18 Chapter 18

Yuka POV

Rasanya tidurku nyenyak sekali. Saat aku bangun aku melihat ke luar jendela dan ternyata sudah sangat terang, entah ini siang hari atau malah sudah sore. Apa aku tidur selama itu….

Aku duduk dan menghilangkan sisa-sisa rasa kantuk ku sambil mengingat apa yang terjadi. Ya… benar… sepertinya kemarin aku kembali terlalu banyak bicara. Aku ingat tatapan C.C yang kelihatannya terkejut dan matanya membelalak, lalu aku tak ingat apapun lagi. Pasti aku pingsan lagi.

Tiba-tiba C.C datang sambil membawa selembar kertas kecil dan selembar kertas kecil yang kelihatannya merupakan lembaran kupon. Itu pasti kupon dari pizza yang selalu Lelouch pesan. C.C lalu duduk di atas kasur sambil memegang kupon itu dan berkata "kau kembali terlalu banyak bicara Yuka, dan inilah akibatnya". C.C mengatakan itu sambil memainkan kupon yang ada di tangannya itu. "Aku tahu itu. Tapi entah mengapa aku tak bisa menahannya. Itu seperti… mengalir begitu saja dan seperti memang harus dikatakan". Aku membalas perkataan C.C. Aku tak bohong. Aku seperti mengatakannya begitu saja tanpa bisa kukendalikan. Seperti…. Mengisi sesuatu yang kosong dan wajib di isi.

Setelah mendengar jawabanku tadi, C.C tak mengatakan apapun dan menempelkan kupon pizza itu di lembaran kertas satunya lagi yang merupakan tempat untuk menempelkan kumpulan kupon agar bisa ditukar dengan hadiah. Sesaat setelah C.C menempelkan kupon itu, suara pintu terbuka menghancurkan keheningan yang ada dan muncullah Lelouch dengan raut wajahnya yang terlihat sangan serius.

C.C menanyakan perihal raut wajahnya yang serius itu pada Lelouch, tapi Lelouch tak menjawabnya dan malah menanyakan tentang diriku "Akhirnya kau bangun juga. Sebetulnya kau ini kenapa? Tidur seperti orang mati begitu". AKu tak menjawabnya dan hanya menatap matanya beberapa saat lalu kembali melakukan gerakan mengunci mulutku lalu membuang kuncinya. Alhasil muncullah perempatan siku tanda kesal di dahi lelouch. tapi seperti biasa, Lelouch kembali dapat menguasai emosinya. Dia berjalan ke arah lemari yang dikuncinya lalu membuka kuncinya dan mengambil sebuah tas besar. Tas yang diambilnya itu mirip dengan tas yang berisi perlengkapan Zero. Tapi aku tak tahu apakah itu tas yang sama atau tas yang berbeda. Dia juga menyiapkan satu set seragam prajurit militer.

Aku dan C.C duduk diatas kasur memperhatikan C.C yang sedang menyiapkan segala sesuatunya untuk kembali meluncurkan aksinya. Aku pun berkata pada Lelouch "Kau sudah tahu kan kalau ini adalah umpan jebakan untukmu". C.C pun menambahkan kata-katanya "Kau sengaja jatuh ke dalam jebakan musuh". Mendengar kata-kataku dan C.C, Lelouch pun berkata "Mereka sudah bersusah payah untuk mengundangku. Selain itu ada yang ingin kutanyakan pada Cordelia". Lelouch mengatakan itu sambil tetap fokus pada persiapannya. Kali ini C.C kembali berkati sambil tiduran di atas kasur dan aku mengangkat kakiku ke atas kasur dan tetap duduk. "Menghancurkan Britania atau mencari pembunuh ibumu… yang mana yang paling penting bagimu?" C.C bertanya pada Lelouch. "Dari mana kau tahu tujuanku ada dua?" Lelouch menjawab pertanyaan C.C dengan kalimat pertanyaan. Lelouch menanyakan itu dengan wajah yang agak terkejut tapi hanya sesaat, setelah itu raut wajahnya kembali normal. Sepertinya dia sudah terbiasa dan pasti tahu darimana 'sumber' informasi itu.

Setelah raut wajahnya kembali tenang, Lelouch kali ini benar-benar menjawab pertanyaan C.C "Keduanya adalah sama. Keluarga raja Britania berkompetisi untuk menentukan siapa yang menjadi penguasa selanjutnya". Lelouchmengatakan itu sambil sesekali melirik padaku. Dia sepertinya semakin curiga padaku. Tetapi perkataan Lelouch itu belum selesai. Dia melanjutkan kata-katanya dan kini dengan raut wajah serius "Atau sebaliknya… mereka dibuat bertarung oleh 'orang' itu". Setelah Lelouh selesai bicara, kini kembali giliran C.C yang mengeluarkan suaranya "Masih saja, inilah kekuatan Britania. Orang terakhir yang terbaik yang berdiri paling akhir, dan merekalah yang akan menjadi penguasa berikutnya". Seperti menjawab perkataan C.C, Lelouch pun berkata "Benar. Semuanya yang kalah akan disingkirkan. Itulah Britania, dunia yang mereka tinggali. Seperti tak mau tertinggal dalam percakapan mereka, aku pun ikut bicara "Yang terbaik akan bertahan. Itulah aturan yang paling dasar". Mendengar kata-kataku itu, Lelouch yang sudah selesai mempersiapkan peralatannya menutup tas yang dipegangnya itu dengan cukup kencang sambil berkata "Jika itu benar, maka apa yang terjadi pada Nunally?! Apa dia harus menyerah dikarenakan dia lemah?! Aku menolak untuk menerima itu. Aku akan melenyapkan dunia seperti iku sendirian!". Lelouch mengatakan itu dengan nada kesal bercampur sedih.

Selama Lelouch berbicara, C.C turun dari kasur dan mengambil pistol lalu berdiri di depan pintu kamar. Saat Lelouch berdiri dan hendak keluar kamar, ia terkejut akan C.C Yang kini menodongkan pistol yang dipegang C.C itu padanya.

TBC

Chapter 18 selesai

Jangan Lupa Reviewnya ya ^_^

Salam,

Kawaihana

avataravatar
Next chapter