webnovel

Bab 1

"Ra, ayo ke perpustakaan cari bahan buat tugasnya pak Okta" ucap Aleana.

"Kamu udah kabarin Bastian, nanti dia nyari kamu lagi ?" Tanya Yura.

"Udah kok, tenang aja nanti dia nyusul kalau udah selesai kelas" kata Aleana berdiri dari kursi sambil menyampirkan tas di bahu.

"Yaudah ayo" putus Yura yang mengikuti Aleana.

Mereka berdua berjalan beriringan menuju perpustakaan.

Disaat bersamaan Yura melihat seseorang yang dia kenal dari kejauhan yang sedang berjalan sambil berbicara dengan temannya dan dengan cepat Yura berbicara ke Aleana "Na, kamu duluan aja aku mau ke toilet dulu soalnya".

"Yaudah, perlu ditemenin enggk ?" Tanya Aleana.

'Ya kali aku mau ditemenin sama kamu' batin Yura.

"Gak usah Na, kamu duluan aja nanti aku nyusul" jawab Yura sambil pura-pura menampilkan wajah yang sedang menahan sesuatu untuk segera bisa dikeluarkan.

"Oh, ok kalau gitu. Aku duluan ya ra." ucap Aleana sembari berjalan terus mendahului Yura untuk menuju ke perpustakaaan.

"Kalau bukan karna dia bisa aku manfaatin, ogah kali aku sok-sok baik di depan dia" gumam Yura lirih sambil mengeluarkan handphonenya untuk menelepon seseorang.

#Via Telepon#

"Halo sayang" ucap Yura dengan nada manja.

"Iya, ada apa ?" Jawab seseorang disebrang telepon.

"Sayang, ketemu di tempat biasa sebentar bisa ?" minta Yura kepada seseorang tersebut.

"Iya bisa" jawab seseorang itu yang langsung menyetujui permintaan Yura.

"yaudah, aku tunggu ya sayang. muach" ucap Yura sambil mengakhiri panggilan telepon.

#Via Telepon end#

Setelah telepon mati kedua orang tersebut langsung bergegas menuju tempat biasa dimana mereka biasa bertemu ketika masih dalam lingkungan kampus. Ketika Yura sampai di depan pintu dia langsung masuk dan mengeluarkan cermin untuk membenahi make upnya dulu, agar tetap terlihat sempurna dandanannya . Ketika Yura sedang asik membenahi dandanannya, terdengar suara langkah kaki semakin mendekat ke tempat Yura dan hal itu membuat Yura cepat-cepat memasukkan alat make upnya kedalam tas. Tak berselang lama setelah Yura selesai pintu tiba-tiba kembali terbuka dan Yura pun langsung menoleh ke arah pintu tersebut, seketika wajahnya berubah matanya berbinar sambil menapilkan senyum lebar ketika dia melihat seorang laki-laki tinggi memakai kaos putih polos dengan kemeja kotak-kotak merah lengan pendek yang tidak dikancingkan, serta celana jeans panjang, memakai sepatu convers putih, tidak lupa dengan membawa tas yang disampirkan di bahu kanannya yang membuat laki-laki tersebut terkesan keren apalagi ditunjang dengan wajah yang rupawan bisa membuat beberapa wanita menginginkan untuk bisa berada disampingnya. Setelah itu Yura langsung berdiri dari tempat duduknya untuk segera berlari ke arah pintu seiring pintu yang semakin menutup rapat dan haaaap...

Next chapter