webnovel

Parallel dimensional explorer: becoming another future

berkisah indonesia tahun 2039 di masa depan, seorang anak SMA bernama Renaldi yang gagal dalam ujian masuk Universitas negeri. sewatu ketika dirinya pulang, renaldi bertemu orang aneh yang mengaku seorang penjelajah dimensi dengan perbedaan sebesar 1.500087% dari dimensinya sekarang. kemudian renal terkirim ke dimensi lain. Terdampar di dimensi, dimana manusia mampu membuat pradaban antar bintang. saksikanlah petualangan renal di dimensi 1.5, yang penuh akan konflik. Bertema isekai yg laen dari biasanya. #mecha

GreedFoxNV · Sci-fi
Not enough ratings
67 Chs

Chapter 7 Part 3/3 Wajah palsu

Sudah sekitar 3 minggu sejak Renal datang kemari, hari-hari dia jalani seperti biasanya, bagun pagi lalu sarapan kemudian bekerja.

Kota-kota Kekaisaran sangat besar, gedung-gedung pencakar langit terlihat dimana saja, hiruk pukuk perkotaan hampir sama dengan yang di Republik hanya saja lebih besar dari itu, tetapi bila di bandingkan dengan Negara Central Economy jelas tingkatannya berbeda.

Namun satu hal menjadi keungulan utama kota kekaisaran adalah tentang kualitas udara segar, lebih murni dari pada apa yang dia pernah jumpai sebelumnya.

Dari jendela Apertement Renal menatap langit dengan kopi hangat di tangannya.

Kapal besar melayang di atasnya, bayangan kapal seperti awan kecil yang menutupi kota.

"Berapa kalipun harus aku katakan, peradaban ini luar biasa, salah satunya mereka yang mampu memenuhi kebutuhan dasar manusia tentang sumber daya, adalah sebuah ide bagus untuk bereksplorasi ke luar Angkasa lalu mengexploitasi sumber daya tak terbatas di atas sana. "

Terlepas dari penolakan para kaum Konservatif, Explorasi luar Angkasa memang memberi banyak keuntungan.

Manusia tidak harus memikirkan tentang padatnya populasi secara serius, berbeda dengan dunia Renal dulu dimana Institusi sebesar Negara harus benar-benar menyeimbangkan pertumbuhan populasi dengan kekuatan prekonomiannya, bahkan ada beberapa negara yang mengalami kerisis kurangnya populasi karna kebijakan yang mereka ambil dulu.

bila salah satu tidak seimbang akan menjadi bencana, ini seperti ketika sebuah negara harus dipaksa memilih antara kurangnya populasi akan menjadi krisis ekonomi di masa depan berpotensi keruntuhan negara, atau memperbanyak populasi tapi akan menjadi krisis sumber daya yang berakhir meningkatnya kepentingan Negara International lalu menjadi sumbu konflik yang siap dinyalakan kapan saja, jelas perhitungan itu sangat sulit.

Semua itu menjadi bukti bahwa keputusan Explorasi luar angkasa itu masuk akal, manusia di tuntut masuk ke fase baru peradabannya.

"Peradaban ini sangat maju tentang Antariksa, tapi mereka melupakan apa yang ada di bawah kaki mereka, tidak, mungkin saja mereka sebenarnya menghindari pilihan itu."

Bedasarkan dokumen-dokumen yang Renal lihat dari Kevin, memang ada beberapa penambangan di muka bumi, hanya saja bila berbicara soal hal umum, hal pertama yang dipikirakan orang dunia ini mungkin akan merujuk pada penambangan Asteroid, sementara untuk sumber daya di bumi kebanyakan di manfaatkan untuk kebutuhan dasar manusia kususnya bahan pangan.

"Lahan yang luas dan sumber daya tak terbatas, ini seperti Utopia, dimana tidak akan ada alasan untuk konflik terjadi. seharusnya begitu."

