Saat tepuk tangan mulai mereda, Damien melirik Annie, matanya mencari reaksi di mata Annie. Dia memandang Damien, bibirnya membentuk senyum kecil yang ragu. Saat kawanan mulai kembali duduk, ketegangan di udara pun mulai menghilang.
Setelah pidato Damien, suasana di aula makan besar mulai berubah. Setelah formalitas berakhir, kawanan mulai santai, bergabung dalam percakapan saat mereka bergerak menuju meja prasmanan panjang yang penuh dengan makanan. Tawa bergema dari beberapa sudut ruangan.
Ryan, di sisi lain, jelas menikmati perhatian dari kerumunan. Beberapa wanita, anggota kawanan yang tadi dingin, kini menggemaskan dan memuji dia, mengagumi matanya yang biru besar dan bagaimana dia adalah replika Damien di usia itu.
Damien mendekatkan diri ke Annie, suaranya lembut namun tegas. "Kenapa kamu tidak ambil makanan? Aku akan mengawasi Ryan."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com