4 Chapter 4

Yuka POV

Kini aku dan C.C sedang menuju Akademi Ashford tempat Lelouch tinggal. Kami menyelinap diam-diam saat hari sudah mulai gelap. Saat itu area Akademi sudah agak sepi, para murid tentunya tak mungkin diizinkan berkeliaran saat hari mulai gelap. Yang ada hanya beberapa penjaga dan sebagian dari mereka kelihatannya sedang serius melihat berita mengenai status bersalah atau tidaknya tertuduh pembunuhan Pangeran Clovis yang tentunya Suzaku.

Aku sudah memberi tahu C.C dimana Lelouch tinggal, kini aku hanya mengikuti panduannya menyelinap diam-diam menuju salah satu bangunan yang ada di lingkungan Akademi Ashford itu.

Akhirnya kami menemukannya. Kini kami harus tetap hati-hati apabila ada Sayoko. Aku sudah memperingati C.C bahwa ada pelayan bernama Sayoko yang melayani Lelouch dan adiknya. Tetapi Sayoko bukan pelayan biasa .

Aku sekali lagi mengingatkan C.C akan Sayoko, tetapi dia tidak peduli dan terus berjalan maju sambil berkata bahwa dia tidak peduli dan tidak takut sama sekali. Tapi aku tetap tegang, aku masih belum bisa terbiasa dengan semua ini.

Akhirnya kami mendengar sumber suara yang sepertinya dari radio terdengar dari salah satu ruangan. Tanpa ragu C.C membuka pintu ruangan sumber suara tadi dan aku melihat Nunally yang sedang duduk di kursi rodanya. Dia sedikit menggerakkan kepalanya dan mengira bahwa yang datang adalah Sayoko. Kini aku baru ingat, saat C.C datang di ruangan ini hanya ada Nunally seorang. Sepertinya ketegangan ku mengalahkan ingatanku. Aku sungguh lupa tentang yang satu ini. Aku menjadi malu sendiri pada diriku yang disebut bisa 'meramal' oleh C.C yang kini menatapku seperti sedang membaca pikiranku.

Untuk membalas kesalahanku tadi aku maju dan memperkenakan diriku dan C.C pada Nunally. "Maaf, kau Nunally adiknya Lelouch kan? Namaku Yuka dan yang ada disebelahku C.C. Kami teman kakakmu. Apakah kakakmu ada?" Aku memperkenalkan diriku dan C.C pada Nunally sambil menanyakan Lelouch. Walaupun aku sudah tahu bahwa Lelouch sedang tidak ada. Nunally membalikkan kursi rodanya dan menjawab sambil tersenyum " Kakak sedang tidak ada. Kalian teman kakakku ya, aku senang. Soalnya kakak jarang membawa temannya kemari. Bagaimana kalau kalian menunggu dulu disini. Mungkin kakak sebentar lagi pulang". "Baiklah, kami akan menunggu disini. Maaf kalau merepotkan" aku menerima tawarannya. "kalau begitu silahkan duduk. Umm… maaf ya… Sayoko sedang tidak ada dan aku tak bisa membuatkan minuman" Nunally berkata dengan raut wajah yang agak sedih. "Tidak apa-apa kok. Biar aku saja yang buatkan, tetapi tolong tunjukkan dimana dapurnya" kataku menawarkan. "Baiklah. Tapi maaf ya. Jadi tamu yang membuatkan minuman" jawab Nunally agak malu sambil menunjukkan letak dapur. " Tidak apa-apa kok. Jangan terlalu dipikirkan. Kami juga tiba-tiba datang begini" kataku pada Nunally.

Aku sudah membuatkan teh dan hendak menaruhnya di meja sat melihat Nunally dan C.C sedang membuat bangau kertas berdua. Nunally membuat bangau kertas itu sambil tersenyum ceria, sedangkan C.C tetap dengan wajah tanpa ekspresinya. Aku membagikan cangkir yang sudah diisi air the sambil agak tersenyum kecil melihat mereka berdua. Setelah itu aku pun duduk di sebelah Nunally dan ikut membuat bangau kertas bersama mereka.

Saat aku sedang asyik membuat bangau kertas tiba-tiba pintu terbuka dan terdengar seseorang mengatakan "aku pulang". Yang membuka pintu itu adalah Lelouch. C.C menjawab Leloch dengan "Selamat datang Lelouch". Leloch memperlihatkan ekspresi wajah terkejut dan bahkan tak mengeluarkan sepatah katapun. Tentu saja. Siapa yang tidak terkejut melihat orang yang seharusnya sudah mati di hadapanmu sendiri kini sedang duduk dan membuat bangau kertas di rumahmu.

TBC

Chapter 4 beres.

Mohon reviewnya ya

Untuk review dari Geasszero. Maaf Hana kurang mengerti apa yang anda katakan…

avataravatar
Next chapter