Tentu saja itu tidak realistis, bagi Organisme berakal akan selalu ada konflik dan perdamaian terlepas dari apapun alasannya, ini seperti kutukan itu sendiri yang melekat sejak mereka lahir, layaknya sebuah aturan Tuhan yang sudah di tetapkan sejak awal.

"Aku tidak ingin berbicara tentang hal itu lebih dari ini, sungguh".

Mengetahui banyak hal tentang keadaan lalu melihat langsung tempat ini, sulit dipercaya ini adalah tempat yang rawan konflik, dan bahkan di katakan garis depan itu sendiri.

Jelas di bawah sini adalah kedamaian sementara di atas langit akan jadi peperangan sesunguhnya.

"Terakhir bendera konflik berkibar 10 tahun lalu, selama hampir 2 tahun perang terjadi, dan aku sekarang berada di tempat bersejarah itu, tentu saja maksudku di atas langit. mendengar perang terjadi beberapa saat lagi, mungkin keputusan salah untuk aku berada disini. "

Menghela nafas lalu kemudian duduk di sofa, menikmati secangkir kopi hangat yang nikmat.

Saat itu terjadi seseorang melewati Renal.

"Bagaimana pekerjaanmu disana Kevin, apa semuanya tetap terkendali?"

"Tidak ada masalah, hanya saja ada banyak sekali pekerjaan dari yang kita kira, kondisimu sendiri bagaimana?"

"Meskipun banyak sekali titik pusat informasi belum aku ambil, kurang lebih kondisinya sama sepertimu."

Kalimat-kalimat itu pada dasarnya bertujuan untuk mengakrabkan antara Kevin dan Renal semata, ini adalah rutinitas dari sekian banyak rutinitas Renal saat ini.

(Ya, setingkat ini seharusnya tidak apa-apa selama itu terus dilakukan, dan berita baik lainya staminaku akhir-akhir ini naik, olahraga pagi hampir setiap hari akhirnya membuahkan hasil.)

Ada banyak hal yang mungkin terjadi, untuk mengantisipasi setidaknya, Renal harus meningkatkan kekuatan fisiknya walaupun hanya sekedar stamina.

Siapa tahu apa yang akan terjadi selanjutnya, sesuatu seperti dikejar-kejar pihak keamanan adalah masuk akal bila berkaitan dengan pekerjaan Renal sekarang.

Meneguk tetesan terakhir kopi di pagi hari.

Renal bagun dari sofa lalu segera menyiapkan jaket.

Memakai seragam layaknya pekerja kantoran, sekilas itu tampak elegan bila di pakai oleh orang sebagus penampilan Leon, tapi ini Renal yang memakainya membuat itu terlihat biasa saja.

Setelah semua siap, Renal berkata.

"Ayo pergi, Fox."

Robot yang disebut Fox adalah Angle dari fersi yang berbeda dengan Kevin ataupun Leon.

Dia patner pribadi Renal.

Meskipun ada kesenjangan dalam hal kinerja, tetap saja itu sangat berguna.

"Dimengerti, tuan."

Robot Fox mulai menghilang, masuk ke mode kamuflase.

Segera setelahnya Renal keluar dari ruangan, dia berjalan menuju arah kota, melewati berbagai tempat, waktu berlalu begitu lama sampai ketika dia berhenti di depan setasiun kereta bawah tanah.

"Tujuan kali ini adalah bank central kota kan, seharusnya data dari gedung pemerintahan cukup untuk memberi informasi tapi ternyata masih kurang, ya baiklah pekerjaan tetaplah pekerjaan, " sambil mengumamkan hal itu Renal masuk.

Setelah beberapa hal seperti pemesanan kursi atau semacam, Renalpun duduk di kursi, suasana kereta cukup ramai meskipun bila di bandingkan dengan yang ada di Republik ini masih terlihat longgar.

udara segar murni yang belum tercemar polusi industri membuat segar para penumpangnya. Bermacam-macam orang di dekat Renal sekarang, tetapi bila berbicara soal jumlah penumpang atau keberagaman itu sendiri jauh lebih sedikit dari pada yang Renal lihat di Negara Central lantai pertama.

