42 Chapter 42

Yuka POV

Sebetulnya daripada mikirin Leloch, sekarang aku lebih khawatir dengan Nunnally. Tak lama setelah ini Mao akan menculiknya kan. Nah, saat itu terjadi apa yang harus kulakukan? Kalau membantu Leloch dengan memberitahukan dimana Nunnally disekap, bisa berubah jalur ceritanya. Memberitahu Lelouch kalau Nunnally akan diculik itu sama saja. Kalau aku membantu Nunnally dan mencegahnya di Culik oleh Mao…. Juga sama saja. Satu-satunya jalan yaitu dengan tetap diam dan tak membocorkan apapun. Tapi masa iya aku tega berbuat begitu pada Nunnally. Kalau Lelouch lain lagi ceritanya.

Karena itu aku memutuskan bahwa pada hari penculikan Nunnally tepatnua besok lusa, aku akan menemani Nunnally, dan juga akan kubuat petunjuk untuk Lelouch mengenai tempat disekapnya Nunnally nanti. Kalau hanya petunjuk, itu tak mengubah banyak kan? Lelouch masih tetap harus mencari Nunnally. Lagipula kalau aku mengatakan ini pada Lelouch, mao nanti bisa tahu karena dia bisa membaca pikiran Lelouch maupun Nunnally. Malah dia bisa lebih tahu kalau aku ada disini karena pikiranku yang dia dengar berbeda dengan yang lainnya. Jadi seperti ciri khas. Dan juga mungkin dia sudah berada di tempat yang tak jauh dari sini. Jadi lebih baik aku diam saja menjalankan keputusanku ini.

Karena terus memikirkan tentang penculikan Nunnally, hari sudah sangat malam, bukan, ini tinggal beberapa jam lagi sebelum dini hari, C.C dan Lelouch belum juga pulang. Aku memutuskan untuk tidur duluan. Lagian aku tak mau kalau saat Lelouch pulang dia melontarkan pertanyaan itu lagi padaku. Lebih parah lagi kalau dia memutuskan pakai Geass. Besok aku akan minta Lelouch agar aku diperbolehkan bersama Nunnally dengan dalih ingin bermain membuat origami lagi dengannya sebelum Nunnally berangkat sekolah karena pelajarannya baru dimulai jam kedua.

Karena ini sudah lewat tengah malam, tidak lama setelah tiduran di atas kasur, aku langsung tertidur. Baik Lelouch maupun C.C harus menerima tidur di lantai atau di kursi. Itupun kalau mereka pulang sebelum fajar.

Lelouch POV

Kami sampai di rumah tepat saat fajar. Untungnya hari ini hari minggu jadi tak ada sekolah. Saat kubuka pintu kamar, kudapati Yuka yang masih tidur meringkuk di atas kasurku. Dari beberapa buku yang berserakan di sekitar kasur, epertinya dia semalam begadang membaca buku.

C.C mendahuluiku mendekati Yuka dan duduk dikasur di samping yuka dan berkata "Kau masih ingan pembicaraan kita tadi kan?". Aku ini bukanlah orang yang sengang ingkar janji, karena itu aku mengangguk dan berkata "ya. Aku tak akan menggunakan geass padanya. Tapi lain hal nya kalau dia sendiri yang bicara". C.C menganggapinya dengan anggukan singkat.

Sepertinya karena terganggu dengan percakapanku dan C.C, Yuka yang tadinya tidur seperti boneka sekarang menggerakkan tubuhnya. Dia menggesekkan lengan kanannya ke matanya dengan gaya khas orang baru bangun tidur.

Yuka bangkit dari posisi tidurnya sambil menguap. "C.C, Lelouch, kalian sudah pulangn ya… lama sekali..." Itulah kata-kata pertama yang diucapkannya saat sudah lebih sadar. Setelah satu kalimat itu terucap, terjadi kesunyiaan sesaat saat Yuka menatapku. Tiba-tiba saja dia bergerak mundur dengan cepat seperti menghindariku hingga hampir saja jatuh dari kasur, bukan, dia memang menghindariku. Dia pasti mengira aku akan menggunakan geass padanya karena percakapan kami sebelumnya.

Aku menghela nafas lalu berkata padanya "Tenanglah. Aku tak akan menggunakan geass padamu. Kau tak perlu menghindar seperti aku ini sedang bawa pisau". Yuka yang tadinya sedikit tegang kini mulai tenang dan menggumamkan sesuatu dengan suara kecil tapi masih bisa kudengar. 'Kau memang tak bawa pisau, tapi matamu lebih tajam dari pisau' itulah yang kudengar dari gumammannya.

Karena mendengar gumamman itu, sebuah pertigaan siku lahir di kepalaku. Menyadari itu, Yuka memeluk C.C yang ada didekatnya dan menyembunyikan wajahnya sambil mengatakan 'maaf' 2x dengan suara pelan. Dia pasti tak serius minta maafnya. C.C yang menjadi objek pelukan Yuka sama sekali tak merubah raut wajahnya dan duduk diam seperti manequin. Tapi itu tak berlangsung lama

Aku benar-benar terkejut mendengar kalimat yang keluar dari mulut C.C setelah ini "Kalian ini seperti pasangan baru yang saling curiga satu sama lain" dia mengatakannya benar-benar tanpa ekspresi. Kalimat itu membuatku tersentak dan tentu saja aku segera menyangkalnya yang ternyata tepat bersamaan dengan Yuka yang juga menyangkal kalimat itu. Bisa kulihat wajahnya agak memerah.

TBC

Chapter 42 selesai

Kembali Hana memohon Review dari semuanya ^_^

Salam,

Kawaihana

avataravatar