14 Chapter 14

Lelouch POV

Suzaku sudah pulang, dia benar-benar lebih suka mementingkan orang lain lebih dulu dibanding dirinya sendiri. Padahal aku sudah menyelamatkannya saat menjadi tertuduh pembunuh Clovis, tapi dia malah kembali dan menghadapi persidangan. Untungnya dia selamat dari hukuman berat karena tak ada bukti. Kini dia tak ingin kami terlihat bersama disekolah karena tak ingin identitas asliku terbngkar. Aku tak akan diam saja akan hal ini. Dia teman baikku dan Nunally, baik dulu maupun sekarang.

Sayoko sudah mengantar Nunally ke kamarnya, sekarang aku harus berurusan dengan dua orang 'pembajak' kamarku itu. Saat aku memasuki kamarku, tidak seperti biasanya Yuka sudah tidur duluan dan C.C duduk di bawah Kasur itudan menyandar sambil memejamkan matanya. Lagipula sepertinya ada yang aneh pada Yuka, dia terlihat agak pucat. " Hei, C.C, ada apa dengan Yuka? Dia terlihat agak pucat?" tanyaku pada C.C. "Tidak apa-apa, sepertinya Yuka hanya kelelahan dan langsung tertidur saat tubuhnya menyentuh Kasur. Wajah pucatnya juga mungkin karena lelah." C.C menjawabnya. Tapi jawaban C.C tidak disertai wajah cueknya yang biasa, raut wajahnya itu terlihat seperti sedikit khawatir. Apa dia berbohong?

Karena agak ragu dengan jawabab C.C, aku menghampiri Yuka yang sedang tidur itu dan menyentuh keningnya, mungkin saja dia demam. Tapi saat aku menyentuh keningnya itu ternyata tidak hangat, suhu tubuhnya biasa saja. Tapi wajahnya sedikit pucat, apa benar hanya karena kelelahan?

Baiklah, untuk sekarang aku sedang tak ingin berdebat dengan mereka, jadi kubiarkan saja mereka berdua. Aku masih punya pekerjaan sekolah yang belum kuselesaikan, jadi kubuka tas ku dan mengambil beberapa buku lalu mengerjakan tugasku itu.

Beberapa waktu kemudian…

Akhirnya selesai juga. Kulihat ke arah jam dinding dan ternyata sudah jam sepuluh lewat. Kubereskan bukuku dan mengganti pakaianku dengan pakaian tidur. Aku tahu mala mini aku tidur di lantai lagi. Tidak seperti biasanya, kasurku kini hanya dihuni satu orang saja yaitu Yuka, sedangkan C.C tertidur di bawah sambil bersandar pada Kasur. Wajah Yuka sudah tidak pucat lagi seperti tadi, sepertinya memang benar dia hanya kelelahan saja. Aku membawa selimut tambahan dan menyelimuti C.C, setelah itu mengambil selimut dan bantal untuk diriku sendiri lalu segera tidur.

Keesokan harinya…

Yuka POV

Tidurku nyenyak sekali. Saat melihat ke luar jendela ternyata matahari sudah terang sekali. Ternyata aku bangun kesiangan saking nyenyaknya tidur. Aku melihat C.C yang berdiri sambil menatapku tanpa bicara apapun. "C.C, ada apa? Kenapa kau melihatku seperti itu?" aku bertanya padanya. "Yuka, sebaiknya kau jangan terlalu sering mengatakan 'hal yang kau tahu' itu." C.C menjawabnya dengan raut wajah agak serius. "Memangnya kenapa?" Aku bertanya penasaran padanya. "Kau mengatakan hal 'itu' bukan tanpa efek samping. Itu dibayar dengan tenagamu. Semakin sering kau mengatakannya semakin cepat lelah pula tubuhmu. Seperti kemarin" C.C menjelaskannya padaku. Aku hanya bisa menatap dan mendengarkannya. Memang benar, kemarin tiba-tiba aku merasa sangat mengantuk dan pusing tanpa sebab, apa itu karena aku terlalu sering mengatakan 'hal yang kutahu' itu.

"Pokoknya jangan terlalu sering mengucapkannya, kau mengerti?" C.C berkata padaku tetap dengan raut wajah seriusnya itu. "baiklah" C.C menanggapi jawabanku itu hanya dengan satu anggukan. Baiklah, aku semakin tak tahu apa yang harus kulakukan sekarang…

TBC

Chapter 14 selesai

Mohon Reviewnya ya ^_^

Salam,

Kawaihana

avataravatar
Next chapter