Pada intinya memang tidak ada keragaman Ras seperti Elf maupun Beastman, mereka semua manusia, selama Renal tinggal disini, Renal tidak pernah melihat satupun Ras selain manusia, itu faktanya.

Kota ini cukup besar, kalau misalkan Renal memandang dari puncak gedung tertinggi dipusat kota, sejauh pandanggannya Renal tidak akan bisa melihat ujung kota yang tidak di tempati oleh bagunan-bagunan ataupun perumahan seakan-akan memang tidak ada ujungnya.

Meskipun begitu, kereta yang ditumpangi Renal sangatlah cepat, saking cepatnya sangat sulit untuk di gambarkan secara akurat dalam sekali lihat, bila kecepatan penuh dari kereta itu diibaratkan sama cepatnya seperti ketika seseorang megunakan Lift dari lantai satu ke lantai dua, dan jika bertanya lebih jauh lagi maka selanjutnya adalah perumpamaan lainya, kota ini di ibaratkan sebagai gedung dengan 6 lantai dimana tiap lantai diibaratkan dengan satu setasiun.

itu artinya bila 6 setasiun ditempatkan pada pinggiran kota secara melingkar, lama waktu tempu untuk mengelilingi kota dari titik awal ke titik awal sama seperti ketika seseorang pergi dari lantai satu ke lantai enam mengunakan Lift.

Dan itu akan jadi penjelasan panjang bila memasukan variable angka didalamnya, namun perumpamaan itu sudah lebih dari cukup untuk mengambarkan garis besarnya.

Jadi tidak butuh waktu lama bagi Renal untuk turun ke setasiun yang ditujunya.

(Dengan fasilitas sebagus itu, aman untuk berasumsi penduduk yang memiliki kendaraan pribadi tidak lebih dari sekedar gengsi semata, ya tentu saja ada tempat yang tidak bisa di jangkau kereta,) Renal memikirkan itu sambil menarik nafas.

Ketika memiliki transportasi publik yang bagus, akan lebih ekonomis untuk mengunakannya dari pada harus memakai kendaraan pribadi, sangat rasional bila ekonomi menengah memilih opsi pertama dari pada yang kedua, sehinga Renal bisa mengasumsikan itu semua.

Turun dari kereta lalu keluar setasiun.

Renal turun dekat dengan tempat tujuannya.

Bertingkah seperti layaknya orang yang memiliki kepentingan, Renalpun mendekati pintu.

Pintu terbuka automatis.

Langkah Renal cukup pelan.

Dia mengatakan sesuatu dengan suara yang tidak bisa didengar orang lain.

"...1...2....3...4...5,.. Sepertinya cukup."

Ruangan didalam cukup luas dan juga banyak sekali orang walaupun tidak terlihat sibuk.

Sekilas memperhatikan sekitar lalu kemudian tertuju ke meja resepsionis dan mendekatinya.

"Adakah yang bisa saya bantu tuan?"

Resepsionis wanita tersenyum manis pada Renal.

Renalpun membalas sambil tersenyum ramah.

"Saya ingin membicarakan tentang pinjaman."

Mengatakan itu sambil menyerahkan beberapa dokumen.

"Tolong tunggu sebentar."

Mengeser layar di depannya, resepsionis memangil seseorang.

Beberapa waktu berlalu.

Kemudian pintu di ruang belakang terbuka automatis.

Sementara seseorang keluar dari sana, Renal memikirkan sesuatu.

(1..2....3....4, empat hitungan kah?)

Kurang lebih inilah pekerjaan Renal sekarang, yaitu menghitung sesuatu bagaimanapun cara nya supaya dia bisa menghitung sesuatu.

Meskipun itu hanya satu dari sebagian pekerjaan yang lain, tapi ini sama pentingnya.

