahkan ucapan selamatpun engga.

To : Tiara

From : Adit

'Gua lulus tapi kok loe nggak ngucapin apapun sih buat gua? Selamat gitu kek, pesan-pesan haru kek, atau ceramahpun gua terima khusus hari ini' Tidak lama ponselnya berbunyi

From : Tiara

To : Adit

'Selamat'

Adit membelalakan kedua matanya saat membaca satu kata dari Tiara, wanita ini benar-benar selalu membuat Adit gemas!!! Adit dengan emosi menekan ikon Dial  layar Handponenya. Namun tidak ada jawaban, Tiara memang susah sekali untuk menjawab telepon Adit, tidak akan menghubungi duluan sebelum orang itu menghubunginya. Unik tapi ngeselin

"Awas aja besok gua recokin seharian!" Adit menutup matanya sambil menahan rasa kesalnya yang masih menggunung.

avataravatar
Next chapter