Sekilas memang terlihat seperti pekerjaan di saat waktu luang, atau memang begitulah bila di lihat secara umum dan harusnya seperti itu.

Renal melihat ke arah pintu.

"Tunggu, belum."

"Maaf?.."

Resepsionis bereaksi, dia tampak biasa saja mendengar perkataan aneh Renal.

Orang yang dipangil Resepsionispun datang, dia adalah seorang pria muda.

"Mengenai urusan anda, bisa di tangani oleh tuan ini."

Setelah mengatakan itu Resepsionis pergi ke tempat lain, pria muda mengambil alih.

"Mengenai pengajuan pinjaman, anda bisa berbicara dengan saya."

Renal membuka tas kerja yang dia bawa lalu meletakan beberapa lembar dokumen di atas meja.

Itu adalah dokumen yang sudah Renal persiapkan sebelumnya, data didalamnya dipersiapkan pada beberapa hari yang lalu.

Kemudian Renal memulai aksinya.

"Sebelum kita membicarakan kesepakatan lebih lanjut, aku ingin anda memeriksa dokumen dari Negara Central yang saya bawa."

Pria itu breaksi terhadap dokumen itu, di atasnya terdapat logo yang sangat familiar.

"Dokumen atas nama Mega Corporation, begitu ya, baiklah saya akan cek ke data base kami, mohon tuan sabar menungu karna ini mungkin akan memakan waktu."

"Tidak masalah, ada beberapa hal yang harus di lakukan, kalo bisa aku ingin semuanya selesai dalam 5 jam."

Setelah mengatakan Persetujuan, pria itu pergi sambil membawa dokumen.

Renal melihat pintu itu terbuka dan tertutup kembali.

(Kalo bisa, lebih lama lebih baik, untuk selanjutnya aku hanya harus bersantai sambil menungu Fox melakukan tugasnya. )

Fox memiliki kemampuan meretas sistem lalu juga memiliki fitur kamuflase yang bahkan Renal sendiri tidak tahu tepat dimana posisi Fox, yang pasti Fox ada di dekat Renal, semuanya terlihat sempurna untuk sekedar meretas sistem dan mengambil data.

Hanya saja itu tetap lah AI dengan tubuh asli terbuat dari Logam padat, sebagus apapun Fox mengelabuhi pengelihatan tetap saja itu memiliki ekstensi didalamnya, artinya bila itu membentur benda padat lain akan menyebabkan reaksi, disitulah peran Renal masuk.

Pekerjaan Renal salah satunya yaitu mengatur tempo buka tutup pintu, dengan asumsi bahwa Fox ada tepat di atasnya, Renal harus berhati-berhati menghitung langkah.

Renal mengatur segala sesuatu supanya Fox bisa mengakses data sistem, kemampuan otak Renal sepenuhnya di peras untuk menciptakan kondisi diamana Fox bergerak leluasa dari satu ruangan ke ruangan lainya.

Masalah selanjutnya adalah bagaimana cara supaya pintu-pintu menuju tempat itu terbuka.

Itu bukanlah rencana sembarangan, butuh cukup banyak upaya untuk merancangnya.

Dan yang dilakukan Renal sekarang salah satu dari sekian banyak cara yang pernah dia lakukan atau pikirkan sebelumnya, bisa dikatakan cara Renal mengumpulkan informasi dengan seperti ini.

Untuk sekarang kurang lebih dia bertingkah membuat suasana seakan Renal adalah utusan dari Mega Corporation, entah bagaimana caranya Renal harus memanfaatkan seting yang dia bangun untuk mengatur supaya pihak lain dapat memiliki alasan agar memasuki ruangan tempat data rahasia berada, dan informasi yang mereka Retas sebelumnya sangat berguna untuk bagian itu.

Akan sangat bodoh bila Fox dikirim untuk mengikuti seseorang hanya karna orang tersebut masuk kedalam ruangan, tidak ada jaminan orang itu akan menuju ke tempat yang Renal inginkan, cara konyol seperti itu membuktikan bahwa orang itu tidak memiliki rencana sama sekali, untungnya Renal bukan orang sebodoh itu.

(Informasi yang kita dapatkan dimasa lalu pada akhirnya akan menjadi senjata kita di masa depan. )

Memikirkan hal itu, kemudian Renal menuju ke ruang tunggu.

Duduk di kursi untuk kemudian mulai bersandar.

Orang tidak akan menyangka Renal kesini hanya untuk membuka pintu, tapi begitu lah pekerjaan Renal sekarang.

Membuka kembali tas miliknya, Renal mengambil tablet.

(Sembaring menungu, mungkin lebih baik aku menganalisa informasi yang kudapat kemarin, ini membutuhkan lebih banyak waktu dari pada saat meretas sistem, mungkin ada beberapa informasi berguna untukku, walaupun misalkan tidak ada itu tetap akan menguntungkanku setidaknya secara minimum untuk mendapat kepercayaan Kevin. )

Membuka beberapa file didalamnya, Renal membacanya satu persatu.

Beberapa waktu terlewati sampai ketika salah satu file menarik perhatiannya.

Laporan langsung dari Marsekal Albert hommer di benteng Xion, itu yang tertulis disana.

Setelah melihat sebentar, Renal kehilangan minat.

"Albert, kah, namanya cukup umum, " gumam Renal.

Itu adalah laporan resmi dan terlihat biasa saja, tidak ada sesuatu yang kusus tertulis disana.

Beralih ke file lainya, ada yang lebih menarik perhatian Renal, bila di baca secara teliti file itu memberikan informasi jumlah untang luar negeri, jumlah yang selangit, berdasarkan jumlah utang milik Republik ketika Renal membacanya dulu, utang kekaisaran jauh melampaui itu, belasan kali lipat lebih banyak.

Bagi Renal File utang yang dia baca sekarang sangat penting, itu memberikan beberapa gambaran untuk bisa membaca kondisi internal negara.

Melihat itu semua, Renal berkomentar.

"Didunia ini pun peraktik pengambilan permen masih tetap terjadi, tapi sayangnya bagi mereka itu tidak akan menjadi potongan kue" sambil mengatakan itu dengan nada mencemooh, Renal melanjutkan bacaannya.

(Sebagian besar dana di fokuskan untuk keperluan militer, aku tahu perang akan terjadi tapi sunguh jumlah ini bahkan melebih pendapatan tahunan Kekaisaran, dengan tidak adanya pihak yang menyalakan api memberikan beberapa kemungkinan, informasi ini bagus. )

Manusia belajar dari pengalaman, itu gambaran umum, biasanya mereka akan menafsikanya menurut pengalaman mereka masing-masing, berbicara soal hutang negara, sebagian orang atau mungkin mayoritas orang melihat contoh dari apa yang mereka alami tanpa memahami bahwa itu sebenarnya berbeda, ada perbedaan mendasar antara utang negara dengan utang individu atau perusahaan, tingkatan mereka sangatlah berbeda.

Orang biasa mungkin mengatakan "bagaimana jika salah satu wilayah kita menjadi jaminan utang apabila negara kita gagal bayar pada saat jatuh tempo nanti? " dengan perasaan gelisah seakan-akan menunjukan rasa nasionalisme, mungkin mereka akan mengatakan itu dengan penuh keyakinan.

Bagi Renal yang hidup di jaman moderen dan bukan jaman dimana peperangan masih mengunakan pedang taupun peperangan mengunakan butiran peluru satu kali tembak dalam satu menit, tentu saja itu pernyataan yang sunguh konyol.

Hanya untuk sepetak tanah dapat menyebabkan negara-negara bermusuhan, atau bahkan perang, lalu bagaimana bisa jika itu malah dijadikan jaminan untuk bayar hutang, itu sama saja pihak peminjam menyatakan perang terhadap negara itu sendiri, jelas kerugianya jauh melebihi keuntungan.

Orang-orang yang memiliki kepentingan pada masyarakat menyadari itu semua, bahwa orang-orang akan menafsirkan menurut penafsiran mereka sendiri, mereka hanya harus menyalakan lilin sambil melindunginya dari angin kencang ataupun tetesan air hujan dengan harapan bahwa pada akhirnya nyala api itu akan menghangatkan mereka.

"Dengan begini menutup beberapa kemungkinan, aku setidaknya bisa memfokuskan pada beberapa kemungkinan, salah satunya adalah membandingkan persamaan dan perbedaan pendidikan masyarakat dengan Negara Central, lalu yang lainya tentang kondisi para birokrat".

Meski mendapat informasi ini, tapi itu belum cukup, Renal masih merangkai kesimpulan, hanya butuh beberapa informasi lagi, masih ada sebagian tempat yang belum dia retas.

(Lain kali, aku harus membaca lebih banyak arsip-arsip lagi di kapal nanti, untuk memahami kecendrungan dan bermacam pola yang mungkin mirip dengan kasus ini, setidaknya itu akan memberikanku titik terang dalam waktu singkat.)

Mengingat kembali data base skywing, itu masih tetap mengejutkan Renal, bagaimana luar biasanya kapasitas penyimpanan data didalamnya.

(Kevin memang mengatakan mencetak kembali arsip-arsip kedalam buku, tapi dilihat bagaimanapun itu hanya sekedar lapisan Es dari permukaan danau, cuman berisi garis besar dasar dan beberapa oleh-oleh buku dari dimensi yang pernah mereka jelajahi.)

Melihat sebanyak apa informasi di data base, menyatakan bahwa semuanya hanyalah permukaan, itulah pandangan Renal.

Jika Renal sejak lahir mulai membaca arsip-arsip itu setiap hari sampai akhir hidupnya karna usia, semua itu masih belum cukup bahkan untuk sekedar setengah dari arsip yang ada, Renal yakin pasti itu yang terjadi.

(Ada juga sebagian Arsip terlihat ditulis langsung oleh mereka sendiri, itu mungkin karna mereka tidak dimensi dimana ada internet atau data base dan semacamnya, sehinga pilihanya cuman dua yaitu mengambil buku dari peradaban yang ada atau secara langsung mempelajarinya sendiri, membagun hipotesis lalu membuktikannya, jelas itu akan memakan banyak sekali waktu.)

Membaca buku jauh lebih singkat dari pada menulis buku, itu mungkin kata biasa tapi sebenarnya memiliki arti penting didalamnya, petujuk yang jelas didepan mata.

Hampir sama ketika seseorang guru menugaskan muridnya untuk melakukan penelitian, ketika itu selesai sang guru mungkin hanya menghabiskan waktu beberapa menit atau paling lama beberapa jam, namun bagi si penulisnya membutuhkan waktu yang sudah tidak bisa dikatakan lagi.

Kesenjanganya terlalu jauh.

(Aku rasa sebagian besar mereka menulis tentang perbedaan atau kemiripan antar dimensi, ada juga sebagian membahas secara rinci tentang teknologi dan kebudayaan, mungkin satu lemari raksasa penuh buku menjelaskan satu dimensi, tentu saja itu hanya berisi informasi yang membuat mereka tertarik.)

Larut dalam perhitunganya, tiba tiba Renal mengingat sesuatu, sesuatu yang tidak pernah dia duga sebelumnya.

Itu terjadi belum lama ini, satu atau dua hari yang lalu, ada hal mengejutkan terjadi.

"Berbicara soal dimensi dan teori kemiripan, aku masih tidak percaya bahwa aku menemukan seseorang yang mirip dengan kaka perempuanku dulu, walaupun hanya sekedar wajah, tapi tetap itu sebuah keajaiban."